Kereta api Serayu
KA SERAYU
Purwokerto - Pasar Senen (PP)
| |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Pendahulu |
| ||||
Mulai beroperasi | 1990-an | ||||
Operator saat ini | Kereta Api Indonesia | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Purwokerto | ||||
Stasiun akhir | Pasar Senen | ||||
Jarak tempuh | 443 km | ||||
Waktu tempuh rerata | rata-rata 10 jam 48/49 menit | ||||
Frekuensi perjalanan | Dua kali dalam satu perjalanan pulang pergi | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Ekonomi | ||||
Pengaturan tempat duduk | 106 tempat duduk disusun 3-2 (kelas ekonomi) kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan | ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. | ||||
Fasilitas hiburan | Tidak | ||||
Fasilitas bagasi | Ada | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Kecepatan operasional | 50–90 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 301-308 | ||||
|
Kereta api Serayu merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, melayani lintas Pasar Senen–Purwokerto melalui Bandung dan sebaliknya. Nama "Serayu" berasal dari nama salah satu sungai besar di Jawa Tengah, Kali Serayu.
Sejarah
Kereta api Patas dan Cepat (mulai 1950-an–1990-an)
Sejarah pengoperasian kereta api Serayu berawal dari peluncuran kereta api Patas Bandung–Jakarta pada tahun 1950-an. Berdasarkan jadwal perjalanan kereta api yang diterbitkan pada 1965, kereta api tersebut melayani sebanyak empat kali perjalanan pulang-pergi.[1]
Pada sekitar tahun 1978, PJKA menyusun ulang perjalanan kereta api, salah satunya dengan memperpanjang rute kereta api Patas hingga Banjar yang mengakibatkan terjadinya penyesuaian nama kereta api menjadi Patas Banjar–Manggarai.[2] Dengan membawa tujuh hingga delapan kereta kelas ekonomi dalam pengoperasiannya, kereta api tersebut memiliki tingkat okupansi yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peminat pada saat lebaran.
Pada tahun 1980-an, perjalanan kereta api Patas kemudian kembali dilakukan pemanjangan rute hingga Sidareja, sehingga terjadi perubahan nama menjadi Cepat Sidareja. Kereta api Patas Banjar–Manggarai dan Cepat Sidareja beroperasi secara bersamaan dengan menerapkan pola v-slag, beroperasi dengan rute Bandung–Jakarta–Sidareja–Jakarta–Bandung.[2]
Kereta api Serayu (1990-an–sekarang)
Kereta api Cepat Sidareja kemudian dilakukan pemanjangan rute hingga Kroya, sehingga terjadi perubahan nama menjadi Serayu mulai 1990-an—nama "Serayu" muncul pada grafik perjalanan kereta api tahun 1993 oleh Perumka.[3] Walaupun diberi nama "Serayu", kereta api ini lebih dikenal sebagai Cipuja oleh masyarakat yang tinggal di Daerah Operasi II Bandung. Rute kereta api ini sempat diperpanjang hingga Purwokerto sebelum dikembalikan seperti semula. Jadwal kereta api Patas Jakarta–Bandung "menghilang" saat rute kereta api Cepat Sidareja diperpanjang hingga Kroya.[2]
Pada pertengahan 1990-an, Perumka meluncurkan kereta api Serayu yang dioperasikan pada malam hari—dikenal sebagai Citrajaya oleh masyarakat yang tinggal di Daerah Operasi II Bandung.
Untuk mengakomodasi penumpang dari Cilacap, Perumka sempat mengoperasikan kereta api pengumpan lintas Kroya/Maos–Cilacap sebelum layanan tersebut dihentikan mulai tahun 2000-an.
Rute kereta api Serayu diperpanjang hingga Purwokerto mulai 1 September 2013, tetapi dioperasikan sebagai kereta api pengumpan di lintas Kroya–Purwokerto.[4][5] Penggabungan layanan dilakukan pada awal 2014.[2]
Insiden
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Pada tanggal 2 Oktober 2020, KA 322 Serayu Pagi relasi Purwokerto – Kroya – Kiaracondong – Pasar Senen Anjlok di Ciamis. anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Anjlokan terjadi pada lokomotif kereta sehingga mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang KA Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan KA pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan KA 78 Turangga relasi Bandung – Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon. Hingga berita ini diturunkan proses evakuasi masih berlangsung.
Data teknis
Purwokerto–Pasarsenen (PP)
GaleriWikimedia Commons memiliki media mengenai Serayu Train.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|