Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
tidak sah;
referensi tanpa nama harus memiliki isi
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama | |
Berkas:Ikatan Pelajar Putri NU.png | |
Singkatan | IPPNU |
---|---|
Tanggal pendirian | 2 Maret 1955 |
Didirikan di | Malang |
Status | Badan Otonom NU |
Tipe | Organisasi |
Tujuan | Kepelajaran, kemasyarakatan, dan keagamaan |
Lokasi |
|
Bahasa resmi | Bahasa Indonesia |
Ketua Umum Pimpinan Pusat | Nurul Hidayatul Ummah |
Organisasi induk | Nahdlatul Ulama |
Anak organisasi | Korp Pelajar Putri (KPP) |
Situs web | ippnu |
Nama sebelumnya | Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama |
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau disingkat IPPNU adalah organisasi kepelajaran yang berstatus sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama. Embrio organisasi ini muncul di Surakarta pada tahun 1955 M yang selanjutnya disahkan pada tanggal 2 Maret 1955 M (8 Rajab 1374 H) di Malang. Dinamika organisasi menjadikan IPPNU mengalami perubahan akronim menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama (1988-2003) dan kembali menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama pada tanggal 23 Juni 2003, bertepatan dengan tanggal 29 Rabiulakhir 1424== H.
Akidah, Asas, dan Tujuan
Akidah
IPPNU berpaham Islam Ahlusunah Waljamaah, dalam akidah bermazhab kepada Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al Maturidi. Dalam bidang fikih mengikuti salah satu Mazhab Empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali), dan dalam bidang tasawuf mengikuti Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi.
Asas
IPPNU berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan IPPNU
Tujuan organisasi ini adalah terbentuknya pelajar putri Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut paham Ahlussunah wal Jamaah An Nahdiyah dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.