Lompat ke isi

Modul surya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Januari 2022 01.41 oleh Mhd.salman09 (bicara | kontrib) (Menambahkan teks dan referensi)

Modul surya adalah kumpulan sel surya yang disusun menjadi satu rangkaian listrik. Susunan sel surya di dalam modul surya dapat berbentuk rangkaian seri maupun rangkaian paralel.[1] Modul surya merupakan bagian dari teknologi fotovoltaik.[2] Tujuan pembuatan modul surya ialah untuk memperoleh daya listrik dan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Modul surya umumnya bekerja pada nilai tegangan listrik yaitu 12 Volt atau 24 Volt. Pada tiap panel surya, daya listrik yang dihasilkan oleh modul surya berkisar antara 10–300 Watt.[3]

Produksi

Proses produksi modul surya dilakukan di industri tenaga surya dengan menggunakan teknologi canggih yang menyediakan rantai pasok berkelanjutan. Jenis teknologi yang digunakan meliputi ponsel cerdas, Internet untuk Segala, dan teknik otomasi. Penggunaan teknologi tersebut memberikan penambahan nilai pada produk dan pengurangan limbah hasi manufaktur.[4]

Efisiensi

Tingkat efisiensi dari transformasi energi oleh modul surya ditentukan oleh tegangan listrik pada rangkaian listrik terbuka dan arus listrik pada kondisi hubung singkat. Selain itu, efisiensi juga ditentukan oleh jumlah arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik, dan bentuk modul surya. Pada umumnya, tingkat efisiensi energi dari modul surya memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan sel surya. Perbedaan nilai efisiensinya berkisar antara 2–3%.[5]

Indikasi umum pada modul surya ialah memiliki sel surya yang masing-masing dapat menghasilkan tegangan listrik sebesar 0,5 Volt. Sel-sel tersebut terpasang pada modul surya dan modul surya terpasang pada panel surya. Efisiensi energi listrik yang dihasilkan hanya sekitar 15%. Rata-rata daya listrik yang dihasilkan oleh sel surya berukuran 1 m2 hanya sebesar 75 Watt dengan keseluruhan jumlah energi surya sebanyak 500 W/m2.[6]

Kegunaan

Modul surya digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan teknologi fotovoltaik. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat modul surya ialah semikonduktor. Komponen semikonduktor ini memiliki kemampuan untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik. Proses transformasi energi dari energi surya menjadi energi listrik diawali oleh tumbukan energi surya di dalam modul surya. Tumbukan ini kemudian menyebabkan terjadinya pelepasan elektron. Jumlah energi kinetik yang mendukung pelepasan elektron ditentukan oleh intensitas cahaya. Peningkatan energi kinetik terjadi pada siang hari.[7]

Jenis sistem

Sistem berdiri sendiri

Sistem berdiri sendiri dibuat dari susunan modul surya tunggal atau beberapa modul surya yang membentuk panel surya untuk memperoleh daya listrik sesuai dengan kebutuhan. Tegangan listrik yang bekerja pada tiap modul surya sebesar 12 Volt. Daya listrik yang dihasilkan berkisar antara 50–100 Watt. Sistem berdiri sendiri umumnya digunakan untuk mengisi baterai listrik pada siang hari. Pada malam hari, baterai tersebut baru digunakan untuk menggantikan ketidaktersediaan energi surya. Sistem berdiri sendiri juga dapat dihubungkan dengan perangkat lain sehingga membentuk sistem hibrid. Perangkat yang dihubungkan dapat berupa generator listrik yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga angin dan baterai. Penerapan sistem berdiri sendiri ini pada daerah terpencil yang tidak memiliki sumber daya listrik untuk pencahayaan listrik dan operasi peralatan listrik.[8]

Referensi

  1. ^ Mugisidi, Dan (2020). Heriyani, Oktarina, ed. Solar Energy (PDF). Depok: EduCenter Indonesia. hlm. 89. ISBN 978-602-52823-2-4. 
  2. ^ Safitri, dkk. (2019). Putri, Kiki Yolanda, ed. Buku Teknologi Photovoltaic (PDF). Banda Aceh: Yayasan Puga Aceh Riset. hlm. 2. ISBN 978-623-91323-0-9. 
  3. ^ Sudradjat, Adjat (2007). Sistem-Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Disain, Sistem, Cara Kerja, Pengoperasian dan Perawatan (PDF). Jakarta: BPPT Press. hlm. 13. ISBN 978-979-3733-11-1. 
  4. ^ Budiman, Antonny Fayen (2019). "Pemanfaatan Energi Surya Indonesia yang Berlimpah dengan Menggunakan Teknologi Solar Panel oleh Masyarakat" (PDF). Buletin Pertamina Energy Institute (edisi ke-1). 
  5. ^ Hidayanti, Fitria. Wati, Erna Kusuma, ed. Aplikasi Sel Surya (PDF). Jakarta Selatan: LP UNAS. hlm. 139. ISBN 978-623-7376-53-8. 
  6. ^ Sutikno, dkk. (2019). Konversi Energi: Manejemen, Prinsip, dan Aplikasi (PDF). Yogyakarta: UAD Press. hlm. 32–33. ISBN 978-602-0737-31-7. 
  7. ^ Rosalina dan Sinduningrum, E. (2019). "Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Lahan Pertanian Terpadu Ciseeng Parung-Bogor" (PDF). Seminar Nasional Teknoka. 4: E–75. ISSN 2502-8782. 
  8. ^ Walujanto, dkk. (2017). Outlook Energi Indonesia 2017 (PDF). Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. hlm. 83. ISSN 2527-3000.