Pembelian impulsif
Pembelian impulsif adalah perilaku atau sebuah keputusan yang tidak terencana untuk membeli produk atau jasa. Keputusan untuk membeli ini terjadi secara tiba-tiba dan seketika sebelum melakukan pembelian. Pembelian impulsif terjadi ketika emosi, perasaan, dan sikap memainkan peran yang menentukan dalam pembelian, dipicu dengan melihat produk atau setelah terpapar dengan pesan promosi yang dibuat dengan baik.Pembelian impusif terjadi ketika seseorang misalnya makan siang di sebuah restoran di pusat perbelanjaan. Setelah makan siang dengan niat berkeliling atau melihat gerai toko, namun kemudian timbul dorongan untuk melakukan pembelian yang sebelumnya tidak direncanakan.[1] Oleh karena, pembelian impulsif merupakan suatu gaya berbelanja yang hanya berdasarkan kepada emosi yang berasal dari dalam individu konsumen itu sendiri, sehingga mengenyampingkan faktor sosial dan interaksi dalam pengambilan keputusan yang mereka buat. Faktor emosi erat kaitannya melakukan kegiatan tersebut dan dentik dengan pembelian tidak terencana.[2]
Referensi
- ^ Media, Kompas Cyber (2020-05-27). "Mengenal Impulsive Buying, Kebiasaan Boros yang Dapat Direm Saat Pandemi Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-11-02.
- ^ Arifianti, Ria; Gunawan, Wahju (2021-02-02). "PERILAKU IMPULSE BUYING DI MASA PANDEMI". Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi (dalam bahasa Inggris). 5 (1): 43–60. doi:10.24198/jsg.v5i1.30759. ISSN 2548-4559.