Lompat ke isi

Kota Kediri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Januari 2009 19.48 oleh Alfa5 (bicara | kontrib)
Kota Kediri
Daerah tingkat II
Motto: 
Djojo ing Rojo (Jaya Raya)
Peta
Peta
Kota Kediri di Jawa
Kota Kediri
Kota Kediri
Peta
Kota Kediri di Indonesia
Kota Kediri
Kota Kediri
Kota Kediri (Indonesia)
Koordinat: 7°48′40″S 112°00′17″E / 7.8111°S 112.0047°E / -7.8111; 112.0047
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri-
Dasar hukum-
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 46
Pemerintahan
 • Bupatidr. Samsul Ashar
Luas
 • Total63,40 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total252,000 (2.003)
 • Kepadatan3,975/km2 (10,300/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3571 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0354
Kode Kemendagri35.71 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. -
Situs webwww.kotakediri.go.id


Sejarah

Kota ini awalnya berupa sebuah Kerajaan Kediri. Tapi pada akhirnya dipilah menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan Jenggala dan Panjalu. Raja kerajaan Kediri yang terkenal adalah Jayabaya. Raja ini terkenal dengan karyanya yang berupa Jangka Jayabaya yang berisi sebuah ramalan-ramalan yang akan terjadi pada negeri ini kelak.Setelah kejayaan tersebut, kerajaan Kediri perlahan-lahan tenggelam dan menurut sejarah Raja terakhir Kerajaan Kediri Kertajaya, beliau meninggal dalam petempuran di desa Tumapel dalam perlawanan melawan Ken Arok pada 1222, Ken Arok ialah Raja Singosari yang pertama yang wilayahnya menggantikan Kerajaan Kediri. Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 pernah dilewati oleh Panglima Besar Jendral Sudirman, Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika era pemberontakan G-30 S, di mana banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

Geografi

Kota ini berjarak ±128 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Secara administratif, Kota Kediri dibagi 3 kecamatan yaitu

  • Kecamatan Mojoroto (Barat),
  • Kecamatan Kota (Tengah)
  • Kecamatan Pesantren (Timur).

Dan berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol
  • Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan kec. Ringin Rejo
  • Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah
  • Sebelah Barat : kec. Grogol dan Kec. Semen

Di sini terdapat industri rokok domestik. Perusahaan rokok Gudang Garam yang merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia, sekitar 16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini,selain itu Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar terhadap pemkot Kediri. Kota Kediri juga mengembangkan industri skala rumah tangga.

Pembagian wilayah administratif

Kota Kediri terdiri atas 3 kecamatan, yaitu:

Perekonomian

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek. Mulai pendidikan, pariwisata, komplek ruko dan pertokoan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Di bidang paiwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata seperti Kolam Renang Pagora,Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng,dan Taman Sekartaji. Selain itu kota Kediri juga menawarkan hiburan jalanan seperti yang bisa di jumpai di Jl. Dhoho yang merupakan pusat kota,dan merupakan pusat perbelanjaan pakaian,dimana terdapat banyak pedagang nasi tumpang dan pecel lesehan yang hampir tiap malam dipenuhi oleh masyarakat kediri dari kawula muda sampai tua,yang mencari hiburan di malam hari dengan nuansa kebersamaan. Atau di Taman Sekartaji yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman, merupakan tempat yang nyaman untuk menikmati Kota Kediri di malam hari.Di dekat Taman Sekartaji terdapat bunderan dengan air mancur di tengahnya, di sekitar bunderan ini, di pinggir jalan raya, banyak terdapat penjual jagung bakar yang ramai dikunjungi para kawula muda di akhir pekan.Hal-hal tersebut ditunjang dengan fasilitas-fasilitas penginapan (ada sebuah hotel kelas bintang 3, Grand Surya), pasar swalayan (Sri Ratu,Golden Swalayan, dan Dhoho Plasa,Alun-Alun)dan Kediri Mall yang sedang dibangun, transportasi dan biro wisata. Di bidang pendidikan, kota ini memiliki puluhan sekolah tingkat dasar dan menengah yang salah satunya sudah menyandang SNBI, beberapa perguruan tinggi lokal, Madrasah, hingga pondok-pondok pesantren, seperti Lirboyo, LDII, dan Queen Al-Falah.

Di bawah kepemimpinan Walikota H.A. Maschut, Kota Kediri mengalami berbagai perubahan, misalnya pembangunan mal terbesar, hotel bintang 3 pertama dan kawasan wisata Selomangkleng bertaraf nasional. Maschut juga merencanakan pembangunan jembatan baru, meresmikan pasar grosir pertama di Kota Kediri, merencanakan jalur lingkar luar Kota Kediri ( Simpang Lima Gumul),dan pembangunan ruko.

Perekonomian di Kota ini juga banyak dipengaruhi oleh aktivitas pondok pesantren besar di pusat kota seperti LDII di mana setiap awal bulan selalu mengadakan acara pengajian akbar yang mengundang ribuan anggotanya.

Kota Kediri sempat menerima award sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang sedang berkembang. Pertumbuhan ekonomi di kota Kediri begitu pesat, hal ini juga didorong oleh sifat konsumtif masyarakat Kediri. Banyaknya perguruan tinggi swasta dan pondok pesantren menarik banyak pendatang yang secara tidak langsung ikut menggairahkan perekonomian kota ini.

Lainnya

Di sini tersedia makanan dan oleh-oleh khas, seperti stik tahu, tahu takwa (tahu kuning), [[gethuk pisang[[, krupuk pasir dan nasi tumpang, pecel, tumpang, bekicot. Selain itu Kota Kediri mencatat prestasi nasional dengan sukses menyelenggarakan Muktamar NU tahun 1999 dan memboyong piala Liga Indonesia IX & XII(Sepak bola)tahun 2003 & 2006 melalui klub PERSIK serta mendapat predikat Kota Investasi 2003 versi Jawa Pos dan predikat Kota Sehat Nasional 2005 oleh Menteri Kesehatan. Pesantren LDII yang berada di pusat kota memiliki ciri khas yang unik yaitu memiliki menara setinggi 99 m dengan cungkup yang terbuat dari emas murni berbobot 30kg yang juga sebagai kebanggan warga kediri.

Pranala luar