Semangka
Semangka | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. lanatus
|
Nama binomial | |
Citrullus lanatus |
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz) | |
---|---|
Energi | 127 kJ (30 kcal) |
7.55 g | |
Gula | 6.2 g |
Serat pangan | 0.4 g |
0.15 g | |
0.61 g | |
Vitamin | Kuantitas %AKG† |
Vitamin A equiv. | 4% 28 μg |
Tiamina (B1) | 3% 0.033 mg |
Riboflavin (B2) | 2% 0.021 mg |
Niasin (B3) | 1% 0.178 mg |
Asam pantotenat (B5) | 4% 0.221 mg |
Vitamin B6 | 3% 0.045 mg |
Folat (B9) | 1% 3 μg |
Vitamin C | 10% 8.1 mg |
Mineral | Kuantitas %AKG† |
Kalsium | 1% 7 mg |
Zat besi | 2% 0.24 mg |
Magnesium | 3% 10 mg |
Fosfor | 2% 11 mg |
Potasium | 2% 112 mg |
Seng | 1% 0.10 mg |
Komponen lainnya | Kuantitas |
Air | 91.45 g |
| |
†Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa. Sumber: USDA FoodData Central |
Semangka (juga dikenal sebagai tembikai[1] atau mendikai[1]) (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan.[2] Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat, tetapi dia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Semangka tumbuh dengan cara merambat, dengan jangkauan rambatan hanya dapat mencapai panjang 3-5 meter. Batangnya lunak, bersegi, berambut dan panjangnya mencapai 1,5-5 meter. Daun semangka berseling, bertangkai, helaian daunnya lebar dan berbulu, menjari, dengan ujungnya runcing. Panjang daun sekitar 3-25 cm dengan lebar 1,5-5 cm. Bagian tepi daun bergelombang dan pemukaan bawahnya berambut rapat pada tulangnya.[3]
Memiliki bunga yang sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3 cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning, serta semangka dengan biji dan semangka non biji. Semangka memiliki bentuk yang beragam dengan panjang 20-40 cm, diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Bentuknya buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan lonjong bahkan sekarang ada yang berbentuk kotak.[4]
Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.
Galeri
-
Jus semangka
-
Irisan buah semangka
-
Semangka biji lunak ("tanpa biji") dengan daging buah kuning
Referensi
- ^ a b "Arti kata tembikai". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ Reni Yuslianti, Euis (2021). Sayuran dan Buah Berwarna Merah, Antioksidan Penangkal Radikal Bebas. Yogyakarta: Dee Publish. hlm. 01. ISBN 978-623-0226-55-7.
- ^ Daya, Budi. Semangka. PT Niaga Swadaya. ISBN 978-979-002-439-7.
- ^ Ade Sandra, Apriogi (2012). "Pengaruh Pemberian Bokashi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris L.)" (PDF). Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru,. Diakses tanggal 13 Januri 2021.