Lompat ke isi

Confuciusornis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Desember 2021 07.01 oleh ANNAFscience (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Italic title}} {{Automatic taxobox|fossil_range=Early Cretaceous, {{fossil range|125|120}}|image=Confuciusornis male.jpg|image_upright=1.2|image_caption=''C. sanctus'' fossil preserving long wing and tail feathers.|taxon=Confuciusornis|authority=Hou ''et al.'', 1995|type_species={{extinct}}'''''Confuciusornis sanctus'''''|type_species_authority=Hou ''et al.'', 1995|subdivision_ranks=Species|subdivision=*{{extinct}}'''''C. sanctus''''' <small>Hou ''et al.''...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Bantuan {{automatic taxobox}}
Bantuan taxobox otomatis
Terima kasih atas jasa Anda dalam menerapkan templat taksonomi otomatis. Kami tidak menemukan halaman taksonomi untuk "Confuciusornis".
  • Apakah "Confuciusornis" merupakan nama ilmiah takson tersebut? Apabila Anda saat ini sedang menyunting halaman "Hewan", kamu harus sesuaikan menjadi |taxon=Animalia. Jika Anda sudah selesai memperbaiki templat tersebut, tekan "Pratayang" untuk memperbarui pesan ini.
  • Klik pranala ini untuk memasukkan detail taksonomi untuk "Confuciusornis".
Parameter umum
  • |authority= Siapa yang mencetuskan takson
  • |parent authority= Siapa yang mencetuskan takson induk
  • |display parents=4 memaksa untuk menampilkan empat takson induk
Halaman yang dapat membantu Anda
Confuciusornis
Rentang waktu: Early Cretaceous, 125–120 jtyl
C. sanctus fossil preserving long wing and tail feathers.
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Takson tak dikenal (perbaiki): Confuciusornis
Spesies tipe
Confuciusornis sanctus
Hou et al., 1995
Species
  • C. sanctus Hou et al., 1995 (type)
  • C. dui Hou et al., 1999
Sinonim

C. sanctus

  • C. feducciai Zhang et al., 2009
  • C. jianchangensis Li et al., 2010
  • C. suniae Hou, 1997

Confuciusornis merupakan genus dari burung seukuran gagak yang hidup pada kala Kapur Akhir, pada 125 hingga 120 juta tahun lalu. Fosilnya ditemukan di Formasi Yixian dan Formasi Jiufotang. Genus burung ini dinamai bedasarkan fisluf asal Cina, Confucius.

Seperti burung moderen, Confuciusornis memiliki paruh tak bergigi. Namun kerabat dekat burung moderen seperti Hesperornis dan Ichthyornis memiliki paruh bergigi. Hal ini menandakan bahwa hilangnya paruh dalam evolusi burung terjadi sebanyak dua kali, yaitu pada Confuciusornis dan pada burung moderen. Hal ini merupakan contoh dari evolusi konvergen.

Confuciusornis merupakan burung tertua yang memiliki paruh.[1] Burung ini juga burung pertama yang mengembangkan ekor panjang seperti Archaeopteryx, juga ekor yang menyatu (pygostyle).[2]

Confuciusornis merupakan spesimen vertebrata yang paling umum ditemukan di Formasi Yixian. Hingga saat ini, sudah ada ratusan spesimen utuh dari Confuciusornis yang sudah ditemukan.[3]

Bentuk kaki Confuciusornis menunjukkan bahwa kaki tersebut digunakan untuk berjalan dan bertengger, sementara cakar besar di ibu jari dan jari ketiga digunakan untuk memanjat. Kepala Confuciusornis diperkirakan memiliki jambul atau jengger.

Warna bulu

Pada awal 2010, sebuah tim yang dipimpin oleh Zhang Fucheng meneliti fosil dengan melanosom (organel yang mengandung pigmen warna) utuh. Dengan mempelajari menggunakan mikroskop elektron[4], Dapat diketahui, bahwa burung ini memiliki warna bulu abu-abu, merah/coklat, dan hitam, mirip seperti zebra finch.[5][6]

Referensi

  1. ^ Ivanov M., Hrdlickova S. & Gregorova R. 2001. The complete encyclopedia of fossils. Rebo Publishers, Nederlands. p312
  2. ^ Clarke, Julia. A. Norell Mark. A. 2002. The morphology and phylogenetic position of Apsaravis ukhaana from the Late Cretaceous of Mongolia. American Museum Novitates, #3387, American Museum of Natural History, New York, NY
  3. ^ Xu X. and Norell M.A. 2006. Non-Avian dinosaur fossils from the Lower Cretaceous Jehol Group of western Liaoning, China. Geological Journal, 41: 419–437.
  4. ^ Zhang F., X. Xu, M.J. Benton, Stuart L. Kearns et al. 2010. Fossilized melanosomes and the colour of Cretaceous dinosaurs and birds. Nature, 463: 1075-1078. See the article online.
  5. ^ e!Science News: The color of dinosaur feathers discovered.
  6. ^ "ScienceNOW: The Lost World, now in colors by Sverker Lundin. January, 27 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-13. Diakses tanggal 2010-12-24.