Cakram padat
Jenis media | Cakram optik |
---|---|
Penyandian | Bermacam-macam |
Kapasitas | Mulai dari 700 MiB (hingga audio 80 menit) |
Mekanisme baca | 780 nm panjang gelombang (inframerah dan tepi merah) laser semikonduktor, 1200 Kib/s (1×) |
Mekanisme tulis | 1200 Kib/s (1×) |
Pengembang | Philips, Sony |
Penggunaan | Penyimpanan data, audio, dan video. |
Cakram optis |
---|
Cakram padat (bahasa Inggris: compact disc, sering disingkat CD) adalah cakram optik digital yang digunakan untuk menyimpan data. Sejak diperkenalkan secara resmi pada tahun 1982, CD memperoleh puncak penjualan pada tahun 2000 yang mencapai 2.445 juta keping.
Kelemahan dari CD adalah kualitas suara yang dihasilkan tidak se-analog yang dihasilkan pita kaset yang dapat menyimpan suara standar sinus murni, akan tetapi merupakan trap atau tangga yang berbentuk sinus dari hasil perubahan sinyal digital ke sinyal analog. Kelebihan dari CD adalah minimnya noise seperti yang ditimbulkan kaset. Selain itu, CD sangat ringan dan mudah dibawa serta merupakan media yang tahan lama. CD menawarkan kapasitas penyimpanan data yang besar serta kapabilitas produksi yang lebih efisien.
Sejarah
- 1970 Philips memulai penelitian mengenai ALP (Audio Long Play), sebuah sistem audio untuk menghadapi teknologi rekaman vinyl dengan menggunakan teknologi laser. Lou Otters, Direktur teknik dari divisi audio di Philips, menyarankan agar format fisik ALP harus lebih kecil dari format rekaman Vinyl dan dapat memuat rekaman musik selama satu jam. Kerja sama antara Sony dan Philips berfokus kepada bagaimana membentuk CD lebih kecil, mereka mempunyai ide untuk membuat CD sanggup memuat quadraphonic Sound tetapi berakibat ukuran CD membesar menjadi berdiameter 20 cm, rencana itu digagalkan.
- 1977 Philips memulai mengambil inisiatif untuk membuat format baru audio, dan banyak nama yang didiskusikan, seperti Mini Rack, MiniDisc, atau CompactRack, tetapi nama yang diambil adalah Compact Disc karena mengingatkan kepada kesuksesan Compact Cassette.
- 1979 Philips membuat press Conference di Eindhoven, Jerman untuk memamerkan CD dengan kualitas audio yang sangat baik (High audio quality).Philips berkelana ke Jepang untuk mengadakan perundingan pembuatan format standar dari keping audio, dan Philips mendapatkan kesepakatan dengan Sony. Philips menawarkan durasi panjang perekaman dan daya tahan terhadap kerusakan cakram seperti goresan halus dan sidik jari, sementara itu Sony menawarkan metode koreksi kesalahan (error-correction method). Ukuran awal yang ditawarkan Philips adalah 11,5 cm, tetapi pihak Sony menolaknya dengan alasan bahwa cakram harus mampu merekam keseluruhan lagu dari Beethoven`s 9th Symphony, oleh karena itu diameter CD naik menjadi 12 cm untuk memuat data ekstra.
- 1980: Philips dan Sony memproduksi “Red Book”, yang di dalamnya tercantum standardisasi mengenai Cakram digital, dari sini mereka mulai bekerja terpisah untuk merancang CD yang akan diproduksi.
- 1982: Philips memproduksi pemutar CD pertama kalinya.
- 1983: Penerbitan “Yellow Book”. Yang di dalamnya memuat standardisasi dari Compact Disc – Read Only Memory (CD-ROM), yang menjadi sebuah standar CD berbasis komputer dan hal ini juga digunakan sebagai standardisasi bagi setiap komputer untuk mampu membaca drive CD-ROM.
- 1985: Dire Straits dengan Brother In Arms, menjadi artist yang menjual lebih dari satu juta kopi cakram, dan rekor ini masih menjadi rekor album CD terlaris.
- 1986: Penerbitan “Green Book”, di dalamnya terdapat teknologi CD-Interactive, yang digunakan untuk mensinkornasikan antara audio dan data di dalam CD-ROM. Yang ditujukan untuk menampung full motion video yang dikombinasikan dengan interaktivitas.Perkembangan selanjutnya terciptanya CD-RW, perangkat cakram padat yang dapat digunakan secara berulang-ulang, perangkat ini mempunyai kemampuan seperti disket ataupun hard drive, dapat ditulis ulang berkali-kali.
- 1998: Empat ratus Miliar CD telah diproduksi.
- 2000: Format MP3 Diluncurkan dan mulai memengaruhi penjualan CD
- 2008: Penjualan CD menurun 20% dibandingkan penjualan pada tahun 2000.
