Lompat ke isi

Kontravensi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Februari 2022 04.41 oleh BasalamahMuhammad (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kontravensi merupakan suatu bentuk hubungan sosial disosiatif yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.[1] Oleh masyarakat umum kontraversi sering disebut dengan pertikaian dan perselisihan. Meskipun sering diartikan sebagai suatu hal yang negatif tapi sejatinya kontravensi tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, yang mana memiliki berbagai dampak dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak kontravensi

[sunting | sunting sumber]

Dampak negatif dari kontravensi adalah terjadinya perpecahan dalam suatu hubungan masyarakat. Ketika perselisihan dan pertikaian tidak dapat dikontrol, maka sudah dapat dipastikan terjadinya adalah perpecahan. Akan muncul berbagai konflik sosial yang akan mengganggu sistem tata kehidupan bermasyarakat dan proses mobilitas dalam menjalankan tugas dan fungsi masyarakat. Di samping itu kontravensi juga memiliki dampak positif yang tidak bisa diabaikan. Kontravensi dalam artian perbedaan pendapat dalam berbagai diskusi justru sangat diperlukan. Masyarakat akan menyadari keberadaan berbagai perbedaan yang ada sehinga rasa cinta atas indentitas diri akan semakin kuat.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Purwahida, Rahmah (2017-06-30). "INTERAKSI SOSIAL PADA KUMPULAN CERPEN POTONGAN CERITA DI KARTU POS KARANGAN AGUS NOOR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA". AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1 (1): 118. doi:10.21009/10.21009/aksis.010107. ISSN 2580-9040.