Rongorongo
Rongorongo | |
---|---|
Jenis aksara | Belum diuraikan
|
Bahasa | Diasumsikan sebagai Rapa Nui |
Periode | Waktu penciptaan tidak diketahui, banyak tulisan dan tablet hilang ataupun hancur pada tahun 1860-an |
Arah penulisan | Campuran |
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Roro, 620 , Rongorongo |
Rongorongo /ˈrɒŋɡoʊˈrɒŋɡoʊ/ (Rapa Nui: [ˈɾoŋoˈɾoŋo]) merupakan sistem glif yang ditemukan pada sekitar abad ke-19 Masehi di Pulau Paskah yang sepertinya berupa sistem penulisan ataupun proto-sistem penulisan dari bentuknya. Banyak percobaan penguraian telah dilakukan, dan tidak ada satupun yanh berhasil. Walaupun beberapa kalendrikal dan apa yang mungkin membuktikan informasi genealogikal yang terkandung dalamnya sudah diidentifikasi, tidak ada satupun dari glif ini yang dapat benar-benar dibaca. Jika rongorongo memang terbukti sebagai sistem penulisan dan terbukti sebagai penciptaan independen, maka sisten penulisan ini akan jadi salah satu dari sangat sedikit ciptaan tulisan independen dalam sejarah manusia.[1]
Sekitar dua lusin objek yang terbuat dari kayu menguatkan keberadaan inskripsi rongorongo, beberapa diantaranya terbakar, lapuk, bahkan rusak secara parah. Objek-objek ini dikumpulkan di akhir abad ke-19 dan sekarang tersebar di museum-museum dan koleksi pribadi, dan tidak ada yang tersisa di Pulau Paskah. Objek tersebut kebanyakan berupa tablet yang terbentuk dari papan kayu dengan bentuk tak biasa, terkadang juga terbuat dari kayu apung, termasuk tongkat kepala suku, patung manusia burung, dan dua ornamen reimiro. Ada juga beberapa petroglif yang mungkin termasuk dalam prasasti rongorongo pendek. Sejarah lisan menuturkan bahwa hanya segelintir kalangan yang dapat membaca huruf dan apa yang terkandung dalam tablet itu suci.
Teks rongorongo otentik ditulis dalam arah bergantian, sebuah sistem yang disebut boustrofedon terbalik. Di sepertiga tablet, garis dari teks diukir ke kayu secara dangkal. Glif yabg terdapat dalam rongorongo dapat melambangkan manusia, hewan, tumbuhan artefak dan simbol geometris. Banyak dari glif figur manusia dan hewan seperti glif 200 dan 280 , mrmoloki karakteristik protuberansis di setiap sisi kepala, dan kemungkinan melambangkan mata.
Teks individual secara konvensional dikenal sebagai huruf kapital besar dan sebuah nama, seperti Tablet C, Tablet Mamari. Variabel nama lainnya mungkin saja deskriptif arau mengindikasikan dimana objek tersebut disimpan, seperti Oar, the Snuffbox, the Small Santiago Tablet, dan the Santiago Staff.
Etimologi dan nama lainnya
Rongorongo merupakan penamaan baru untuk inskripsi ini, dalam bahasa Rapa Nui, kata ini berarti "untuk membaca, untuk menyatakan, untuk melantunkan".[catatan 1]
Nama asli—ataupun mungkin nama deskripsi—dari aksara ini kemungkinan merupakan kohau motu mo rongorongo menurut beberapa kisah, dimana berarti sebagai "garis yang ditorehkan untuk menyairkan", atau diringkas menjadi kohau rongorongo atau "garis [untuk] menyairkan".[2] Terdapat juga beberapa nama spesifik lain yang pernah diceritakan sebelumnya untuk sebuah teks yang didasarkan pada topik dari bacaan tersebut. Sebagai contoh, kohau taꞌu ("garis suatu masa") merupakan suatu sejarah, dimana kohau îka ("garis atas banyak ikan") merupakan daftar orang-orang yang meninggal dan terbunuh dalam perang (îka "ikan" secara homofonus merupakan figur dan lambang yang melambangkan "kerusakan atas perang), dan kohau ranga "barisan pelarian" adalah daftar pengungsi perang.[catatan 1]
