Lompat ke isi

Lydia Kandou

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Maret 2005 23.12 oleh Ndoy (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Berkas:Lydia Kandou2.jpg
Lydia Kandou

Lydia Kandou mempunyai nama lengkap Lydia Ruth Elizabeth Kandou (lahir 21 Februari 1963) di Jakarta, Indonesia, adalah seorang artis Indonesia. Kurang lebih sudah dua puluh lima tahun kehadirannya di dunia perfilman Indonesia. Artis senior ini diakui kepiawaiannya dalan dunia akting Indonesia.

Biografi

Lahir di kota Jakarta, Indonesia pada tanggal 21 Februari 1963, berdarah Manado-Belanda. Kehidupan yang harus dijalani Lydia Kandou tidaklah mulus, sejak kecil, ia selalu sakit-sakitan, tidak boleh terlalu gembira, tidak boleh kaget dan terlalu sedih. Akibat kondisinya itu, Lydia oleh ibunya selalu dipisahkan dari kakak-kakaknya dan tak boleh bermain dengan mereka. Awalnya Lydia sedih dan tidak tahu mengapa ibunya bersikap demikian, namun akhirnya dia tahu bahwa apa yang dilakukan ibunya adalah untuk kebaikannya. Akibat terlalu banyak menyendiri, Lydia tumbuh menjadi gadis pemalu, ia begitu sederhana, baik dalam sikap maupun dalam penampilan. Sampai suatu ketika ia mendapat tawaran menjadi seorang model, namun karena sifatnya yang pemalu, menjadi menghambat dalam kariernya. Namun beruntung orang-orang yang menangani Lydia saat itu sabar, terutama ibunya yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepadanya. Sejak SMP Lydia sudah mengenal kebiasaan merokok disamping suka makan dan untuk menjaga kondisi tubuh ia melakukan kegiatan senam dan berenang. Lydia Kandou juga gemar memasak.

Karir Awal

Berkas:Aladin dan Lampu Wasiat.jpg
Film Aladin dan Lampu Wasiat

Bermula sebagai model iklan Sakura Film, Lydia Kandou kemudian ia ditemukan oleh Imam Tantoei dan diajak mendukung film arahan Has Manan, Wanita Segala Zaman, produksi Rapi Film. Lewat film ini nama Lydia Kandou melejit. Usianya belum genap 17 tahun ketika pertama bermain dalam tersebut. Sebenarnya lewat film pertamanya itu permainannya dinilai biasa-biasa saja. Namun yang aneh para produser malah merebut mengontraknya untuk bermain film. Selanjutnya Lydia bermain dalam film Melodi Cinta, Bunga-Bunga SMA, Mahkotaku Hilang, Seindah Rembulan dan banyak lainnya. Dalam masa itu Lydia bisa menandatangani kontrak untuk empat sampai tujuh film sekaligus. Pada awal 1980, Gope Samtani dari Rapi Film memasangnya dalam film Aladin dan Lampu Wasiat (Aladin and His Magic Lamp) yang terkenal itu dan bermain bersama Rano Karno. Selanjutnya Ram Punjabi dari Parkit Film memasangnya di berbagai film antara lain 5 Cewe Jagoan (Five Deadly Angels) dan Perawan Rimba (Jungle Virgin Force) menjadikannya sebagai artis yang sangat terkenal sampai saat ini. Lydia dalam bermain film selalu menolak adegan-adegan panas dan buka- bukaan bahkan berciuman ini kemudian mengubah pediriannya. Ketika film- film remaja mulai surut, digantikan film legenda, komedi, dan seks, ia mulai mengubah pendirian mengikuti perubahan pada masa itu.

Perkawinan

Pada tahun 1986 Lydia Kandou menikah dengan aktor Indonesia Jamal Mirdad. Peristiwa ini menjadi begitu kontroversial, ini dikarenakan Perbedaan agama di antara mereka, Lydia Kandou beragama Kristen dan Jamal Mirdad beragama Islam. Perbedaan agama di antara mereka, tidaklah menghentikan langkah mereka menuju mahligai pernikahan, walaupun UU Perkawinan 1974 pasal 2 ayat 1 menghalangi mereka untuk bersatu secara sah. Undang-undang tersebut menyatakan : "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya”. Untuk itu, sebuah perkawinan harus disahkan lebih dulu oleh agama yang bersangkutan sebelum didaftar ke Kantor Catatan Sipil. Konsekuensinya, banyak pasangan berbeda agama tidak dapat mendaftarkan pernikahan mereka di Kantor Catatan Sipil. Karena Undang-undang tersebut, bagi mereka yang akan menikah namun berbeda agama melakukannya secara diam-diam maupun menikah diluar negeri. Namun pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou nekad menikah di Indonesia dan memperjuangkan status mereka mati-matian di Pengadilan Negeri. Peristiwa yang terjadi tahun 1986 tersebut begitu menggemparkan. Tentangan dan kecaman dari agamawan dan masyarakat menghantam secara bertubi-tubi pasangan ini. Ketika mereka berdua memang pada saat itu sedang berada dipuncak karir, liputan berbagai media saat itu membuat peristiwa pernikahan beda agama ini semakin heboh. Tetapi setelah melewati perjuangan panjang dan melelahkan dan didasari cinta yang kuat diantara keduanya, akhirnya dengan bantuan pengacara, pernikahan mereka disahkan juga oleh pengadilan pada tahun 1995.

