Edwin Marshal Syarif
Edwin Marshal Syarif | |
---|---|
Lahir | Edwin Marshal Syarif 19 Maret 1975 Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Edwin Cokelat |
Pekerjaan | Musisi |
Dikenal atas | Gitaris Cokelat |
Suami/istri | Sabrina Prima Devi |
Anak | Ashka Devon Marshal Kineta Sabrina Ashka |
Karier musik | |
Genre |
|
Instrumen | Gitar |
Label |
|
Artis terkait |
|
Edwin Marshal Syarif adalah musisi dan gitaris dari band Cokelat / Konspirasi. Kakak dari Ernest Fardian Syarif ini lahir di Plaju, Sumatera Selatan pada 19 Maret 1975.
KARIR
Cokelat Band merupakan band pertamanya yang bertahan hingga saat ini. Salah satu lagu karyanya yaitu, KARMA menjadi hist single di berbagai tangga lagu nasional. Kesuksesan grup band Cokelat berdampak pada kesuksesan karier Edwin. bersama Cokelat ia ikut tampil dalam album 'Tribute To Ian Antono' pada tahun 2004.
Permainan gitar yang ngerock memberi nuansa tersendiri bagi musik yang ada di album-album Cokelat, seperti Untuk Bintang (2000), Rasa Baru (2001), Rasa Baru Special Edition Bendera (2002), Segitiga (2003), Dari Hati (2004), The Best of – Tak Pernah Padam (2006), Untukmu Indonesiaku (2006), Panca Indera (2008), #Like (2016)
Single Cokelat yang pernah dirilis
- Hidup Ini Cinta (2013)
- #Like! (2014)
- Sesal (2015)
- Cinta Matiku (2016)
- Dikhianati (2017)
- Garuda (2017)
- Peralihan Hati (2018)
- 5 Menit 5 Tahun (2019)
- Anak Garuda (2020, featuring Aiu Ratna)
- Agresi (2020)
Tahun 2011 membentuk projek band baru dengan wajah lama bernama Konspirasi. Band ini digawangi bersama Marcell Siahaan, Che (vokalis Cupumanik) dan Romy Sophiaan (bassis The Acid).
Edwin lebih suka menyebut proyek ini sebagai super band, karena orang-orang yang tergabung di dalamnya sudah cukup kenamaan di dunia musik dengan karier masing-masing. Musik grunge sudah lama menjadi referensi bermusik Edwin. Akhir 2009 lalu ia bicara dengan Marcell tentang idenya tersebut. Lalu mereka memilih Che Cupumanik sebagai vokalis.
Tahun 2016 Edwin merilis single solo debut berjudul ‘Sore’ yang menggambarkan kedamaian suasana sore hari di alam luas Indonesia.‘Sore’ yang sepenuhnya dirajut dalam format instumental.
Tahun 2020 melahirkan solo keduanya berjudul Demi Nafasmu. Di single ini, Edwin mengeksplorasi diri sebagai vokalis. “Demi Nafasmu” juga menandai pertama kalinya Edwin mengedepankan suara vokalnya sendiri dalam sebuah lagu rekaman.
Sampai saat ini Edwin masih aktif bersama Cokelat dengan formasi,
- Ronny Febry Nugroho – bass / vocal (1996 – sekarang)
- Edwin Marshal Syarif – gitar (2000 – sekarang)
- Axel Andaviar – drum (2018 – sekarang)
- Ernest Fardian Syarif - gitar (2003 - 2014, 2020 - sekarang)
- Aiu Ratna - Vocal (2019 - sekarang)
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Edwin Marshal Syarif di Instagram;
- Edwin Marshal Syarif di Twitter