Lompat ke isi

Heddy Shri Ahimsa-Putra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Oktober 2021 16.17 oleh Dhivereine (bicara | kontrib) (Referensi)

Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra M.A., M.Phil. (lahir 28 Mei 1954) adalah Guru Besar Antropologi[1], Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.[2][3][4][5][6]

Heddy Shri Ahimsa-Putra
Lahir(1954-05-28)28 Mei 1954
Indonesia Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Rijksuniversiteit Leiden, Columbia University
PekerjaanDosen, Peneliti
Dikenal atasAntropolog

Pendidikan

Memperoleh pendidikan dalam bidang Antropologi dari Universitas Gadjah Mada (Sarjana Muda, 1973-1976); Universitas Indonesia (Sarjana, 1978-1980; M.A.1983); Rijksuniversiteit Leiden di Belanda (Pascasarjana, 1980-1982); dan Columbia University, Amerika Serikat (M.A, 1986; M.Phil, 1989; Ph.D, 1993). Pendidikan tinggi dalam Bahasa Inggris diperoleh dari IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1974-1976), dan Bahasa Belanda dari Jurusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (1978-1980).[7]

Karier

Selain menjadi Dosen Tetap pada Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Heddy Shri Ahimsa-Putra juga menjadi dosen luar biasa di beberapa universitas di Indonesia serta menjadi dosen tamu di Dagon University, Myanmar (2004). Sebagai peneliti, Heddy Shri Ahimsa-Putra pernah menjadi asisten peneliti di Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan, UGM (1976-1978); di Department of Anthropology, Columbia University (1992); peneliti di Pusat Studi Kebudayaan, UGM (1996-2004); dan kini menjadi peneliti senior di Pusat Studi Pariwisata, UGM (sejak 1997); anggota Tim Pertimbangan Penelitian UGM (2004-2009). Penelitian di berbagai tempat di Indonesia mengenai berbagai masalah sosial-budaya juga telah dilakukannya, di samping penelitian di negara lain, yakni di Belanda (1982) mengenai politik lokal dan di Myanmar (2006-2007) mengenai pariwisata. Beberapa bukunya yang terkenal antara lain Strukturalisme Lévi-Strauss, Mitos dan Karya Sastra (2001; 2007)[8]; Patron dan Klien di Sulawesi Selatan: Sebuah Kajian Fungsional-Struktural (2007).[9][7]

Publikasi[10]