Detail fisik
CD dibuat dari plastik polikarbonat setebal 1,2 mm dengan berat 15-20 gram. Pembagian komponen CD dari bagian tengah CD sampai luar adalah: Pusat/ poros CD, daerah transisi pertama (cincin penjepit), daerah kelm (cincin stacking), Daerah transisi kedua, daerah informasi dan RIM. Untuk ukuran CD berdiameter 120mm dapat memuat audio selama 80 menit atau data sebesar 650-870 MB, sedangkan mini cd yang memiliki diameter mulai dari 60mm sampai dengan 80mm dapat memuat audio selama 24 menit atau data sebesar 185-210 MB.
Lapisan tipis aluminium atau yang lebih jarang, lapisan tipis emas digunakan ke permukaan untuk menimbulkan refleksi, lapisan ini dilindungi oleh suatu lapisan film pernis yang diputar langsung ke atas lapisan reflektif. Label CD dicetak di atas lapisan pernis, metode yang digunakan untuk mencetak label adalah metode percetakan umum atau cetak offset.
Lapisan tipis aluminium atau, lebih jarang, emas diterapkan ke permukaan sehingga reflektif. Logam ini dilindungi oleh sebuah film Data di dalam CD disimpan dalam rangkaian lekukan kecil yang disebut pits, pengkodeaan berlangsung di dalam lintasan spiral ke luar di lapisan polikarbonat. daerah antara pits dikenal sebagai lands. Setiap pits memiliki kedalaman sebesar 100 nm dan luas sekitar 500 nm dan bervariasi dari 850 nm sampai 3,5 μm untuk panjangnya. Jarak antara trakc, antara pits, adalah 1,6 μm. CD d
Cara penyimpanan
CD sebaiknya disimpan di suhu sebesar 10-20 derajat Celcius. Hindari CD dari fluktuasi suhu dan kelembapan. Suhu yang buruk dan lembap dapat menyebabkan CD melengkung dan berakibat CD tidak dapat digunakan. CD sebaiknya disimpan di tempat yang gelap, karena sinar UV akan menyebabkan kandungan alumunium menjadi gelap dan menyebabkan kesalahan dalam pembacaan data di CD. CD sebaiknya disimpan di dalam kotak penyimpanan CD, setiap kotak penyimpanan CD hanya berisi satu CD. Jangan menumpuk CD dalam satu tempat, karena ada kemungkinan untuk merusak lapisan data CD karena gesekan antara CD. Jika goresan yang ada sangat besar dan dalam, data yang ada di CD kemungkinan besar tidak akan bisa dibaca oleh alat pembaca CD.
Format logis
CD memiliki format standar, panduan format standar ada pada “buku merah” yang diterbitkan oleh Sony dan Philips. Formatnya adalah dua-channel 16-bit PCM encoding dengan sampling rate sebesar 44,1 kHz per Channel. Pemilihan tingkat sampling rate didasarkan pada kebutuhan untuk reproduksi rentang frekuensi antara 20 Hz dan 20 Khz Dalil sampling Nyquist-Shannon menyatakan bahwa tingkat sampling lebih dari dua kali frekuensi maksimum dari sinyal yang akan direkam. Sehingga perekam di CD membutuhkan minimal 40 kHz. Pemilihan tingkat sampling 44,1 kHz berdasarkan metode konversi suara digital ke penyimpanan sinyal analog video untuk disimpan di U-matic video tape.
Anti penyalinan
Buku Merah audio hanya memuat sedikit mengenai anti penyalinan CD, di dalamnya juga tidak dimasukan mengenai mekanisme anti penyalinan. Pada awal 2002, dilakukan upaya perusahaan rekaman untuk melindungi CD dari penyalinan data. CD ini tidak dapat dengan mudah disalin atau digandakan, di rusak ataupun dikonversi kedalam MP3. Salah satu kelemahan utama adalah CD anti-penyalinan biasanya tidak dapat digunakan atau dibaca oleh peralatan CD-ROM komputer ataupun pemutar CD biasa yang menggunakan mekanisme CD-ROM. Philips menyatakan bahwa CD anti-penyalinan tidak berhak menggunakan label compact disc digital audio karena melanggar spesifikasi yang ada di buku merah. Banyak sistem anti-penyalinan ini dilawan oleh konsumen CD dengan menggunakan perangkat lunak di Internet yang tersedia secara gratis.
Bacaan lanjutan
- Mirabito, M.A.M dan Morgenstem, B.L. 2004. New Communications Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition. UK:Focal Press
- Schement, Jorge Reina. Encyclopedia Of Comunication and Information. 2002. New York: Gale Group.
- GP6123, Compact Disc.
Pranala luar
- (Inggris) Care of CD[pranala nonaktif permanen]
- (Inggris) Sejarah compact disc