Dewi Andong Sari
Dewi Andong Sari adalah tokoh yang sering dimainkan dalam pementasan ludruk. Dewi Andong Sari adalah salah seorang selir dari Raden Wijaya, Raja Pertama Kerajaan Majapahit. Dewi Andong Sari sebenarnya bernama Dara Pethak, putri dari Kerajaan Dharmasyara.
Pengangkatannya sebagai istri yang dituakan menimbulkan kecemburuan dari permaisuri, Tri Buana Neswari, terutama saat Dewi Andong Sari memiliki keturunan. Tri Buana Neswari khawatir akan putra Dewi Andong Sari akan menjadi raja. Dewi Andong Sari akhirnya disingkirkan dari kerajaan. Kemudian ia tinggal di Dusun Cacing, Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur
Akhirnya Dewi Andong Sari ditolong oleh Ki Gede Sidowayah, seorang Mpu ahli pembuat senjata pusaka. Dewi Andong Sari melahirkan seorang anak laki - laki yang diberi nama Gajah Mada. Dewi Andong Sari meninggal dunia saat putranya masih kecil dan dimakamkan di Gunung Ratu, Kabupaten Lamongan.
Situs makam Dewi Andong Sari dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat. Situs tersebut merupakan tempat sakral pada acara sedekah bumi yang rutin dilakukan pada selasa wage bulan Mei, Upacara Hari Jadi Lamongan dan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia.
Makam Dewi Andong Sari resmi dibuka tahun 1999, meskipun sebelum peresmian, makamnya telah dipergunakan sebagai situs pertapaan orang yang ingin menimba dan mengasah ilmunya.
Referensi
- Wulansary, Wulansary (2018). Folklor Jawa Timur Dalam Seni Pertunjukan. Surabaya: Dewan Kesenian Jawa Timur. hlm. 63. ISBN 978-602-18788-5-9. </ref>