Lompat ke isi

Radiograf dada

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Februari 2022 03.13 oleh PutraHP (bicara | kontrib)
Radiograf dada
Intervensi
Radiograf dada normal posisi posteroanterior tanpa ada kelainan. (Dx untuk kanan dan Sin untuk kiri)
ICD-9-CM87.3-87.4
MeSHD013902
MedlinePlus003804

Radiograf dada atau foto sinar-X dada atau foto toraks adalah pemeriksaan sinar-X diagnostik yang paling sering dilakukan untuk menilai paru-paru, jantung, dan rongga dada. Foto torak menghasilkan gambaran jantung, saluran pernapasan, pembuluh darah, tulang belakang, dan tulang dada.[1]

Penggunaan

Foto torak adalah pemeriksaan pertama yang akan dilakukan untuk keluhan kesulitan bernapas, batuk persisten, nyeri atau luka di daerah dada, batuk darah, dan demam.[1][2]

Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis penyakit pneumonia, masalah jantung, emfisema, kanker paru-paru, trauma dada, masalah pernapasan, emboli paru, TBC, pneumotoraks, penumpukan cairan atau udara di sekeliling paru-paru, dan kondisi lainnya.[1][2]

Penilaian

Bagian yang dinilai pada foto toraks adalah:

Jantung

Ukuran diameter transversal (melintang) maksimal jantung tidak melebihi setengah dari diameter transversal maksimum dada pada posisi posteroanterior standar. Ukuran ini disebut rasio kardiotoraks.[3]

Paru-paru

Radiologis Amerika, Benjamin Felson memberikan istilah tanda Silhouette. Felson menyatakan hanya ada 3 densitas yang tampak pada pemeriksaan radiografi yaitu densitas untuk tulang, udara, dan jaringan lunak.[3]

Apeks paru

Merupakan bagian paru-paru paling atas dan paling sedikit mengandung parenkim paru. Di bagian ini terdapat juga gambaran bagian depan tulang iga pertama dan bagian belakang tulang iga ketiga dan keempat. Penilaian apeks paru adalah dengan cara membandingkan antara gambaran yang kiri dan kanan.[4]

Pintu atas rongga toraks (apertura toraks superior)

Struktur yang ada di bagian ini adalah trakea, pembuluh darah yang berasal dari arkus aorta, dan vena kava superior. Kelainan yang ada di area ini umumnya adalah limfadenopati akibat pembesaran tiroid atau pelebaran dan penyempitan trakea.[4]

Sudut kostofrenikus

Bentuk sudut ini harus tajam (diafragma dan dinding dada harus membentuk sudut yang jelas). Sudut kostofrenikus yang tumpul menunjukkan adanya jaringan lunak dari penebalan pleura atau akumulasi cairan. Garis septal (Kerley B lines) merupakan tanda adanya infiltrat paru interstisiel akibat gagal jantung atau limfangitis karsinomatosa.[5]

Bagian bawah hemidiafragma

Pada bagian ini terdapat hati (liver) di sebelah kanan dan lambung di sebelah kiri. Normalnya pada sisi kiri akan terlihat udara memenuhi fundus gaster persis di bawah diafragma.[6]

Daerah di belakang jantung

Foto radiograf dada yang baik akan memperlihatkan proyeksi tulang belakang melalui bayangan jantung dengan demikian kelainan (benjolan atau pembengkakan) pada tulang belakang dapat diidentifikasi. Struktur lain yang berada di belakang jantung adalah aorta desendens. Jika terdapat kelainan pada sudut azigo-esofageal kemungkinan karena tumor di daerah mediastinum atau limfadenopati.[7]

Sudut kardiofrenikus

Pada sudut ini dapat terlihat gambaran dengan densitas rendah akibat bantalan lemak perikardium yang menyelimuti jantung.[8]

Proyeksi

Posisi PA radiograf dada
Radiograf dada dengan sudut tulang iga dan beberapa penanda lainnya.

Toraks PA paru posisi berdiri

Syarat utama adalah bagian puncak (apeks) paru harus terlihat, pajanan radiasi dilakukan pada saat inspirasi penuh (iga ke-10 posterior dan iga ke-6 anterior) harus tampak di atas diafragma, bagian bawah diafragma termasuk sudut kostofrenikus terlihat pada dua sisi, struktur paru-paru dan tulang belakang dapat terlihat do belakang jantung.[9]

Teknis pemeriksaan: bahu penderita diposisikan ke depan dengan ditekan, diminta untuk menarik napas panjang, dan menahan napasnya. [9]

Toraks lateral paru posisi berdiri

Syarat utama adalah peks paru harus terlihat, sternum (tulang dada) tampak lurus dari depan, dan bagian bawah diafragma terlihat dengan jelas.[10]

Teknis pemeriksaan: posisi penderita agak sedikit membungkuk (condong ke depan), kedua tangan diangkat lurus ke depan (diletakkan di atas lengan alat roentgen), menarik napas dalam lalu menahan sebentar sementara foto diambil.[10]

Toraks AP paru posisi duduk

Dilakukan pada penderita yang tidak mampu berdiri.[11]

Syarat utama dan teknis pemeriksaan sama seperti toraks PA posisi berdiri, tetapi yang ini dilakukan dalam posisi duduk.[11]

Toraks lateral paru posisi duduk

Syarat utama dan teknis pemeriksaan sama seperti toraks PA posisi berdiri, tetapi yang ini dilakukan dalam posisi duduk.[12]

Toraks AP paru posisi berbaring

Dilakukan pada penderita yang hanya bisa berbaring.[13]

Syarat utama dan teknis pemeriksaan sama seperti toraks PA posisi berdiri, tetapi yang ini dilakukan dalam posisi duduk.[13]

Toraks AP apikal (lordotik)

