Lompat ke isi

Pembicaraan Pengguna:Inayubhagya

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Komentar terbaru: 2 tahun yang lalu oleh Syzyszune pada topik Djadoeg Djajakoesoema
Memulai
Tips

Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

Welcome! If you do not understand Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!

-- Kℇℵ℟ℑℭK 15 Juli 2016 02.05 (UTC)Balas


Pedoman

Hallo, Syzyszune.
Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia. Terima kasih Anda telah ikut berkontribusi di ensiklopedia terbuka berbasis gotong-royong ini. Agar artikel suntingan atau rintisan Anda memenuhi kriteria kelayakan, tak ada salahnya, Anda mempelajari beberapa hal berikut ini:

Apabila Anda masih bingung mau ngapain di Wikipedia, ada baiknya Anda melakukan uji coba di bak pasir. Terima kasih. Salam hangat dari saya -- gigho (bicara) 22 Februari 2017 - 15.54 WIB

Artikel terjemahan

Halo Syzyszune,

Terima kasih telah berkontribusi di Wikipedia. Saya sangat berterima kasih bila Anda dapat memperbaiki artikel Kiroro yang Anda buat. Menurut saya terjemahannya belum tepat dan sebaiknya diperbaiki supaya pengguna lain yang membacanya dapat memahami subjek itu dengan baik. Bila membutuhkan bantuan penyuntingan, silakan kabari saya. ··· 🌸 Rachmat04 · 3 Maret 2017 13.31 (UTC)Balas

Young Lex

@Syzyszune: Mohon tambahkan sumber dan referensi tepercaya pada artikel Young Lex yang Anda buat. Pranala luar seperti KapanLagi.com dan Twitter belum cukup untuk menyatakan kelayakan. Meski saya yakin, artikel tersebut bisa bertahan karena ybs akhir-akhir ini sepertinya cukup banyak diulas di media arus utama. Salam. -- Bagas Chrisara (bicara) 14 Maret 2017 12.09 (UTC)

Balas

Halo, saya lihat saudara menambahkan tahun yang angkanya ada 5.. coba diperiksa lagi.. kalau mau silakan saja kembalikan suntingannya, tapi tahunnya mohon dibenarkan ya.. nanti akan saya setujui suntingan tertundanya. Terima kasih atas pengertiannya.  Mimihitam  15 Februari 2019 06.33 (UTC)Balas

Majapahit

Dimohon tidak menggunakan blog sebagai rujukan. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 23 Februari 2019 03.39 (UTC)Balas

Community Insights Survey

RMaung (WMF) 7 September 2019 00.36 (UTC)Balas

Reminder: Community Insights Survey

RMaung (WMF) 20 September 2019 18.48 (UTC)Balas

Reminder: Community Insights Survey

RMaung (WMF) 4 Oktober 2019 13.58 (UTC)Balas

Undangan Proyek Respati


Halo, Anda diundang untuk mengikuti tantangan Proyek Respati!


Hai Inayubhagya! Anda diundang untuk mengikuti tantangan Proyek Respati!

Proyek Respati adalah tantangan menulis secara santai dan menyenangkan di Wikipedia baik untuk individu maupun berkelompok. Saat ini telah dibuka pendaftaran Proyek Respati Periode II. Apabila Anda berhasil menyelesaikannya, akan tersedia hadiah menarik dari Wikimedia Indonesia.

Tertarik untuk mencoba tantangan ini? Segera daftarkan nama penggunamu (Individu) atau bersama dengan temanmu (kelompok) dengan mengeklik tombol yang tersedia di bawah ini. Informasi lengkapnya dapat dilihat melalui pranala judul undangan diatas. Ayo, segera berpartisipasi dan dapatkan hadiahnya.

Affandy Murad 25 Februari 2020 16.31 (UTC)Balas

Silakan periksa email Anda

Halo Inayubhagya: Silakan periksa email Anda! Subjek: "The Community Insights survey is coming!" Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan kirim email ke survey@wikimedia.org.

