Wulan (seri televisi)
Wulan | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | SinemArt |
Ditulis oleh | Kitta Utara |
Sutradara |
|
Pemeran | |
Lagu pembuka | "Sandaran Hati" — Letto |
Lagu penutup | Sandaran Hati — Letto |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 146 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser eksekutif | Elly Yanti Noor |
Produser | Leo Sutanto |
Lokasi produksi | Jakarta |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | SinemArt |
Distributor | Media Nusantara Citra |
Rilis asli | |
Jaringan |
|
Format audio | Stereo |
Rilis | 30 Oktober 2006 18 Mei 2007 | –
Wulan adalah sebuah judul sinetron yang ditayangkan setiap hari Senin s/d Jumat pukul 21.00 WIB oleh stasiun TV swasta Indonesia, RCTI. Sinetron Wulan pertama kali ditayangkan pada hari Senin, 30 Oktober 2006 dan berakhir tamat pada hari Jumat, 18 Mei 2007. Sinetron ini diproduksi oleh SinemArt yang dikepalai oleh Leo Sutanto. Sinetron ini bercerita mengenai sosok Wulan yang sudah sembilan tahun telah menjalin hubungan dengan Budi, tetapi harus menerima kenyataan kehilangan cintanya. Semua ini berawal sejak Budi naik pangkat menjadi asisten pribadi Direktris cantik, Aline. Sinetron ini digarap secara apik oleh sutradara Noto Bagaskoro dan penulis skenario handal Kitta Utara.
Sinetron ini diawali oleh Kembang Surga dan dilanjutkan oleh Pintu Hidayah Spesial.
Pemeran
Pemeran | Peran |
---|---|
Dhini Aminarti | Wulan |
Giovanni Yosafat Tobing | Budi |
Alice Norin | Aline |
Asmirandah | Baby |
Rio Reifan | Nugroho/Nunu |
Shireen Sungkar | Shinta |
Chacha Frederica | Dona |
Aditya Herpavi | Awan |
Lia Kartika | Ana |
Kinaryosih | Grace |
Uci Bing Slamet | Asih |
Nani Somanegara | Tati |
Rima Melati | Dira |
Yadi Timo | Pak Jayadi |
Hengky Solaiman | Wahyu |
Ana Pinem | Ibu Jayadi |
Umay Shahab | Pandu |
Bulan Ayu | Arini |
Hanny Wahab | Maya |
Handika Pratama | Bagus |
Sandy Tumiwa | Danar |
Sinopsis
Wulan (Dhini Aminarti) yang sudah 9 tahun menjalin hubungan dengan Budi (Giovani L.Tobing) harus menghadapi kenyataan kehilangan cinta sejatinya tersebut. Hal ini berawal semenjak Budi naik pangkat menjadi asisten pribadi Direktris Perusahaan Grup Hotel Alam Kencana, Aline (Alice Norin) yang masih muda dan cantik.
Karena seringnya mereka menghabiskan waktu bersama Aline kemudian jatuh cinta pada Budi. Aline yang agresif dan tegas begitu saja memutuskan bahwa mereka berpacaran, tanpa memberikan kesempatan pada Budi untuk berpikir. Budi merasa terjebak dalam situasi demi ambisi untuk kelancaran kariernya, sedangkan di sisi lain ia sudah terlalu dekat dengan keluarga Wulan. Budi yang sangat terobsesi dengan kekayaan, melihat ini merupakan suatu kesempatan yang sangat bagus. Semakin gencar Aline mengungkapkan perasaan ingin bersama Budi, semakin sulit Budi untuk memutuskan hubungannya dengan Wulan. Terutama ketika Asih (Uci Bing Slamet), ibu Wulan tiba-tiba harus dioperasi karena penyakit jantung yang sudah bertahun-tahun dideritanya kambuh.
