Lompat ke isi

Terapi perilaku kognitif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Desember 2021 13.50 oleh Hazelnutmatchalatte (bicara | kontrib) (membuat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah bentuk psikoterapi yang telah terbukti efektif untuk berbagai masalah, termasuk depresi, gangguan kecemasan, masalah penyalahgunaan alkohol dan zat, masalah keluarga, gangguan makan, dan penyakit mental yang parah. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa CBT secara signifikan meningkatkan fungsi dan kualitas hidup. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa CBT efektif atau lebih efektif daripada bentuk lain dari psikoterapi atau obat psikiatri.  Penting untuk ditekankan bahwa pengembangan CBT didasarkan pada penelitian dan praktik klinis. CBT adalah pendekatan di mana ada bukti ilmiah yang cukup bahwa metode yang  dikembangkan itu penting. Ini membedakan CBT dari banyak bentuk psikoterapi lainnya.

Prinsip Dasar CBT

CBT didasarkan pada beberapa prinsip dasar:

1. Masalah psikologis sebagian didasarkan pada pikiran yang salah atau tidak berguna.

2. Masalah psikologis sebagian didasarkan pada pola perilaku yang dipelajari dan tidak berguna.

Perawatan CBT

Orang dengan masalah psikologis dapat belajar untuk mengatasi lebih baik, yang dapat meringankan gejala dan meningkatkan efektivitas hidup. Perawatan CBT biasanya melibatkan usaha untuk mengubah pikiran, strategi ini mungkin termasuk:

1. Belajar mengenali distorsi pemikiran yang bermasalah dan  mengevaluasinya kembali berdasarkan kenyataan.

2. Lebih memahami tindakan dan motif orang lain.

3. Gunakan keterampilan pemecahan masalah untuk mengatasi situasi sulit.

4. Belajarlah untuk mengembangkan rasa memiliki yang lebih besar terhadap kemandirian.

Perawatan CBT biasanya juga mencakup upaya untuk mengubah  perilaku, strategi ini mungkin termasuk:

1. Jangan menghindari rasa takut, hadapilah.

2. Gunakan permainan peran untuk mempersiapkan interaksi yang berpotensi bermasalah dengan orang lain.

3. Belajarlah untuk menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh.

4. Tidak semua CBT  menggunakan semua strategi ini. Sebaliknya, psikolog dan pasien/klien bekerja sama untuk mengembangkan pemahaman tentang masalah dan  mengembangkan strategi pengobatan.  

CBT berfokus pada membantu orang belajar menjadi terapis mereka sendiri. Melalui latihan dalam sesi dan latihan  di rumah yang tidak terjadwal, pasien/klien membantu mengembangkan keterampilan koping sehingga mereka dapat belajar mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku bermasalah mereka. Terapis  CBT menekankan apa yang  terjadi dalam kehidupan seseorang saat ini, daripada mempersulitnya. Meskipun kita memerlukan beberapa informasi  tentang sejarah seseorang, fokusnya adalah bergerak maju dari waktu ke waktu untuk mengembangkan cara yang lebih efektif dalam menghadapi kehidupan.

Referensi

  1. https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/cognitive-behavioral#:~:text=Cognitive%20behavioral%20therapy%20(CBT)%20is,disorders%20and%20severe%20mental%20illness.