(English: Please check your email and spam! Subject is "The Community Insights survey is coming!" If you have questions, email surveys@wikimedia.org.)

Sorry for the inconvenience, see my explanation here.

MediaWiki message delivery (bicara) 24 September 2020 19.04 (UTC)Balas

Pengubahan judul

Saya belum berani ambil keputusan. Penamaan itu harus didukung buku-buku sejarah yang tepercaya. Dalam hal ini, KBBI pun belum saya terima, karena bukan buku sejarah. Saya sendiri kurang menekuni sejarah Indonesia, sehingga tidak mau bertindak sebagai amatiran yang nekat.

Saya lebih memikirkan asas bagaimana pengucapan nama itu disebutkan. Makanya orang-orang terbiasa mengucapkan "Sri" (seperti dalam kata Sri Baginda) dan "Ganesa" (seperti dalam kata Ganesha Operation), daripada "Syri" atau "Ganesya" (kalau mengacu pada IAST, keduanya memakai huruf Ś). -- Adiputra बिचर -- 28 November 2020 07.02 (UTC)Balas

Saran saya, masalah ini diajukan ke warung kopi saja. Mungkin ada peminat sejarah yang tertarik untuk membahasnya. Kalau pakai pedoman IAST, Sriwijaya pun harus dipindah ke Syriwijaya. Namun kita pakai acuan ejaan dari sumber tepercaya, bukan sekadar meng-indonesia-kan ejaan IAST. Jadi, lebih baik topik ini diajukan ke warung kopi saja. -- Adiputra बिचर -- 28 November 2020 07.38 (UTC)Balas
Untuk halaman di Wikipedia bahasa Inggris itu terserah peminat dan penekun saja.
Sriwijaya tetap Sriwijaya, berarti tidak ada asas mutlak mengacu kepada IAST. Sekali lagi, tidak mutlak mengacu IAST.
-- Adiputra बिचर -- 28 November 2020 08.01 (UTC)Balas

Kalender Syaka

Halo Inayubhagya, saya lihat anda memindahkan halaman Kalender Saka ke Kalender Syaka, tapi saya balikan ulang hasil pindahan halaman anda karena disesuaikan dengan konteks Wikipedia bahasa inggris. Mohon agar lain kali memindahkan halaman jangan sembarangan, didiskusikan dahulu. Banyak artikel yang berawal dari kata Sha, anda pindahkan semua menjadi kata Sya.

Catatan Catatan: Tidak semua artikel dengan judul kata Sha perlu dipindahkan menjadi kata Sya. FBN122645Negosiasi 30 November 2020 23.46 (UTC)Balas

Mau tanya

Jika Kartasura itu bukan negara independen dari Mataram, kata apa yang pas untuk mendeskripsikannya? Apakah "Pemerintahan Kartasura" bisa? Saya berpikir seperti itu karena ada perbedaan antara pemerintahan di Ibu Kota Plered yang dilihat sebagai Kesultanan Mataram dengan pemerintahan di Kartasura yang dilihat sebagai entitas politik tersendiri. Terima kasih. AnsyahF(bicara) 5 Mei 2021 13.27 (UTC)Balas