Bunga Rampai

  1. “Kata Pengantar: Strukturalisme, Candi dan Nilai” dalam Nilai-nilai Pendi- dikan Karakter Dalam Relief Cerita Tantri: Perspektif Strukturalisme Levi-Strauss, B.Suprapto, D.N.Wijaya, U.Nafi’ah. Yogyakarta: Kanisius. [2017].
  2. "Islam Muna, Islam Nusantara". [2017].
  3. “Paradigma Etnosains: Kehadiran dan Perkembangannya di Indonesia”. [2017].
  4. “Paradigma Ilmu Sosial-Budaya: Sebuah Pandangan”. [2017].
  5. "Tengku Luckman Sinar: Bangsawan, Ilmuwan dan Budayawan Melayu”. [2016].
  6. "Strategi Kebudayaan untuk Revolusi Mental di Indonesia". [2015].
  7. ”Antropologi Postmodern: Sketsa Sebuah Paradigma Antropologi”. [2015].
  8. ”Teori, Etnografi dan Refleksi”. [2015].
  9. ”Paradigma Profetik: Sebuah Konsepsi”. [2013].
  10. ”Wacana Pembuka: Sastra, Budaya dan Karakter Manusia”. [2013].
  11. ”Wacana Pembuka: Bahasa, Budaya dan Karakter Manusia”. [2013].
  12. "Manunggaling Kawula-Gusti: Dua Yang Satu, Satu Yang Dua”. [2013].
  13. Remembering, misremembering and forgetting: The struggle over Serangan Oemoem 1 Maret 1949 in Yogyakarta, Indonesia. [2012].
  14. "Dewa Ruci Sebagai Lakon: Teori-teori Aris Wahyudi”. [2012].
  15. “Epilog: Ki Ageng Suryomentaram dan Kawruh Jiwa: Beberapa Perspektif”. [2012].
  16. ”Etno-Bencana: Etnosains untuk Kajian Bencana”. [2012].
  17. “Remembering, Misremembering and Forgetting: The Struggle over “Serangan Oemoem 1 Maret 1949” in Yogyakarta, Indonesia”. [2012].
  18. 'Pengelolaan Sumber Daya Budaya Berbasis Komunitas: Perspektif Fenomenologi Sosial". [2011].
  19. "Pau-pau Rikadong dalam Budaya Bugis”. [2011].
  20. "Tiga Mitos tentang Orang Bajo, di Sulaho, Sulawesi Tenggara”. [2011].
  21. ”Pengelolaan Sumberdaya Budaya Berbasis Komunitas: Perspektif Fenomenologi Sosial”. [2011].
  22. Sumberdaya Budaya: Makna Sosial, Makna Budaya dan Perubahannya”. [2011].
  23. ”Sumberdaya Budaya: Strategi Peningkatan Apresiasi Masyarakat”. [2011].
  24. ”Kearifan Lokal dalam Sastra: Metode untuk Menemukannya”. [2011].
  25. “Sumberdaya Budaya di Kalimantan: Dari Kondisi ke Apresiasi“. [2011].
  26. "Kata Pengantar: Menjadi Cina Muslim: Kisah-kisah Dari Semarang”. [2009].
  27. “Budi: Roh Integrasi Sosial dan Jatidiri Budaya Melayu”. [2009].
  28. “Indonesia: Cultural Pluralism Without Multiculturalism”. [2009].
  29. “Etnosains: Mengungkap Pengetahuan Masyarakat Pedesaan”. [2008].
  30. "Dua Tradisi Lisan dari Danau Sentani, Papua”. [2008].
  31. "Analisis Struktural-Fungsional Hikayat Hang Tuah: Penjelasan dan Kritik”. [2008].
  32. “Etnosains Untuk Etnokoreologi Nusantara (Antropologi dan Khasanah Tari)”. [2007].
  33. “Etnosains, Etnotek dan Etnoart: Paradigma Fenomenologis Untuk Revitalisasi Kearifan Lokal”. [2007].
  34. “Wacana Penutup : Kemelayuan –Tanda, Citra, Batas Sosial dan Imajinasi”. [2007].
  35. “Wacana Pembuka : Mencari Jatidiri Melayu”. [2007].
  36. ”Tourism and Urban Education: The Case of Yogyakarta”. [2006].
  37. “Antropologi Sosial-Budaya di Indonesia: Tingkat Perkembangan dengan Perspektif Epistemologi”. [2006].
  38. “Melebarkan Jalan Setapak, Memakadam Jalan Desa". [2006].
  39. “Dari Mytheme ke Ceriteme: Pengembangan Konsep dan Metode Analisis Struktural”. [2006].
  40. “Sebuah Kenduri Antropologi”. [2006].
  41. “Strukturalisme Lévi-Strauss: Positivistis dan Fungsionalistis?: Beberapa Catatan Kritis”. [2006].
  42. “Epilogue: Sebuah Bingkisan Untuk Kesehatan Masyarakat”. [2005].
  43. “Prologue: Kesehatan Dalam Perspektif Ilmu Sosial-Budaya". [2005].
  44. “Budaya Lokal dan Islam di Indonesia". [2005].
  45. “Permainan Anak Tradisional di Jawa dan Tantangan Era Kesejagadan”. [2004].
  46. “Permainan Tradisional Anak: Perspektif Antropologi Budaya”. [2004].
  47. “Warisan Budaya”. [2004].
  48. “Gendhon Humardani Sang Inovator”. [2003].
  49. “Epilogue: Wirausaha, Industri Kecil dan Antropologi". [2003].
  50. “Prologue: Dari Ekonomi Moral, Rasional ke Politik Usaha”. [2003].
  51. “Pluralitas Budaya dan Kekerasan Massal: Adakah Hubungannya?”. [2002].
  52. “Latar Budaya Tindak Kekerasan Terhadap Anak di Indonesia”. [2001].
  53. “Wacana Seni dalam Antropologi Budaya: Tekstual, Kontekstual dan Post-Modernistis”. [2000].
  54. “Seni Dalam Beberapa Perspektif: Sebuah Pengantar”. [2000].
  55. “Arca Ganesya dan Strukturalisme: Sebuah Analisis Awal”. [1999].
  56. “Permainan Anak Tradisional di Jawa dan Tantangan Dalam Era Kesejagadan”. [1999].
  57. “Lévi-Strauss, Orang-Orang PKI, Nalar Jawa, dan Sosok Umar Kayam: Telaah Struktural-Hermeneutik Atas Dongeng-Dongeng Etnografis Dari Umar Kayam”. [1998].
  58. “Antropologi Koentjaraningrat: Sebuah Tafsir Epistemologis”. [1997].
  59. “Claude Lévi-Strauss: Butir-butir Pemikiran Antropologi”. [1997].
  60. “Postmodernisme dan Perubahan Kebudayaan”. [1994].
  61. “Suatu Refleksi Antropologis”. [1984].