Teknis pemeriksaan: penderita duduk condong ke belakang dengan bahu bersandar pada tempat film, kedua tangan diletakkan di belakang kepala, penderita menarik napas dalam dan menahannya beberapa saat saat gambar diambil.[14]

Toraks dekubitus lateral

Ini merupakan proyeksi tambahan untuk melihat cairan di dalam rongga pleura.[15]

Teknis pemeriksaan: penderita berbaring pada sisi kanan (PA) atau kiri (AP) dengan arah sinar mendatar (horisontal) sesuai dengan posisi cairan yang dicurigai, pada bagian bahu dan pinggang diberi bantal keras (bagian rongga dada tanpa bantal) agar cairan dapat menempati bagian terendah, penderita mengembuskan napas, dan menahan napas saat gambar diambil.[15]

Iga oblik AP posisi berdiri atau duduk

Teknis pemeriksaan: penderita dalam posisi berdiri atau duduk dengan kedua tangan diangkat ke atas kepala (jika tidak mampu mengangkat tangan, sedapatnya tangan dijauhkan dari batang tubuh), penderita menarik napas dalam lalu menahannya saat gambar diambil.[16]

Iga oblik AP posisi baring

Teknis pemeriksaan: penderita telentang dengan posisi oblik kanan atau kiri, posisikan bantal di bawah kepala dan punggung (untuk menahan posisi menyamping penderita), jika penderita miring ke kanan tangan kiri diletakkan di hadapan wajah (lengan bawah sejajar wajah) setinggi mungkin dan berlaku sebaliknya, penderita menarik napas panjang lalu menahan napas saat gambar diambil.[17]

Toraks PA bayi

Teknis pemeriksaan: jika bayi posisi berdiri, orang dewasa mengangkat kedua tangan bayi setinggi mungkin dan berdiri di belakang anak, punggung anak bersandar pada bagian depan tempat film, orang dewasa yang memegangi anak harus mengenakan apron timbal dan sedapat mungkin mengenakan sarung tangan timbal, dan mengusahakan mengambil foto saat anak sedang inspirasi.[18] Jika posisi bayi telentang, satu orang dewasa memegang kedua tangannya dan satu lagi memegang kakinya, kedua orang dewasa mengenakan apron dan sarung tangan timbal, dan mengusahakan mengambil foto anak saat sedang inspirasi[19]

Kesalahan diagnosis

  • Pneumotoraks palsu dapat timbul akibat lipatan kulit yang menjebak udara sehingga pada pemeriksaan foto dada menyerupai sudut paru-paru yang mengalami penumotoraks. Gambaran ini biasanya terlihat pada proyeksi AP dengan penderita posisi berbaring.[20]
  • Posisi penderita yang memutar akan memberikan gambaran peningkatan jarak antara ujung medial klavikula dengan prosesus spinosus tulang belakang. Gerakan memutar pasien juga akan menyebabkan peningkatan transradiansi (warna hitam yang dihasilkan oleh gambaran udara) paru-paru sehingga penderita tampak seperti memiliki gambaran pembesaran jantung dan efusi pleura.[21]
  • Inspirasi yang tidak maksimal saat pengambilan foto akan menghasilkan foto yang memuat kurang dari 6 gambaran tulang iga. Gambaran pembuluh darah di bagian bawah juga akan tampak lebih ramai, hilus paru akan tertekan dan terlihat lebih berisi/cembung.[22]
  • Terkadang pembuluh darah vena paru yang memasuki atrium kiri akan memberikan gambaran opasitas di belakang sisi kanan jantung yang menyerupai gambaran adanya benjolan. Untuk memastikan hal ini, dapat dibandingkan dengan hasil pemeriksaan posisi lateral.[23]
  • Dalam perkembangannya, vena azigos dapat melengkung di atas bronkus kanan ke dalam vena kava superior. Lipatan pleura, fisura azigos, dan vena azigos akan membentuk gambaran lobus azigos dan sering kali salah dianggap sebagai kondisi patologis.[24]
  • Jika posisi penderita agak memutar ke arah kanan, bagian manubrium tulang dada akan tampak seperti limfadenopati paratrakeal.[25]

Referensi

  1. ^ a b c "X-ray (Radiography) Chest". Radiologyinfo.org. 15 Juni 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2022. 
  2. ^ a b Jones, Jeremy. "Chest radiograph". Radiopaedia. Diakses tanggal 4 Februari 2022. 
  3. ^ a b Kelly, Barry (2012-9). "The Chest Radiograph". The Ulster Medical Journal. 81 (3): 143–148. ISSN 0041-6193. PMC 3632825alt=Dapat diakses gratis. PMID 23620614. 
  4. ^ a b Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 21.
  5. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 23.
  6. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 23-24.
  7. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 25.
  8. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 26.
  9. ^ a b Sandström, Staffan 2003, hlm. 6.
  10. ^ a b Sandström, Staffan 2003, hlm. 7.
  11. ^ a b Sandström, Staffan 2003, hlm. 8.
  12. ^ Sandström, Staffan 2003, hlm. 9.
  13. ^ a b Sandström, Staffan 2003, hlm. 10.
  14. ^ Sandström, Staffan 2003, hlm. 11.
  15. ^ a b Sandström, Staffan 2003, hlm. 12.
  16. ^ Sandström, Staffan 2003, hlm. 13.
  17. ^ Sandström, Staffan 2003, hlm. 14.
  18. ^ Sandström, Staffan 2003, hlm. 15.
  19. ^ Sandström, Staffan 2003, hlm. 16.
  20. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 27.
  21. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 28.
  22. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 29.
  23. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 30-31.
  24. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 31.
  25. ^ Ellis, Stephen M. 2006, hlm. 32.

Daftar pustaka