Kartasura merupakan Karaton dan bukanlah negara tersendiri, seperti yang sudah pernah disampaikan oleh para Santana Dalem Kasunanan yang pernah saya wawancarai salah satu narasumbernya iaitu Gusti Moeng. Jauh sebelum adanya Karaton Kartasura Susuhunan Paku Buwono I lebih dahulu jumeneng di Karaton Plered sebelum akhirnya diusir dan diajak bergabung oleh Susuhunan Mangkurat II di Karaton Kartasura. Karaton Kartasura di bangun setelah pemberontakan Trunajaya, saya juga sempat napak tilas menelusuri situs sejarah tersebut dan narasumber yang saya wawancarai salah satunya juga juru kunci Karaton Kartasura yang kini menjadi kompleks pemakaman kerabat raja, iaitu Mas Ngabehi Suryo Hastono Hadiprojonagoro. Demikian juga pemaparan yang sama oleh Dr. Sri Margana (Ahli Sejarah Universitas Gadjah Mada) dalam laporan Balai Arkeologi Yogyakarta.
Mataram terbagi sejak Perjanjian Giyanti, bermula ketika PB II jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia pada 20 Desember 1749. Sebelum wafat, PB II terpaksa menyerahkan takhta Mataram kepada Belanda. Beberapa hari sebelum PB II sedo, yakni tanggal 12 Desember 1749, Mangkubumi mengklaim dirinya sebagai raja dengan gelar Pakubuwana III. Penobatan ini didukung penuh oleh Raden Mas Said, yang diangkat sebagai mahapatih oleh Mangkubumi. Belanda tidak mengakui klaim Mangkubumi, dan justru mengangkat putra PB II yang masih bocah, Raden Mas Soerjadi, sebagai penerus takhta Mataram juga dengan gelar Pakubuwana III. Jadi, saat itu sempat ada dua PB III, yakni Mangkubumi dan Raden Mas Soerjadi.
Selengkapnya bisa kaji kembali sejarah perjanjian Giyanti yang mengakibatkan terbelahnya Mataram. Syzyszune (bicara) 07.42, 6 Mei 2021 (UTC)
Jadi, yang saya tangkap dari penjelasan Anda adalah Keraton Kartasura dan Plered adalah istana raja Mataram sebelum Mataram pecah. Berarti informasi "Raja Kasunanan Kartasura" dalam infobox di artikel Pakubuwana I tidak tepat dan seharusnya tetap "Kesultanan Mataram" ya? Dan jika Kesunanan Surakarta dibangun pada 1745 (sebelum Perjanjian Giyanti), apakah ia sebagai negara tersendiri? Terima kasih. AnsyahF(bicara) 8 Mei 2021 10.07 (UTC)Balas

Untuk artikel Pakubuwana I memang tidak tepat, saya berencana memperbaikinya namun saat ini sedang banyak kesibukan. Lalu mengenai Palihan Nagari itu terjadi ketika adanya dualisme dalam kerajaan, ketika terjadinya pemberontakan Pangeran Mangkubumi pada tahun 1749, saat itu Pakubuwana II jatuh sakit dan memanggil Van Hohendorff, untuk menyelamatkan nyawanya setelah jatuhnya Keraton Kartasura, akibat Geger Pacinan. Ia meminta Hohendorff untuk sementara mengambil alih kerajaan.

Pangeran Mangkubumi mulai memainkan perannya. Ia yang semula membantu PB II menghadapi barisan pemberontak melihat ada celah karena kraton mengalami kekosongan kepemimpinan. P.Mangkubumi lalu ke Semarang, pusat kekuasaan Belanda di pesisir utara Jawa, mendesak agar dirinya segera diangkat sebagai PB III. Namun, Belanda menolak permintaan itu.

Sementara itu, tahun 1745, Pakubuwana II telah membangun kraton baru di desa Sala, setelah hancurnya Kartasura. Kekuasaan Pakubuwono tidak diterima pangeran lain, yang memberontak di bawah pimpinan Raden Mas Said. P. Mangkubumi bersama RM. Said terus-menerus melancarkan perang gerilya melawan Mataram dan VOC.

Nicolaas Hartingh, Gubernur Jawa Utara saat itu, meninggalkan Semarang untuk bertemu dengan Pangeran Mangkubumi pada 10 September 1754. Pertemuan sebenarnya dengan Pangeran Mangkubumi baru diadakan pada 22 September 1754. Keesokan harinya, negosiasi tertutup dilakukan yang hanya dihadiri beberapa orang. Pangeran Mangkubumi didampingi Pangeran Natakusuma dan Tumenggung Ronggo. Gubernur Hartingh sendiri didampingi oleh Hendrik Breton, Kapten C. Donkel, dan sekretarisnya, Willem Fockens.

