Lompat ke isi

Empati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Maret 2022 06.54 oleh Devi 4340 (bicara | kontrib) (subjudul sejarah & menambah templat.)
Seorang anak kecil memeluk anak yang lebih tua yang terluka
Memeluk seseorang yang terluka adalah tanda empati.

Empati (dari Bahasa Yunani εμπάθεια yang berarti "ketertarikan fisik") didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain.[1] Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.[1] Kata empati dalam bahasa inggris (Empathy) ditemukan pada tahun 1909 oleh E.B. Titchener sebagai usaha dari menerjemahkan kata bahasa Jerman "Einfühlungsvermögen", fenomena baru yang dieksplorasi oleh Theodor Lipps pada akhir abad ke-19. Setelah itu, diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Jerman sebagai "Empathie" dan digunakan di sana.[2]

Sejarah

Istilah bahasa Inggris, Empathy, diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Edward Titchener pada 1909. Istilah tersebut merupakan terjemahan istilah bahasa Jerman yaitu Einfühlung.[2]

Definisi

Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.[3]

Jenis empati

  • Empati kognitif adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan pemikiran seseorang. Empati kognitif membuat kita menjadi komunikator yang lebih baik, karena membantu kita menyampaikan informasi dengan cara yang paling baik menjangkau orang lain.
  • Empati emosional (juga dikenal sebagai empati afektif) adalah kemampuan untuk membagikan perasaan orang lain. Beberapa orang menggambarkannya sebagai "rasa sakit di hatiku". Jenis empati ini membantu Anda membangun hubungan emosional dengan orang lain.
  • Empati welas asih (juga dikenal sebagai perhatian empatik) lebih dari sekadar memahami orang lain dan berbagi perasaan mereka; itu benar-benar menggerakkan kita untuk mengambil tindakan, membantu sebisa kita.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Baron & Byrne, Psikologi Sosial Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2004, hal. 111.
  2. ^ a b Stueber, Karsten (2019). Zalta, Edward N., ed. Empathy (edisi ke-Fall 2019). Metaphysics Research Lab, Stanford University. 
  3. ^ (Inggris)Hodges, S.D., & Klein, K.J. (2001). Regulating the costs of empathy: the price of being human. Journal of Socio-Economics.
  4. ^ Razy, Yurry; Kosasih, Danny; Cahyono, Fiter Bagus. "Three Types of Empathy". Design Thinking Indonesia.