Robert D. McFadden

Robert Dennis McFadden (lahir pada 11 februari 1997) adalah seorang jumalis Amerika yang telah bekerja di The New York Times sejak 1961. Dia memenangkan penghargaan Pulitzer Prize pada 1996.

Biografi

MCFadden lahir di Milwaukee pada tahun 1937 dan dibesarkan di Chicago dan Cumberland, Wisc la lulus dan sekolah menengah pada tahun 1955 ta kemudian bekerja di perguruan tinggi dengan memegang beberapa tugas pelaporan sebelum lulus kuliah pada 1950 di University of Wisconsin di Madison dengan gelar Bachelor of Science dibidang jurnalis dengan predikat cum laude.

Memulai karir sebagai wartawan lepas di United Press, dia menjadi reporter untuk The Wisconsin Papids Daily Tribune tahun 1957 1958, The Wiscounsin Journal pada 1958-1959, dan setelah lulus kullah, bekerja di The Cincinnati Enquirer 1960.

MCFadden bergabung dengan The Times pada mei 1961 sebagal junior dan dipromosikan menjadi reporter setahun kemudian dalam program pelatihan oleh The Times yang isinya berkunjung untuk menuliskan berita keuangan dan menulis naskah untuk WOXR, stasiun radio kasik The Times. Setelah lima tahun bertugas mengawasi dan menjadi reporter sebagai tugas pokok metropolitan The Times. Ia kemudian menjadi penulis lagi pada 1967.

Penghargaan dan Karya

McFadden menerima 18 penghargaan jurnalistik dan 7 publikasi The New York Times. Dia juga dikenal sebagai penulis senior sejak januari 1990.[1]

• New York Press Club's Byline Award for Spot News Reporting in 1973, 1974, 1980, 1987 and 1989
• New York Newspaper Guild's Page One Award for Local Reporting
• Peter Kihss Award of the New York Society of Silurians.
• University of Wisconsin-Madison Chancellor's Award for Distinguished Service to Journalism and Mass Communication.[2]

Mr. McFadden menjadi penulis ketika pemadaman listrik 1977 di wilayah New York, iapun melanjutkan kegiatan menulisnya dengan cahaya lilin di ruang redaksi. Pada 1986 menulis tentang bunuh diri Presiden wilayah Borough Donald Manes, menyentuh skandal terbesar New York’s pada 1980, dan serangkaian kasus Tawana Brawley, seorang remaja kulit hitam di bagian utara New York atas tuduhan pemerkosaan oleh kelompok orang putih, termasuk pejabat penegak hukum, sempat memicu ketegangan rasis sebelum dikonfirmasi sebagai berita bohong.[3]