Lompat ke isi

Gangguan menimbun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Februari 2022 17.56 oleh Dulily (bicara | kontrib) (Menambahkan isi pembahasan dan pranala)

Gangguan menimbun atau disebut juga penimbunan kompulsif adalah suatu gangguan yang ditandai dengan akumulasi serta dari keinginan untuk menyimpan berbagai barang yang tidak penting dan terlihat tidak berguna, yang menyebabkan stres atau bahkan membuat sulit untuk merasa nyaman dan aman di lingkungan tempat tinggal.[1]

Gangguan menimbun dengan gangguan obsesif kompulsif atau OCD (obsessive compulsive disorder) memiliki hubungan yang dekat dan memiliki kemiripan dalam ciri perilaku kompuslif. Namun, gangguan menimbun dikategorikan sebagai jenis gangguan tersendiri dan bukan bagian dari OCD.[1]

Terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan gangguan menimbun seperti kecanduan alkohol, paranoid, gangguan skizotipal dan kepribadian mengindar.

Diagnosis

Dalam DSM-5, gangguan menimbun termasuk dalam kategori 'Gangguan Obsesif Kompulsif dan Gangguan Terkait'.[2]

Penyebab

Faktor penyebab yang mendasari perilaku menimbun secara kompulsif masih terus dipelajari dan diteliti.[1]

Penanganan

Gangguan menimbun dipandang sulit untuk ditangani.[1] Diketahui terdapat 2,5% populasi yang memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan menimbun memiliki kondisi yang kompleks dan penangan yang sulit.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d Nevid, Jeffrey S. (2014). Abnormal psychology in a changing world [Psikologi Abnormal, di Dunia yang Terus Berubah (Jilid 1)]. Diterjemahkan oleh Yuniarti, Kartika. Spencer A. Rathus, Beverly Greene (edisi ke-9). Jakarta: Penerbit Erlangga. ISBN 9786024348250. OCLC 844373038. 
  2. ^ Association, American Psychiatric (2013-05-22). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5®) (dalam bahasa Inggris). American Psychiatric Pub. ISBN 978-0-89042-557-2. 
  3. ^ Postlethwaite, Adam; Kellett, Stephen; Mataix-Cols, David (2019-09-01). "Prevalence of Hoarding Disorder: A systematic review and meta-analysis". Journal of Affective Disorders (dalam bahasa Inggris). 256: 309–316. doi:10.1016/j.jad.2019.06.004. ISSN 0165-0327.