Ibunda Lydia adalah salah seorang menentang habis-habisan pernikahan Lydia yang saat itu berumur 22 tahun dengan Jamal. Karenanya sang ibunda pun pindah dari Jakarta ke Bandung. Lydia tahu bahwa dia menyakiti hati ibunya, maka dua hari sekali Lydia dan Jamal menemui ibunya. Namun dalam kunjungan-kunjungan itu Jamal selalu menunggu didepan rumah. Selama kurang lebih setahun, Jamal rela bolak-balik Jakarta-Bandung dan tidur di mobil, sementara Lydia menginap di rumah sang Ibu. Akhirnya Ibunda Lydia menjadi luluh juga hatinya. Suatu hari, Lydia hendak menginap di rumah Ibundanya, dan tanpa disangka, sang Ibu menyuruh Lydia mengajak Jamal masuk ke dalam rumah. Saat diterima, Jamal pun langsung meminta maaf kepada Ibunda Lydia.

Agama dan orangtua bukan masalah satu-satunya yang dihadapi pasangan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad ini. Masalah beda budaya juga merupakan masalah yang harus dihadapi keduanya. Lydia yang berdarah Manado-Belanda dan Jamal yang berdarah Jawa membuat mereka harus melakukan penyesuaian diri terhadap karakter dan latar belakang budaya masing-masing. Namun dengan prinsip perbedaan adalah pelajaran buat mereka yang dianggap berharga dan istimewa dan dengan kesabaran dan menghormati perbedaan, pasangan ini dapat melaluinya dengan baik sampai saat ini.

Keluarga

Perkawinan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad membuahkan empat orang anak, mereka adalah Hanna Natasya Maria, Kenangkana, Nasyilla, dan Nathanagaja. Anaknya yang tertua yaitu Hanna Natasya di usianya yang ke 18 mulai terjun di dunia seni peran mengikuti jejak orangtuanya.

Filmografi

Dua puluh lima tahun berkecimpung didunia film Lydia Kandou telah bermain dibanyak film. Kejarlah Daku Kau Kutangkap, karya Asrul Sani menjadi tonggak penting eksistensi Lydia dalam film komedi lokal. Ia lalu bermain di film sejenis, seperti Cas Cis Cus.

Sinematografi

Sibuk dengan keluarga dan seiring redupnya perfilman Indonesia, Lydia lama tidak terdengar kabarnya dalam dunia seni peran. Baru pada awal tahun 1990-an, ketika era serial komedi di layar kaca datang, Lidya kembali produktif tampil di layar kaca lewat sinetron Gara-gara yang tercatat sebagai serial komedi terpanjang (5 tahun penanyangannya di RCTI) dimana ia bermain dalam 250 episode. Kesuksesan serial ini kemudian diangkat ke layar lebar.

  • Gara-gara
  • Wong Cilik
  • Edwin & Edwina
  • Wong Cilik
  • Misteri Bunga Tasbih
  • Pernikahan Dini
  • Edwin & Edwina
  • Tasya
  • Isi Hatiku
  • Perempuan Pilihan
  • Rahasia Perkawinan
  • Cinta Di Awal 30
  • Wartel dan Warteg
  • Akulah Arjuna
  • Kau di Atas Aku di Bawah
  • Rahasia Perkawinan

Prestasi

Lewat film Untukmu Kuserahkan Segalanya (FFI 1984), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (FFI 1986), dan Cas Cis Cus (FFI 1990), menghantarkan nama Lidya sebagai nominator Aktris Terbaik. Di tangan Nyak Abbas Akup akting Lydia berkembang dengan baik lewat film Kisah Cinta Rojali dan Juleha serta Boneka dari Indiana (1990) yang membawa nama Lidya menjadi peraih Piala Citra pada FFI 1991. Piala Citra kedua diraih pada FFI 1992 saat ia membintangi film Ramadhan dan Ramona. Film ini menjadi film terbaik, Chaerul Umam menjadi sutradara terbaik, dan Jamal Mirdad aktor terbaik. Rumah produksi Citra Wiwitan, adalah rumah produksi milik Lydia Kandou dan Jamal Mirdad. Pada tahun 2002 Lydia Kandou terpilih sebagai Aktris (sinetron) Terpuji di Forum Film Bandung dari sinetron Rahasia Perkawinan.

Lain-lain

Lydia Kandou merupakan pengagum Sophia Loren, Christine Hakim, Rano Karno, dan Michael Jackson. Suka membaca novel karya Barbara Cartland. Selain sebagai artis film, Lydia juga pernah membintangi beberapa iklan, salah satunya iklan sabun GIV. Penulisan nama untuk Lydia Kandou ternyata mempunyai ejaan yang berbeda-beda, Lydia Kandow, Lydia Kandow, Lidya Kandou dan Lidya Kandow. Namun umumnya lebih banyak menggunakan Lydia Kandou.

Pranala Luar