Dalam pertemuannya itu membicirakan tentang Palihan Nagari Mataram, Hartingh menyatakan keberatan karena menurutnya tidak mungkin ada dua raja dalam satu kerajaan. Mangkubumi menanggapi dengan mengatakan bahwa ada lebih dari satu sultan di Cirebon. Negosiasi tidak berjalan mulus karena adanya kecurigaan di antara para pihak. Akhirnya, setelah bersumpah untuk tidak mengingkari janji satu sama lain, negosiasi berjalan lancar. Hartingh kembali menyarankan agar Mangkubumi tidak menggunakan gelar Susuhunan dan menentukan wilayah mana yang akan dikuasainya. Mangkubumi keberatan menyerahkan gelar Susuhunan karena ia dulu pernah mengeklam dirinya sebagai Susuhunan Pakubuwana III saat Pakubuwana II wafat di Kabanaran, pada saat yang sama Belanda melantik Raden Mas Soerjadi (Adipati Anom) sebagai Susuhunan Pakubuwana III.

Negosiasi harus dihentikan. Pada tanggal 23 September 1754 sebuah nota kesepahaman akhirnya dicapai, yang menyimpulkan bahwa Pangeran Mangkubumi akan menggunakan gelar Sultan. Selain itu, Mangkubumi juga akan mendapatkan setengah pusaka Mataram. Nota kesepahaman tersebut kemudian diserahkan ke Pakubuwana III. Pada tanggal 4 November 1754, Pakubuwana III menyampaikan surat kepada Gubernur Jenderal Jacob Mossel mengenai kesepakatannya tentang hasil perundingan antara Gubernur Jawa Utara, Hartingh, dan Pangeran Mangkubumi.

Berdasarkan perundingan yang dilakukan pada tanggal 22-23 September 1754 dan surat persetujuan Pakubuwana III maka perjanjian pada tanggal 13 Februari 1755 ditandatangani di Giyanti.

Setelah penandatanganan perjanjian giyanti, P. Mangkubumi menjadi Sultan dengan gelar Hamengku Buwono dan mendirikan kraton di Yogyakarta serta daerah teritorial yang sudah disepakati.

Kesimpulannya Kraton Surakarta dibangun 1745 sebenarnya dipersiapkan sebagai pengganti Kraton Kartasura, namun akibat adanya dualisme kepemimpinan dalam Mataram antara PB II dengan P. Mangkubumi setelah Perjanjian Giyanti kedua kerajaan tersebut berdiri secara independent dan memiliki beberapa wilayah kekuasaan yang sudah disepakati kemudian disusul oleh Raden Mas Said yang nantinya terjadinya Perjanjian Salatiga. Syzyszune (bicara) 06.55, 10 Mei 2021 (UTC)

Boleh minta pendapat?

Halo Syzyszune! Apa pendapat Anda tentang Kerajaan Demak yang katanya dihidupkan lagi oleh orang yang bernama Sri Sultan Suryo Alam Demak? AnsyahF(bicara) 14 Juni 2021 01.20 (UTC)Balas

Saya tidak begitu tau menau mengenai adanya atau eksistensi seseorang yang mengaku sebagai Sultan yang dikabarkan mendirikan kembali Kesultanan Demak. Hal yang serupa juga pernah terjadi di Sukoharjo dimana seseorang yang mengaku Sultan mencoba menghidupkan kembali eksistensi kerajaan Pajang dengan mendirikan kraton sendiri dengan konsep bangunan yang tidak jelas adat, budaya dan tradisinya. Menurut pendirinya, yaitu Pak Suradi (bergelar sebagai Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV) mengaku bahwa kraton tersebut hanyalah sebuah yayasan pelestarian cagar budaya bukan dan tidak disamakan dengan Karaton yang ada saat ini. Gerakan demikian juga pernah diprotes oleh beberapan kerabat Keraton. Namun, dalih keraton-keratonan (kerajaan buatan) yang didirikan oleh sebagian kelompok tidak mengganggu ketertiban umum, seiring berjalannya waktu, tidak dipermasalahkan.
Selama tujuannya mereka yaitu melestarikan budaya berarti kegiatan mereka bertujuan baik. Lagian kelompok tersebut bukanlah sebuah kerajaan yang semestinya karena historiografinya sudah terpaut cukup panjang dan terputus. Syzyszune (bicara) 07.01, 14 Juni 2021 (UTC)