Beberapa penulis telah memahami benar bahwa taꞌu dalam kohau taꞌu merupakan sebuah tulisan yang berbeda dan terpisah dari rongorongo. Thomas Barthel menyatakan bahwa: "Penduduk pulau tersebut memiliki sistem penulisan yang lain (dan dinamakan sebagai aksara "taꞌu") yang menceritakan sejarah mereka hal-hal sekuler lainnya, namun bukti atas tulisan ini telah hilang."[3] Tetapi, Fischer menuliskan bahwa "taꞌu aslinya merupakan tipe inskripsi rongorongo. Dan pada tahun 1880-an, sekelompok sesepuh menciptakan sebuah "aksara" derivatif [yang juga] disebut sebagai taꞌu yang dimana digunakan untuk mendekorasi ukiran-ukiran yang dipergunakan untuk meningkatkan harga jual barang tersebut. Dan aksara ini merupakan imitasi primitif dari rongorongo."[4] Juga terdapat aksara ketiga yang diduga dideskripsikan dalam beberapa publikasi pertengahan abad ke-20 yang merupakan "ciptaan geometrik [dekoratif yang diciptakan] pada awal abad ke-20", yang dinamakan sebagai mama atau vaꞌevaꞌe.[5]
Bentuk dan susunan
Bentuk dari glif ini biasanya terbentuk dari makhluk hidup dengan kontur yang dibakukan dan bentuk-bentuk geometris dengan panjang sekitar satu centimeter. Bentuk dari tablet kayu kebanyakan tidak beraturan, dan ukiran galur terdapat dalam kebanyakan tablet (seperti tablet B, E, G, H, O, Q, dan mungkin T), dengan glif diukir secara dangkal, seperti yang bisa dilihat di tablet G disamping. Diasumsikan bahwa bentuk tidak beraturan ataupun hanya diampil dari potongan kayu dan tidak dibentuk sebagai balok dikarenakan karena nilai magis dari kayu di hutan pulau tersebut.[6]
Media penulisan
Beberapa teks glif rongorongo yang masih tersisa saat ini biasanya diukir diatas kayu, sedangkan teks yang diukir diatas batu (lihat bagian petroglif) ataupun digambar diatas kain kulit kayu hanya tersisa dalam jumlah yang sangat kecil. Menurut tradisi setempat, tablet-tablet ini dibuat dari kayu toromiro. Namun, Orliac pada tahun 2005 menemukan bahwa terdapat tujuh objek (tablet B, C, G, H, K, Q, dan reimiro L) yang terbuat dari Thespesia populnea dengan menggunakan mikroskop pemindai elektron dan mikroskop pembanding, sedangkan identifikasi yang serupa telah dilakukan untuk tablet M pada 1934. Pohon ini dikenal sebagai "kayu mawar Pasifik" dikarenakan warna dari batangnya dan disebut sebagai makoꞌi dalam bahasa Rapanui, yang digunakan untuk ukiran-ukiran bernilai sakral di daerah-daerah di Polynesia dan dibawa ke pulau Paskah oleh penetap paling awal.[7] Namun, tidak semua kayu yang digunakan dalam pembuatan tablet merupakan kayu yang berasal dari tersebut: Orliac (2007) menetapkan bahwa tablet N, P, dan S dibuat dari kayu kuning Afrika Selaran (Podocarpus latifolius) dan kayu ini dibawa oleh kontak dengan dunia Barat. Fischer mendeskripsikan tablet P, A (yang juga dapat dibentuk dari Fraxinus excelsior), dan V terbentuk dari "kayu oar Eropa atau Amerika yang telah lapuk dan dibentuk kembali; perlu dicatat bahwa kayu dari puing-puing kapal bangsa barat diceritakan telah digunakan untuk banyak tablet; sedangkan tablet P dan S telah digunakan kembali sebagai papan kayu untuk kayak Rapanui yang terbuat dari kapat, dikarenakan tablet ini kemungkinan memiliki nilai yang kecil untuk penduduk pulau tersebut sebagai sebuah teks pada masa itu.[8] Beberapa teks, seperti O, memang diukir diatas kapat,[9] tetapi penduduk pulau mengurangi penggunaan kapat sebagai media untuk tablet ini, dikarenakan kesulitan dalam pembuatan ukiran seperti banyaknya ligatur dan kemungkinan tulisan akan memiliki penulisan telegrafik yang akan mempersulit dalam pembacaan tekstual.[10]
Penguraian
Seperti kebanyakan aksara yang belum terurai, terdapat banyak interpretasi dan penerjemahan terstruktur dari rongorongo yang pernah dibuat. Namun, terlepas dari salah satu tablet yang menunjukan kalender bulan dari kalender Rapa Nui, tidak ada satupun dari teks tersebut yang dapat dibaca. Terdapat tiga kendala serius saat menguraikan aksara ini jika aksara ini benar-benar merupakan suatu sistem penulisan, yakni: kecilnya jumplah teks yang tersisa saat ini, konteks yang cukup kurang, dan penelitian yang sangat minim terhadap bahasa Rapanui Kuno, dikarenakan bahasa Rapanui moderen telah tercampur secara kental dengan bahasa Tahitian, dan kemungkinan bahasa tersebut tidak dapat dicocokkan dengan tablet tersebut sama sekali.[11]
