Lompat ke isi

Rasio keuangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 November 2021 11.25 oleh Sathira15 (bicara | kontrib)

Rasio keuangan atau yang dapat disebut juga dengan alat analisis keuangan ini merupakan penggabungan yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Rasio keuangan ini sendiri memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah sebagai metode analisisi fundamental, sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan dasilitas, untuk melihat kemampuan perusahaan dalam persediaan barang, juga sebagai alat kontrol (Controlling) dan bahan evaluasi atas pencapaian kinerja perusahaan dalam priode tertentu, dan terakhir sebagai bahan peerbandingan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.

Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio Likuidasi

Rasio ini merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek ini pun terbagi menjadi 2, yaitu:

  1. Cuurent Ratio. Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan perbandingan 1:1. Semakin besar kelancaran aktivitas perusahaan maka semakin tinggi pula peluang perusahaan menutupi kewajiban jangka pendenya. Rasio ini akan dinyatakan rendah kita berada di titik 0<RL<120% (120 merupakan target BLU/Kondisi Eksisting). Rumus :
  2. Cash Ratio. Tujuannya adalah untuk melihat perbandingan antara saldo dan utang jangka pendek. Rasio kas ini akan dinyatakan rendah jika berada di titik 0<RK<60%. Rumus :

Rasio Sovibilitas

Rasio Aktivitas

Rasio Profitabilitas

Rasio Investasi

Manfaat Rasio Keuangan

Standart Industri Rasio Keuangan

Keunggulan dan Kelemahan

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan