Lompat ke isi

Max Wertheimer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Maret 2022 07.14 oleh Saiful Arvandy (bicara | kontrib) (menambahkan isi artikel)

Max Wertheimer
Lahir15 April 1880
Praha, Austria-Hongaria
Meninggal12 Oktober, 1943
New Rochelle, New York
KebangsaanAustria-Hongaria
AlmamaterUniversitas Praha
Karier ilmiah
BidangPsikologi
Mahasiswa doktoralRudolf Arnheim

Max Wertheimer adalah seorang psikolog.[1][2] Dia lahir di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan meninggal pada tanggal 12 Oktober 1943 di New Rochelle, New York, Amerika Serikat.[1] Wertheimer dikenal sebagai pelopor utama dari salah satu teori psikologi, gestalt.[3]

Keluarga

Max Wertheimer dilahirkan pada tanggal 15 April 1880 di Praha.[4] Nama ayahnya adalah Wilhelm Wertheimer dan ibunya bernama Rosa Zwicker Wertheimer. Ia merupakan anak kedua dari orang tuanya. Kakanya bernama Walter Wertheimer. Ayahnya merupakan mantan bankir yang menjadi pengajar stenografi dan pembukuan dan kemudian mendirikan sekolah serta menjadi kepala sekolah. Sekolah yang didirikan ayahnya bernama Handelsschule Wertheimer dan di dalamnya diterapkan metode pengajaran baru. Kakaknya menjadi direktur di sekolah ayahnya, tetapi wafat pada masa awal dewasa. Max turut aktif di dalam diskusi mengenai kegiatan sekolah ayahnya. Ia berminat pada perangkat komputasi dan mesin pembukuan. Kondisi keluarganya mempengaruhi dirinya sehingga memiliki minat terhadap sains, politik, musik, seni, dan pendidikan. Max juga tertarik dengan matematika dan metode pengajaran.[5]

Pendidikan

Selama masa remajanya, Wertheimer memainkan biola, menggubah musik simfoni serta musik yang biasa dimainkan dalam suatu ruangan kecil, yang mana tampaknya lebih cocok untuk menjadi seseorang musisi.[1] Pada tahun 1900, dia mulai belajar hukum di Charles University, Praha, tetapi segera ditarik ke dalam filsafat hukum.[1]

Kemudian pada tahun berikutnya, Werheimer meninggalkan Praha untuk belajar psikologi di Friedrich-Wilhelm University Berlin, Jerman di bawah bimbingan Carl Stumpf, sampai akhirnya terkenal karena kontribusinya dalam psikologi musik.[1] Dia menerima gelar Ph.D. dari University of Würzburg tahun 1904, yang mana sebagian dari disertasinya membahas tentang pengembangan alat pendeteksi kebohongan.[1] Dia kemudian melakukan penelitian ke berbagai daerah di Praha, Berlin, dan juga Wina.[1] Dia menemukan bahwa anak-anak yang berpikir lambat, dapat memecahkan masalah yang dihadapinya ketika mereka dapat memahami struktur masalah keseluruhan yang terlibat.[1]

Sumbangsih pemikiran

Psikologi gestalt

Gagasan awal Wertheimer dalam mengemukakan psikologi gestalt diawali oleh perjalanannya untuk berlibur. Ia mengadakan perjalanan dari Wina ke Rheinland dengan sarana transportasi berupa kereta api. Selama perjalanan, ia mengalami persepsi bahwa gunung dan tiang listrik yang dilihatnya mengalami pergerakan. Ia kemudian berpendapat bahwa persepsi memiliki struktur sehingga berbeda dengan sensasi. Menurutnya, sensai lebih bersifat elementer. Ia kemudian meyakini bahwa mempelajari kesadaran menggunakan strukturalisme dan behaviorisme adalah tindakan yang kurang tepat.[6] Max Wertheimer merupakan perintis dari psikologi gestalt. Penemuannya yang mengawali psikolog gestalt adalah fenomena phi.[7] Teori gestalt dikemukakan pada tahun 1912 dalam artikel berjudul On Apparent Movement yang ditulis oleh Max Wertheimer.[8] Gagasan teori gestalt merupakan hasil kerja sama antara Wertheimer dengan Wolfgang Köhler dan Kurt Koffka.[9]