Sebagai anak pertama, Wulan harus menggantikan posisi Ayahnya yang telah meninggal dalam mengurus keluarganya. Ia memiliki seorang adik, Nugroho (Rio Reifan) atau yang lebih sering dipanggil Nunu, dan si bungsu Shinta (Shireen Sungkar). Belum lagi Mbah Tati (Nani Somanegara), ibu mertua Asih yang juga ikut dengan mereka. Meskipun Nunu telah bekerja, tetapi penghasilannya tidak cukup untuk membantu Wulan menopang kebutuhan keluarga. Wulan juga punya rekan kerja di kantornya bernama Ana (Lia Kartika), yang selalu membantu Wulan dalam segala hal untuk menyelesaikan semua masalah. Ana sangat dekat dengan Wulan.
Nunu punya teman main dari kecil bernama Dona (Cha Cha Frederica), putri satu-satunya keluarga Jayadi (Yadi Timo) pemilik perusahaan jasa kurir tempat Nunu bekerja. Donna sudah menganggap bahwa ia dan Nunu berpacaran. Padahal Nunu tidak pernah memberi hati pada Donna. Ia tidak pernah menganggap Dona lebih dari sekadar teman, tetapi Nunu pun sebetulnya bukan pemuda yang kasar. Suatu hari ia ditabrak oleh seorang gadis kaya. Gadis itu sebetulnya adalah adik Aline, Baby (Asmirandah). Berbeda dengan Aline yang dingin dan sangat mirip Ayahnya yang gila kerja dan sangat bossy, Baby lebih supel dan hangat.
Baby sering marah dan protes melihat bagaimana Aline memperlakukan Ibu mereka maupun sebaliknya. Namun karena Aline menganggap bahwa ia punya kekuasaan, sebagai pengganti ayah mereka, Aline juga jadi sewenang-wenang memperlakukan anggota keluarganya seperti karyawan kantornya. Makanya Baby jadi lebih sering membangkang. Ketika ia menabrak Nunu, dengan sengaja Baby menghambur-hamburkan uangnya untuk mengganti motor Nunu dengan motor yang baru dan mahal. Belakangan mereka pun jadi dekat.
Wulan tidak tahu bahwa Baby adalah adik dari perempuan yang merebut Budi dari sisinya. Wulan juga tidak memberitahu ibunya bahwa ia sudah tidak lagi menjalin hubungan cinta dengan Budi, tetapi Budi memang telah berubah. Budi menjadi kasar dan dingin. Tetapi sikap Budi yang demikian itu tidak hanya terhadap Wulan, melainkan juga terhadap Aline. Aline berusaha melunakkan hati Budi dengan cara mendekatkan diri pada Wahyu (Hengky Solaiman), tetapi malah membuat Budi jadi semakin mengasarinya, walaupun malah membuat Aline semakin tergila-gila pada Budi.
Sedangkan Wulan semakin tersiksa karena masih belum bisa menerima kenyataan harus melepaskan kenangan indah 9 tahun bersama Budi dan menghadapi situasi bahwa Budi sudah tidak mencintainya dan akan menikah dengan Aline.
Suatu hari Shinta bekerja di sebuah restoran dan bertemu dengan seorang laki-laki yang baik hati, laki-laki itu sebenarnya adalah anak kos Wahyu, Bagus (Handika Pratama). Awalnya mereka hidup bahagia tetapi Shinta sangat sedih karena akan kehilangan uangnya.
Pada saat Asih masuk rumah sakit mereka bertemu dengan Nenek Dira yang saat itu juga sedang dirawat dan satu kamar dengan Asih. Hubungan keluarga pun semakin dekat. Nenek Dira mempunyai seorang cucu Laki-laki bernama Awan (Aditya Herpavi Rachman). Awan sangat mencintai Wulan, pada awalnya Nenek Dira menyetujui hubungan mereka berdua, tetapi pada saat mengetahui bahwa Wulan sedang mengandung anak Budi, Nenek Dira berubah sama sekali tidak menyetujui hubungan Awan dan Wulan, walaupun Awan bisa menerima segala kekurangan dan kehamilan Wulan.
Berbulan-bulan berlalu, Nunu dan teman mainnya dari kecil bernama Dona menikah. Awalnya mereka hidup bahagia, tetapi pernikahan mereka bukan dasar atas cinta dan agak terpaksa. Setelah menikah, Dona pindah kerumah Nunu. Dona memulai kehidupan barunya dengan keluarga Nunu.
