Lompat ke isi

Primasel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Indoprima Mikroselindo
Primasel
IndustriOperator dan layanan telekomunikasi seluler Indonesia
NasibMerger dengan Smart
PenerusSmart
Didirikan16 Agustus 1996
Ditutup3 September 2007
Kantor pusatIndonesia Indonesia
ProdukAMPS (1996-2007)
CDMAOne (2000-2007)
PemilikSinar Mas (2006-2007)

PT Indoprima Mikroselindo dikenal dengan nama Primasel didirikan pada 16 Agustus 1996 dengan modal sebesar Rp 5 miliar, dan dimiliki secara patungan oleh Indosat (20%), PT Yamabri Komunikasindo 35% (yang terafiliasi dengan bisnis ABRI), PT Industri Telekomunikasi Indonesia 20%, dan sisanya 25% dimiliki oleh Primkopparpostel (Primer Koperasi Pegawai Kantor Pusat Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi).[1] Primasel dibentuk untuk membangun sistem baru berjenis Personal Handy-phone System (PHS) berjaringan 1800 MHz di Jawa Timur, dengan target pasar kelas menengah ke bawah dan menggunakan pulsa lokal.[2] Dalam perkembangannya, walaupun sudah beberapa kali diundur (dari 1997 ke 2000),[3] hingga 2002 bisnis ini tidak berjalan (bahkan perusahaan ini hampir ditinggalkan oleh pemegang sahamnya dan ditutup pada 2003),[4][5] sehingga mereka memutuskan untuk pindah ke sistem CDMA. Walaupun sudah diberi izin oleh pemerintah, sayangnya mereka gagal untuk pindah ke CDMA meskpun sudah mempunyai rencana untuk membangun jaringan sebesar 300.000 sambungan, karena pada 2004 mereka "digusur" oleh pemerintah untuk tidak menggunakan frekuensi 1980 MHz. Hal ini karena frekuensi tersebut akan dipakai untuk jaringan 3G. Dalam titik ini, pemegang saham hanya menyisakan PT INTI dan sebuah perusahaan lain.[6]

Awalnya, Primasel berencana meluncurkan produknya ke publik pada Desember 2006 dan Maret 2007 dengan menargetkan 500.000 konsumen, tetapi gagal. Hal ini dikarenakan mereka perlu menyiapkan berbagai hal seperti jaringan, BTS, kantor dan lain-lain. Demi persiapan ini, awalnya pemilik Primasel, Sinarmas sempat diberitakan berencana bekerjasama dengan Altimo (sebuah perusahaan telekomunikasi asal Rusia) dengan suntikan dana US$ 2 miliar,[7] namun kemudian ternyata Sinarmas lebih memilih bekerjasama dengan ZTE.[8] Sumber lain mengatakan bahwa Primasel akan melakukan peluncurannya pada April 2007 dan beroperasi pada Juni 2007 dengan target awal Bandung dan Surabaya (dan tentu saja karyawan kerajaan bisnis Sinarmas)[9] walaupun tidak tercapai juga.[10] Namun, kemudian terungkap bahwa dalam proyeknya, Sinarmas memutuskan untuk mengubah nama produknya dari Primasel ke Smart dan nama perusahaannya menjadi PT Smart Telecom. Smart merupakan singkatan dari Sinar Mas Accesible Reliable Telecommunication (Telekomunikasi Sinar Mas yang Mudah Diakses dan Dipercaya). Pengumuman perubahan nama ini diumumkan pada Mei 2007.[11][12][13] Konon, sebagai bukti seriusnya pihak Sinarmas untuk terjun ke bisnis operator seluler di tahun itu, pemiliknya, Eka Tjipta Widjaja sampai harus "turun gunung" dengan meresmikan kantor pusat Smart Telecom di Menteng, Jakarta Pusat di akhir April 2007 (saat ini, kantor tersebut masih menjadi kantor pusat penerus Smart, Smartfren).[14]

Lihat pula

Referensi