Lompat ke isi

Songket

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Oktober 2021 13.36 oleh 60.52.93.98 (bicara)

Songket hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan, yaitu keluarga kerajaan dan pejabat negara. Kehalusan tenun dan kerumitan motif motif kain songket pada masa itu mencerminkan pangkat dan kedudukan tinggi seorang raja. Songket sudah terkenal di Malaysia dan Indonesia (kelompok Melayu) sejak abad ke-13.

Sejarah asal usul kain songket tidak dapat dipastikan secara pasti, namun asal usul kata songket dikatakan berasal dari 'menyungkit' karena dalam bahasa siam 'kek' berarti menyungkit selain 'songkok' (Cina) memiliki arti yang sama.
Menurut Robyn Maxwell (1990), pengetahuan Melayu tentang teknik songket mungkin telah diambil dari orang Cina yang memperkenalkan bahan logam tetapi kehadiran budaya dari Timur Tengah, Persia, Turki dan Moghul (India) semakin memperkuat produksinya.
Tidak banyak yang diketahui tentang asal-usul songket, namun kemungkinan tenun songket berkembang di Malaysia melalui perkawinan antar keluarga kerajaan, yang merupakan strategi penyatuan umum antara kedua negara sekitar abad ke-15.
Songket menggunakan teknik menenun, di mana benang emas atau perak ditenun di antara benang sutra pada kain latar.  Kain mewah dan mahal ini mencerminkan struktur sosial di kalangan bangsawan Melayu.

Pusat kerajinan songket

Songket tradisional Sasak, Lombok.

Pusat kerajinan tangan tenun songket di Indonesia dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan Sumbawa. Di Pulau Sumatra pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah Songket Minangkabau di daerah Pandai Sikek dan Silungkang, Sumatra Barat,[1] serta Songket Palembang di Palembang, Sumatra Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya.[2] Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur Semenanjung Malaya[3] khususnya industri rumahan di pinggiran Kota Bahru, Kelantan dan Terengganu; serta di Brunei.[4]

  1. ^ "Tenun Songket Pandai Sikek (Sumatra Barat - Indonesia)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-23. Diakses tanggal 2010-10-24. 
  2. ^ National Geographic Traveller Indonesia, Vol 1, No 6, 2009, Jakarta, Indonesia, page 62
  3. ^ The Malay handloom weavers: a study of the rise and decline of traditional ... By Maznah Mohamad
  4. ^ Uchino, Megumi (2005). "Socio-cultural history of Palembang Songket". Indonesia and the Malay World. Routledge. 33 (96): 205–223. doi:10.1080/13639810500283985.