Lompat ke isi

Sinkronis dan diakronis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Januari 2022 05.02 oleh Affirda (bicara | kontrib) (mengedit kata referensi)

Sinkronik dan diakronik adalah dua konsep yang digunakan untuk mempelajari sejarah. Sinkronik mempunyai arti, yaitu konsep yang mempelajari sejarah yang sangat luas dengan ruang, tetapi memiliki keterbatasan dalam hal waktu. Sedangkan, diakronik adalah mempelajari sejarah berdasarkan urutan waktu kejadian sejarah tersebut atau sesuai urutan kronologi peristiwa itu terjadi. [1][2]

Ciri-Ciri

Ciri-Ciri Pendekatan Sinkronik:

1.      Kajian tersebut bersifat horizontal

2.      Kajian ini tidak memiliki konsep perbandingan

3.      Kajian ini borfokus mengkaji peristiwa sejarah pada masa tertentu

4.      Kajian ini memiliki jangkauan yang lebih sempit

5.      Kajian ini lebih terstruktur dan sistematis

6.      Kajian ini dikaji dengan mendalam dan serius


Ciri-Ciri Pendekatan Diakronik:

1.      Kajian ini bersifat vertikal

2.      Kajian ini memiliki konsep perbandingan

3.      Kajian ini mempunyai cakupan kajian yang lebih luas dan mendalam

4.      Kajian ini berfokus untuk mengkaji satu peristiwa dengan sejarahnya

5.      Kajian ini dapat digunakan untuk mengkaji masa peristiwa yang satu dengan yang lain [3][4]

Referensi

  1. ^ Hadi, Abdul. "Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah". tirto.id. Diakses tanggal 2022-01-29. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2020-12-29). "Apa itu Sejarah Bersifat Sinkronik?". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-01-29. 
  3. ^ "Sejarah Diakronik Dan Sinkronik [546g5kw889n8]". idoc.pub (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-29. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2020-05-18). "Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-01-29.