Koes Bersaudara
Koes Bersaudara adalah grup musik yang dibentuk oleh keluarga Koeswoyo pada 26 Agustus 1958 dengan nama Koes Brothers dan berganti nama menjadi Koes Bersaudara pada 1962. Mereka memainkan lagu-lagu populer barat yang saat itu didominasi The Beatles. Karena itu, mereka sempat menjadi sasaran penangkapan politis anti-kapitalisme dan anti-neokolonialisme oleh rezim Orde Lama pada tahun 1965 seusai melakukan konser. Penangkapan ini menimbulkan gelombang ciptaan musik yang 'memberontak' dan menghasilkan dua album yang cukup revolusioner.
Koes Bersaudara sempat vakum karena kesibukan sebagian anggotanya di luar musik, dan kekosongan itu diisi oleh grup Koes Plus, yang kemudian sangat populer dan produktif. Kelompok ini setelah vakum sempat melakukan rekaman reuni dan menelurkan beberapa album pada tahun 1977 dan setelahnya.
Sejarah
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Grup ini beranggotakan keluarga Koeswoyo, yang berasal dari Kelurahan Sendangharjo, Tuban, Jawa Timur. Mereka termasuk pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis (musik "ngak ngik ngok") oleh Presiden Soekarno. Koes Bersaudara sendiri resmi berdiri 17 Februari 1958 dengan formasi awal: John koeswoyo (bass), Tonny Koeswoyo (Lead Gitar, Keyboard, vocal), Yon Koeswoyo (Vocal, Rhtm), Yok Koeswoyo ( Rhtm,vocal), dan Nomo Koeswoyo (Drum, vocal). Formasi awal ini hanya bertahan dari tahun 1960 sampai 1963, setelah dirilis Album Pertama Koes bersaudara John Koeswoyo mengundurkan diri, dengan tersisa empat personel koes bersaudara tetap melanjutkan karya demi karya.
Era Orde Lama
Pada Kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung mereka di penjara Glodok, kemudian Nomo Koeswoyo atas kesadaran sendiri, datang menyusul, perlu dicatat Nomo Koeswoyo senang sekali berkelana ke banyak daerah. Adik Alm Tony Koeswoyo itu rupanya memilih "mangan ora mangan kumpul" ketimbang berpisah dari saudara-saudara tercinta. Adapun kesalahan mereka adalah karena selalu memainkan lagu - lagu The Beatles yang dianggap meracuni jiwa generasi muda saat itu. Sebuah tuduhan tanpa dasar hukum dan cenderung mengada ada, mereka dianggap memainkan musik "ngak ngek ngok" istilah Pemerintahan berkuasa saat itu, musik yg cenderung imperialisme pro barat. Dari penjara justru menghasilkan lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, "Di dalam Bui", "jadikan aku dombamu", "to the so called the guilties", dan "balada kamar 15". 29 September 1965, sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka dibebaskan tanpa alasan yang jelas.belakangan setelah Peristiwa itu berlalu,Koes Bersaudara yang masih hidup dan menginjak usia tua melakukan testimoni di depan pemirsa acara talkshow KICK ANDY (Metro TV)pada akhir 2008 bahwa di balik penangkapan mereka sebenarnya pemerintahan Soekarno menugaskan mereka dalam sebuah operasi Kontra Intelejen guna mendukung gerakan Ganyang Malaysia.
Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus
Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Koesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar. Nomo memilih opsi terakhir dan diikuti oleh adiknya Koesroyo (Yok). Dengan keluarnya dua anggota Koes Bersaudara yakni Koesnomo (Nomo) dan Koesroyo (Yok), Koes Bersaudara pun usai di tahun 1969.
Anggota band
- John Koeswoyo (Koesdjono) - Bass (1958 - 1963)
- Tonny Koeswoyo (Koestono) - Lead Guitar, Vokal (1958 - 1968, 1977, 1986 - 1987) Keyboard (1977, 1986 - 1987) Vokal (1967 - 1968, 1977, 1986 - 1987)
- Yon Koeswoyo (Koesjono): Vokal, Rhythm Guitar (1958 - 1968, 1977, 1986 - 1987, 1988, 2000)
- Yok Koeswoyo - (Koesrojo): Vokal, Bass Guitar (1963-1968, 1977, 1986 - 1987, 1988, 2000) Vokal, Rhythm Guitar (1958 - 1962)
- Nomo Koeswoyo - (Koesnomo): Drum (1958 - 1968, 1977, 1986 - 1987, 1988, 2000) Vokal (1977, 1986-1987,1988, 2000)
Diskografi
Koes Bersaudara
- Dara Manisku;Jangan Bersedih/Dewi Rindu;Si Kancil (Irama)
- Selamat Berpisah/Selalu (Irama)
- Harapanku / Kuduslah Tjintamu (7") (Irama NP-31)
- Pagi Yang Indah/Oh Kau Tahu (Irama)
- Angin Laut/Aku Rindukan Kasihmu (7") (Irama NP-33)
- Selalu / Awan Putih (7") (Irama NP-34)
- Bus Sekolah / Gadis Puri (7") (Irama NP-35)
- Aku Rindu / Sendja (7") (Irama NP-36)
- Kus Bersaudara (Dara Berpita;Untuk Ibu/Bintang Ketjil;Dipantai Bali)(Irama EP-61)
- Meraju Kalbu (Oh Kau Tahu;Pagi Yang Indah/Aku Rindu;Awan Putih)(EP)
- Angin Laut;Aku Rindukan Kasihmu/Bus Sekolah Gadis Puri (EP)
- Kus Bersaudara (Irama LPI 17573)
- To The So Called "The Guilties" (Mesra)
- Djadikan Aku DombaMu (Mesra MP-41)
- Dara Puspita / Kus Bersaudara - Pesta Pak Lurah;Halo Halo (Dara Puspita)/Ami;Senandung Malam Hari (Kus Bersaudara) EP) Irama EPLN-2)
- Koes Bersaudara - Kembali (Remaco)
- Koes Bersaudara Pop Indonesia Volume 2 (Remaco)
- Koes Bersaudara Pop Jawa Vol.1 (Remaco)
- Koes Bersaudara Pop Kroncong Vol.1 (Remaco)
- Koes Bersaudara - Boleh Cinta Boleh Benci (Purnama)
- Koes Bersaudara 86 Lagi Lagi Kamu
- Koes Bersaudara 87 Kau Datang Lagi
- Koes Bersaudara 87 Pop Jawa
- Koes Bersaudara 87 Pop Anak - Anak
- Koes Bersaudara 87 Happy Birthday
- Koes Bersaudara 87 Bossas
- Koes Bersaudara 87 Pop Batak
- Koes Bersaudara 88 Country Pop
- Koes Bersaudara Pop Batak Vol. 2
- Koes Bersaudara Pop Jawa