Terdapat juga beberapa gagasan bahwasanya rongorongo bukanlah sistem penulisan yang sesungguhnya, namun sebuah proto-penulisan, atau bahkan dalam cangkupan yang lebih kecil dapat berupa sarana mnemonik untuk kegunaan geanalogi, koreografi, navigasi, astronomi, ataupun agrikultur. Sebagai contoh, Atlas of Languages menyatakan bahwa: "Aksara ini kemungkinan digunakan untuk hafalan ataupun untuk tujuan dekoratif, dan bukan suatu sistem penulisan bagi penduduk pulau untuk bahasa Rapanui."[12] Jika aksara ini memang bukan suatu sistem penulisan, maka, hanya terdapat sedikit kemungkinan bahwa aksara ini dapat diuraikan.[catatan 2] Aksara ini kemungkinan merupakan logografik ataupun silabik, walaupun aksara ini tidak muncul sebagai logografi murni, ataupun silabik murni, dan penentuan jenis ini telah menjadi perdebatan diantara kalangan yang menganggap bahwa rongorongo merupakan sistem penulisan.[13]
Lihat pula
Catatan
- ^ a b Sebastian Englert mendefinisikan rogorogo sebagai "recitar, declamar, leer cantando" (untuk membaca, menyatakan, membaca syair), dan tagata rogorogo (orang rongorongo) sebagai "hombre que sabía leer los textos de los kohau rogorogo, o sea, de las tabletas con signos para la recitación" (seseorang yang dapat membaca kohau rongorongo, yang tertera dalam tablet-tablet yang memuat tanda-tanda untuk dibacakan). Rongorongo merupakan reduplikasi dari rongo "recado, orden o mandato, mensaje, noticia" (sebuah pesan, utusan, perhatian), tagata rogo merupakan "mensajero" (pembawa pesan).[2] Kohau didefinisikan sebagai "líneas tiradas a hilo hau sobre tabletas o palos para la inscripción de signos" (garis yang tertoreh dengan menggunakan benang (hau) diatas tablet atau tongkat untuk inskripsi tanda yang anda didalamnya).[2] rongo dalam bahasa Rapanui /ɾoŋo/ memiliki kata kerabat yang dapat dijumpai dengan kebanyakan dari bahasa Austronesia, dari bahasa Melayu dengar /dəŋar/ sampai bahasa Fiji rogoca /roŋoða/ dan bahasa Hawaiian lono /lono/, dimana kata-kata tersebut memiliki arti sebagai "medengarkan".
- ^ Contoh lain dari proto-tulisan, seperti aksara Dongba di dataran Tiongkok telah dianggap dan terbukti mustahil untuk dibaca dengan tanpa bantuan. Namun, kesimpulan awal bahwa rongorongo tidak mendeskripsikan dan merekam bahasa tersebut mungkin didasarkan pada kata palsu. Lihat Penguraian rongorongo untuk lebih jelasnya.
Referensi
- ^ Robinson, Andrew (2009). "The death of RongoRongo". Writing and Script: A Very Short Introduction. Oxford University Press. ISBN 9780191579165.
- ^ a b c Englert 1993
- ^ Barthel 1958:66
- ^ Fischer 1997:667
- ^ Fischer 1997:ix
- ^ Fischer 1997:382
- ^ Skjølsvold 1994, digunakan dalam sitasi dalam Orliac 2005
- ^ Fischer 1997:483
- ^ Fischer 1997:497
- ^ Fischer 1997:382–383
- ^ Englert 1970:80
- ^ Comrie et al. 1996:100
- ^ Pozdniakov & Pozdniakov, 2007
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
- The Rongorongo of Easter Island– the most complete and balanced description of rongorongo on the internet. (Offline since 2009. Incompletely archived from the originalDiarsipkan 2007-10-17 di Wayback Machine. on 2007 October 17. Earlier archives available.)
Media tentang Rongorongo di Wikimedia Commons
- Michael Everson's draft Unicode proposal for Rongorongo
- The Rock Art of Rapa Nui Diarsipkan 2007-12-14 di Wayback Machine. by Georgia Lee
- Additional coverage on Spanish Wikipedia