Lompat ke isi

Tuanku Lintau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tuanku Lintau atau Tuanku Pasaman adalah salah seorang panglima Kaum Padri dalam Perang Padri, yang berkedudukan di Lintau. Belum banyak diketahui data mengenai tokoh ini. Menurut St. Dt. M. Machudum, ia lahir di Tapi Selo dari pasangan Datuk Djindo Mangkuto dan Fatimah Zaurah.[1]

Tuanku Lintau memiliki hubungan kekerabatan dengan Yang Dipertuan Pagaruyung Sultan Arifin Muningsyah, sehingga dengan kedekatan ini, ia diminta memimpin perundingan mewakili Kaum Padri dengan Kaum Adat.[2]

Dalam beberapa perundingan yang dilakukannya tidak ada kata sepakat antara kaum Padri dengan kaum Adat, dan seiring itu dalam beberapa nagari muncul gejolak dalam Kerajaan Pagaruyung, yang nantinya menyebabkan terbunuhnya dua orang anak Sultan Arifin Muningsyah.[3]

Rujukan

  1. ^ Machudum, St Dt M. (1952). Riwajat perdjuangan bangsa Indonesia dalam masa 150 tahun (dalam bahasa Melayu). Masa Baru (dahulu A. C. Nix). 
  2. ^ Nain, Sjafnir Aboe, (2004), Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB), transl., Padang: PPIM.
  3. ^ Amran, Rusli (1981). Sumatra Barat hingga Plakat Panjang. Penerbit Sinar Harapan.