Amangkurat atau Mangkurat

Apakah Anda punya sumber mengenai nama gelar Mangkurat? Saya lihat Anda memindahkan Hamengkurat I-V ke Mangkurat I-V. Babad Tanah Jawi versi Balai Pustaka menulisnya sebagai "Amangkurat". Sementara, versi Meinsma dan versi Rijckevorsel menulisnya sebagai "Mangkurat". AnsyahF(bicara) 15 Juni 2021 12.21 (UTC)Balas

Saya menggunakan rujukan Meinsma (1874) karena versi ini cetakan ulang paling tua dan masih sejamannya, dimana W. L. Olthof mereproduksi dari Johannes Jacobus Meinsma yang didapatkan berdasarkan catatan asli Carik Tumenggung Tirtowiguno / Carik Braja. Kemudian menurut kaida tata bahasa Jawa, awalan A- merupakan bentuk kata kerja semisal mangun agar menjadi kata kerja diimbuhi A-mangun. Kasus kali ini adalah Mangku yang cukup disebut Mangku sama seperti gelar Mangkubumi, Mangkunagara, dll. Demikian juga gelar Sultan Agung yang seharusnya Anyakrakusuma bukan Hanyakrakusuma. Syzyszune (bicara) 12.40, 15 Juni 2021 (UTC)

Babad Tanah Jawi

Halo Syzyszune! Saya ingin minta bantuan Anda boleh? Saya ingin mengunggah Babad Tanah Jawi koleksi Perpustakaan Kongres Amerika Serikat ke Commons karena hak ciptanya sudah berakhir (lebih dari 100 tahun). Namun, apakah Anda bisa mencari siapa penulisnya atau penerbitnya di dalam buku itu? Saya melihat ada stempel pada gambar 7 yang mungkni bisa jadi penerbitnya, tapi sulit untuk dibaca bagi saya.

Pertanyaan yang berhubungan di Commons: commons:Commons:Village pump/Copyright#Book from 1862 AnsyahF(bicara) 16 Juni 2021 08.56 (UTC)Balas

Tinjauan revisi

Halo Syzyszune! Untuk revisi Anda untuk halaman Anyakrawati dan Mangkurat V sudah saya tinjau dan sudah saya terima. Terimakasih atas pemberitahuannya dan revisinya. Salam Maulana Adhi Nugraha (bicara) 24 Juni 2021 06.33 (UTC) 01.32, 24 Juni 2021 (UTC)Balas

Pakubuwana V

Selamat siang! Saya melihat suntingan Anda di Pakubuwana V dan, di sana, Anda mencoba menghapus tabel. Tindakan tersebut sebetulnya masuk vandalisme. Jadi, untuk sementara, saya balikkan ke versi semula, walaupun, kontennya, menurut penilaian saya, sudah cukup oke Azmi1995 (bicara) 28 Agustus 2021 07.00 (UTC)Balas

Undangan diskusi Wikipedia:Pengurus/Pemungutan suara/Pratama26 untuk pengurus 11 September 2021

Undangan diskusi Wikipedia:Pengurus/Pemungutan suara/WillsonEP09 untuk pengurus 11 September 2021

Djadoeg Djajakoesoema

Bung Syzyszune mungkin bersedia untuk memperbaiki terjemahan dari artikel Djadoeg Djajakoesoema What a joke (bicara) 21 Januari 2022 12.43 (UTC)Balas

Jika ada waktu mungkin saya bisa sempatkan untuk memperbaikinya Syzyszune (bicara) 21 Januari 2022 12.55 (UTC)Balas