Lompat ke isi

Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Puteri Indonesia Perdamaian
(Miss Grand Indonesia; 2016-2017)
Tanggal pendirian2016; 8 tahun lalu (2016)
Tanggal pembubaran2018; 6 tahun lalu (2018)
TipeGelar pemenang kontes kecantikan
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Lokasi
Jumlah anggota
Miss Grand Indonesia (2016-2017)
Bahasa resmi
Indonesia dan Inggris
Mooryati Soedibyo
Ketua
Putri Kuswisnuwardhani
Tokoh penting
Organisasi induk
Puteri Indonesia
Jumlah murid
3 (Ariska Putri Pertiwi, Dea Rizkita & Dilla Fadiela)
Situs webwww.puteri-indonesia.com

Puteri Indonesia Perdamaian (sebelumnya Puteri Indonesia Runner-up 3) adalah gelar atribut bagi peserta kontes Puteri Indonesia yang meraih posisi keempat Puteri Indonesia. Gelar ini diberikan sejak tahun penyelenggaraan Puteri Indonesia 2016 hingga 2018. Wanita yang pernah menyandang gelar ini adalah Ariska Putri Pertiwi, Dea Rizkita dan Dilla Fadiela.

Sejarah

Puteri Indonesia Perdamaian merupakan gelar yang diberikan kepada pemenang keempat Puteri Indonesia 2016 hingga 2018. Nama gelar Puteri Perdamaian sebelumnya adalah Runner up-3 Puteri Indonesia, yang merupakan gelar khusus bagi peserta Puteri Indonesia yang dipilih oleh juri dari tahun 2012 hingga 2015.

Pada 2016, gelar tersebut diganti menjadi Puteri Indonesia Perdamaian, karena pihak Miss Grand International mengontrak lisensi dengan Yayasan Puteri Indonesia untuk mengirimkan wakilnya berkompetisi di ajang Miss Grand International. Gelar Puteri Indonesia Perdamaian tidak dipilih khusus oleh juri dan otomatis akan digelari oleh pemenang keempat Puteri Indonesia dari tahun 2016. Ariska Putri Pertiwi merupakan orang pertama yang mendapat gelar tersebut. Ia mewakili Indonesia di ajang Miss Grand International dan berhasil menjadi pemenang, tak hanya itu ia juga mendapat penghargaan Best National Costume.

Pada 2017, Dea Rizkita terpilih menjadi Runner-up 3 Puteri Indonesia 2017, ia dimahkotai oleh pendahulunya, Ariska Putri Pertiwi sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2017. Sebagai penyandang gelar, otomatis Dea Rizkita berkompetisi di Miss Grand International. Ia mewakili Indonesia pada kontes tersebut dan berhasil masuk jajaran 10 Besar dan mendapat penghargaan Best National Costume.

Pada kontes Puteri Indonesia 2018, Dilla Fadiela yang mewakili provinsi DI Yogyakarta terpilih sebagai Runner-up 3 Puteri Indonesia 2018 dan ia juga bergelar sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2018. Dilla dimahkotai oleh Dea Rizkita, penyandang gelar sebelumnya. Namun sayangnya, Ia tidak berkompetisi di ajang internasional, karena pihak Miss Grand International telah menutus lisensi dengan Yayasan Puteri Indonesia. Dilla merupakan Puteri terakhir yang menyandang gelar sebagai Puteri Indonesia Perdamaian.

Tahun 2019, karena alasan tersebut, pada akhirnya gelar Puteri Indonesia Perdamaian tidak lagi dipakai oleh pemenang keempat Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Perdamaian resmi diganti kembali menjadi Runner-up 3 Puteri Indonesia. Sejak 2018, sudah tidak ada pemenang keempat Puteri Indonesia yang berkompetisi di ajang internasional.

Kontroversi

Penobatan Putri Indonesia Perdamaian 2018 menuai banyak kontroversi dan kritikan dalam masyarakat. Pasalnya, Dilla Fadiela penyandang gelar Puteri Indonesia Perdamaian 2018 dimahkotai oleh Dea Rizkita dibelakang panggung, hal ini yang menuai kecaman dari masyarakat dan Pageant Lovers di Indonesia. Karena hal tersebut, masyarakat menganggap, Dilla Fadiela seperti dikucilkan dan dianak-tirikan oleh Yayasan Puteri Indonesia. Pasalnya, Yayasan Puteri Indonesia hanya fokus pada pemenang Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan dan Puteri Indonesia Pariwisata yang berkompetisi di ajang internasional.

Penyebab penobatan Puteri Indonesia Perdamaian 2018 tersebut adalah, karena pihak Miss Grand International memutuskan lisensi kepada Yayasan Puteri Indonesia, sehingga tidak ada lagi Puteri Indonesia yang berkompetisi di Miss Grand International, namun masyarakat beranggapan bahwa Dilla Fadiela layak untuk mewakili Indonesia pada ajang kecantikan internasional.

Pada 2019, karena tidak ada lagi pemenang keempat Puteri Indonesia yang tidak berkompetisi pada Miss Grand International, gelar Puteri Indonesia Perdamaian resmi diubah kembali menjadi Runner-up 3 Puteri Indonesia hingga saat ini. Gelar ini selanjutnya diberikan kepada pemenang keempat Puteri Indonesia 2019 hingga seterusnya.

Daftar Pemenang

Keterangan warna
  •   sebagai Pemenang
  •   sebagai Runner-up/5 Besar
  •   sebagai finalis 10 Besar
  •   sebagai semi-finalis 16 Besar
Tahun Nama Daerah asal Kontes Internasional Keterangan
2016 Ariska Putri Pertiwi  Sumatera Utara Miss Grand International 2016
  • Pemenang
  • Best in Nasional Costume
  • Runner-up 1 Miss Popular Vote
Merupakan wanita Indonesia, Asia dan Muslim pertama yang berhasil memenangkan kontes Miss Grand International
2017 Dea Goesti Rizkita Koswara  Jawa Tengah Miss Grand International 2017
  • 10 Besar
  • Best in National Costume
  • Miss Popular Vote
  • Top 10 Best in Swimsuit
  • Top 5 of Official Portraits
  • Top 5 on Arrival
Merupakan Puteri Indonesia terakhir yang berkompetisi pada kontes Miss Grand International
2018 Dilla Fadiela  DI Yogyakarta
Tidak berkompetisi
Dilla tidak berkompetisi pada kontes Miss Grand International, karena pihak Miss Grand Indonesia telah memutus lisensi dengan Yayasan Puteri Indonesia
2022 Miss Charm International 2021

Galeri pemenang

Pranala luar