Perang Gaza (2008–2009)
Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. |
Konflik Israel-Gaza 2008-2009 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konflik Israel-Palestina | |||||||
Wilayah konflik | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Israel | Jihad Islam Palestina | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Ehud Barak Gabi Ashkenazi Ido Nehoshtan (IAF) Eli Marom (ISC) Yoav Galant (SoCom) Yair Golan (HFC) |
Ismail Haniyeh Mahmoud az-Zahar Ahmed al-Ja'abari Osama Mazini | ||||||
Kekuatan | |||||||
176.500 tentara reguler (total)[1] |
10.000[2] 20.000 anggota Hamas di Gaza | ||||||
Korban | |||||||
227 meninggal [1] 207 terluka[2] 47 tank merkava hancur 4 pesawat tempur jatuh [3] |
+1200 meninggal, termasuk:[3] 410 anak-anak 109 perempuan 113 orangtua ± 5300 terluka. |
Konflik Israel-Gaza 2008-2009 merujuk pada konflik yang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang terjadi setelah kadaluarsanya gencatan senjata selama 6 bulan.[4] Israel melancarkan serangan udara, disebut Operation Cast Lead (bahasa Ibrani: מבצע עופרת יצוקה, Mivtza Oferet Yetzukah), terhadap Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan roket dari Gaza dan Hamas.
Partai-partai berkuasa di Israel menjadikan perang sebagai propaganda menjelang pemilu parlemen Israel pada 10 Februari 2009.[butuh rujukan] Sebuah jajak pendapat yang dilakukan surat kabar Haaretz menunjukkan masyarakat Israel berada di belakang operasi itu. Bahkan, di samping 52 persen yang mendukung serangan udara, ada 19 persen yang mengharapkan serangan darat. Dari semua ini, ada 25 persen yang menganjurkan gencatan senjata secepatnya. Perkembangan ini menyelamatkan popularitas koalisi Partai Kadima (Menteri Luar Negeri Tzipi Livni) dan Partai Buruh (Menteri Pertahanan Ehud Barak), yang melorot ketika menghadapi Benjamin Netanyahu yang ultranasionalis[5].
Perang ini bisa jadi akan semakin meluas setelah tiga atau lima roket yang dilepaskan dari Libanon menghantam tiga lokasi berbeda di wilayah Galilea Israel utara. Tembakan roket dari luar Palestina itu mencederai dua orang.[6] Israel membalas dengan menembakkan 6 mortir ke arah Libanon. Belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dari serangan balasan Israel tersebut.[7]
Pada 17 Januari 2009, Israel secara sepihak menyatakan gencatan senjata dalam konflik tersebut.[8] Dua hari kemudian Hamas turut menyatakan gencatan senjata setelah Israel mengumumkan akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza dalam waktu 1 minggu. [9]
Referensi
- ^ The Institute for National Security Studies", chapter Israel, 23 Maret 2008.
- ^ Artikel "Religious war in Gaza" di Ynetnews.com
- ^ Artikel Untuk Pertamakali, Gaza Lewati Malam Tenang di Aljazeera
- ^ "TIMELINE - Israeli-Hamas violence since truce ended". Reuters. 1 Januari 2009. Diakses tanggal 2 Januari 2009.
- ^ Perang Para Politikus, Tempo
- ^ Artikel "Roket dari Lebanon Hantam Israel" di Kompas.com
- ^ Artikel "Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Lebanon" di Kompas.com
- ^ "Israel Declares Cease Fire; Hamas Says It Will Fight On", The New York Times, 17 Januari 2009
- ^ http://www.detiknews.com/read/2009/01/19/045036/1070507/10/israel-tarik-pasukan-hamas-umumkan-gencatan-senjata DetikNews