Sementara itu, Budi dan Aline memutuskan untuk mempunyai anak. Setelah mempersiapkan segalanya, kenyataan mereka berubah secara tiba-tiba. Hal ini telah terjadi ketika Aline dinyatakan oleh dokter bahwa ia tidak dapat mempunyai anak karena rahimnya telah diangkat akibat keguguran.
Nenek Dira tidak akan menyetujui hubungan Awan dan Wulan karena Awan sebenarnya sudah pernah menjalin hubungan dengan Grace (Kinaryosih), yang sangat protektif terhadap Awan. Awan yang juga berniat menikahi Wulan, tapi mendapat halangan neneknya, akan meninggalkan Wulan ke Papua sebagai sukarelawan.
Beberapa bulan berlalu, Wulan pun melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Pandu (Umay Shahab). Pandu justru tumbuh menjadi anak yang kuat, semangat, baik dan cerdas.
Sementara itu, Budi dan Aline memutuskan untuk mengadopsi anak dan anak itu adalah anak perempuan yang diberi nama Arini (Bulan Ayu) ia seumuran Pandu. Budi dan Aline berusaha membantu Wahyu untuk menerima anak hasil adopsi.
Beberapa bulan berlalu, Budi ingin bertemu dengan Pandu dan ia ingin berhak atas anak Wulan. Budi dan Wulan saling merebut anak dan itu membuat Budi merasa bersalah karena membuat Wulan kembali menderita, setelah mereka menjalin hubungan selama 9 tahun.
Setelah Wulan melahirkan Pandu, Wulan menikah dengan Awan. Wulan dan Awan pun kembali hidup bersama. Keluarga besarnya pun menyambut Awan dengan bahagia.
Sementara Itu, Aline menceraikan Budi atas anak Wulan. Budi diusir dari rumah Aline. Tidak hanya itu, Budi juga dipecat dari kantor Perusahaan Aline. Kemudian Budi pindah ke kantornya yang baru.
Berbulan-bulan berlalu, Budi pun jatuh sakit. Disaat ia bertemu dengan Aline dankeluarganya, (sehabis Budi mengundurkan diri dari kantornya yang baru) Aline dan Keluarganya curiga bahwa Budi juga mengidap penyakit kanker hati. Ternyata dugaannya tepat, dan Budi mulai bersikap baik lagi terhadap Wulan dan memaafkan kesalahannya terhadap Wulan.
Sementara itu, adik Aline, Baby mulai menjalin hubungan dengan Danar (Sandy Tumiwa) dan hubungan mereka semakin dekat.
Beberapa minggu berlalu, Wulan juga pernah menderita Alzheimer sampai ia mengingat Budi dan melupakan Awan. Awan berusaha mengendalikan Wulan untuk mengingat keluarganya, tetapi malah nembuat Wulan menjadi semakin melupakan Awan dan mengingat Budi.
Beberapa bulan berlalu, setelah Dona melahirkan anak perempuan, Dona meninggal dan mengalami kecelakaan. Nunu pun disalahkan dalam hal menjaga keluarga. Iapun dibenci oleh Ibu Jayadi, dan seluruh keluarga Dona, dan diusir dari rumah mereka.
Setelah Wulan sembuh dan sadar, ia juga kembali mengingat Awan dan bukan mengingat Budi. Keluarga besarnya pun kembali menyambut Awan dengan bahagia.
Diakhir cerita ini, Budi akhirnya meninggal karena komplikasi kanker hati dan sering muntah darah disaat Wulan mengandung anak Awan. Semua orang yang sebelumnya bersifat jahat telah berubah menjadi baik. Awan, Wulan, dan Pandu pun kembali ke kehidupan normal yang bahagia...
Kontroversi
Sinetron Wulan juga dituduh sebagai jiplakan dari drama Korea Selatan yang berjudul Yellow Handkerchief. Meski dituduh jiplakan, Sutradara sinetron Wulan membantah jiplakan drama Korea Selatan [1]
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Sinopsis di situs web SinemArt