Buku

  1. Paradigma Profetik Islam: Epistemologi, Etos Dan Model. [2017].[11]
  2. Teori, Etnografi dan Refleksi. [2015].[12]
  3. Arkeologi dan Sumberdaya Budaya di Kalimantan, Masalah dan Apresiasi. [2011].[13]
  4. Patron dan Klien di Sulawesi Selatan: Sebuah Kajian Fungsional-Struktural. Edisi Revisi “Minawang”. [2007].[9]

Referensi

  1. ^ "Menyimak Metodologi Penelitian Prof Dr Heddy Shri Ahimsa Antropolog UGM". Tribunjateng.com. Diakses tanggal 2021-10-06. 
  2. ^ Hadi, Usman. "Antropolog: Dampak Perang Bubat Diwariskan Lintas Generasi". detiknews. Diakses tanggal 2021-09-29. 
  3. ^ Jusuf, Windu. "Merapi dalam Kosmologi Jawa: Takdir, Cobaan, atau Peringatan?". tirto.id. Diakses tanggal 2021-09-29. 
  4. ^ Indonesia, C. N. N. "Alasan Masyarakat Mudah Percaya Hal Mistis". hiburan. Diakses tanggal 2021-09-29. 
  5. ^ "Kata Antropolog UGM Soal Agnez Mo Sebut Tak Punya Darah Indonesia: Dia Tidak Salah". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2021-10-06. 
  6. ^ "Ucapan 'Tak Berdarah Indonesia' Agnez Mo Dikecam Banyak Orang, Antropolog Sebut Sang Artis Tak Salah". Tribunjabar.id. Diakses tanggal 2021-10-06. 
  7. ^ a b "Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil. – Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada". Diakses tanggal 2021-09-29. 
  8. ^ Putra, Heddy Shri Ahimsa (2001). Strukturalisme Lévi-Strauss: mitos dan karya sastra (dalam bahasa Indonesian). Yogyakarta: Diterbitkan atas kerjasama Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Foundation. ISBN 978-979-9341-24-2. OCLC 604556141. 
  9. ^ a b Putra, Heddy Shri Ahimsa; Putra, Heddy Shri Ahimsa (2007). Patron dan klien di Sulawesi Selatan: sebuah kajian fungsional-struktural (dalam bahasa Indonesian). Sleman, Yogyakarta: Kepel Press. ISBN 978-979-3075-21-1. OCLC 302096437. 
  10. ^ "ACADSTAFF UGM". acadstaff.ugm.ac.id. Diakses tanggal 2021-09-29. 
  11. ^ Ahimsa-Putra, Heddy Shri (2018). Paradigma profetik Islam : epistemologi, etos, dan model (edisi ke-Cetakan keempat). Yogyakarta. ISBN 978-602-386-029-6. OCLC 1101407710. 
  12. ^ Putra, Heddy Shri Ahimsa- (2014). Teori, etnografi dan refleksi. Yogyakarta. ISBN 978-602-7797-49-9. OCLC 948974548. 
  13. ^ Arkeologi dan sumber daya budaya di Kalimantan : masalah dan apresiasi. Achmad Mawardi (edisi ke-Cetakan I). Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 2011. ISBN 978-979-98450-6-1. OCLC 861072582.