Gestalt merupakan pendapat Werheimer mengenai "keseluruhan". Ia berpendapat di dalam jiwa tidak terdapat unsur-unsur yang menjadi alat. Bagian-bagian dari jiwa tidak memiliki arti tanpa adanya hubungan dengan kesatuan. Arti dari jiwa hanya dapat ada melalui kesatuan bagian-bagian jiwa secara keseluruhan.[10]

Pengembangan teori gestalt oleh Wertheimer menggunakan metode pengamatan dan penyelesaian masalah.[11] Teori gestalt menjadi salah satu jenis teori yang menjelaskan tentang belajar.[12] Kehadiran teori gestalt juga mengawali perkembangan psikologi kognitif.[13]

Pengaruh kepada ilmu psikologi

Aliran psikologi Jerman

Teori gestalt yang dikembangkan bersama oleh Wertheimer bersama dengan Wolfgang Köhler dan Kurt Koffka telah menjadi pemikiran yang paling berpengaruh di bidang psikologi di Jerman. Teori gestalt ini mampu menggantikan pemikiran-pemikiran psikologi dari Wilhelm Wundt. Pengaruhnya mampu bertahan hingga tahun 1930. Setelah nazisme berkembang di Jerman, teori gestalt kehilangan pengaruh. Nazisme di Jerman kemudian membuat Werheimer, Köhler dan Koffka sebagai tokoh pelopor teori gestalt memilih pindah ke Amerika Serikat.[14]

Teori kognitif

Teori gestalt yang dikembangkan oleh Weltheimer telah memunculkan teori kognitif.[15] Penjelasan mengenai teori kognitif sebagai teori belajar dilandasi oleh teori gestalt. Teori gestalt merupakan landasan bagi pengembangan teori belajar kognitif.[16]

Teori medan

Teori medan merupakan teori yang dikemukakan oleh Kurt Lewin. Kegunaan teori ini adalah sebagai acuan dalam menjelaskan pembentukan kemampuan individu. Teori medan dikembangkan dari teori gestalt yang dikemukakan oleh Wertheimert, Köhler dan Koffka.[17]

Pengaruh kepada tokoh pemikir

Abraham Maslow

Max Wertheimer merupakan salah satu tokoh yang mempengaruh pemikiran-pemikiran dari Abraham Maslow. Mereka sering bertemu pada akhir dasawarsa 1930-an dan awal dasawarsa 1940-an. Pertemuan ini terjadi di Kota New York. Pengaruh Wertheimer terhadap Maslow berkaitan dengan minatnya mengenai aktualisasi diri dari individu.[18]

Wafat

Wertheimer pindah dari Jerman ke Amerika Serikat pada tahun 1934. Penyebabnya adalah berlangsungnya perang di benua Eropa. Wertheimer pindah ke Kota New York dan bekerja di New School for Social Research. Pada tahun 1943, ia wafat.[19]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h "Max Wertheimer". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 15 Juni 2014. 
  2. ^ "Max Wertheimer (1880 - 1943) Gestalt Learning Theory Productive Thinking". Lifecircles. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-21. Diakses tanggal 15 Juni 2014. 
  3. ^ Stemberger, Gerhard (2021). "Buchbesprechung - Book Review: Max Wertheimer (2020) Productive Thinking New edition by Viktor Sarris" (PDF). Gestalt Theory. 43 (2): 251. doi:10.2478/gth-2021-0020. 
  4. ^ Indrawati, Ena Suma (2019). "Membangun Karakter Melalui Implementasi Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Gestal Berbasis Kecakapan Abad 21". E-Tech. 7 (2): 4. ISSN 2541-3600. 
  5. ^ Patel, Ankit (2018). "Person of the Month: Max Wertheimer (1880-1943)" (PDF). The International Journal of Indian Psychology. 6 (2): 1. ISSN 2349-3429. 
  6. ^ Fatmasari, Agustin Erna (2019). Psikologi Kepribadian Lanjut: Jilid 1 (PDF). Semarang: UNDIP Press. hlm. 43. 
  7. ^ Rohmansyah, Nur Azis (2017). "Implikasi Teori Gestalt dalam Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar" (PDF). MALIH PEDDAS: Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar. 7 (2): 197. ISSN 2088-5792. 
  8. ^ Amir, Z., dan Risnawati (2015). Psikologi Pembelajaran Matematika (PDF). Sleman: Aswaja Pressindo. hlm. 36. ISBN 978-602-6791-13-9. 
  9. ^ Mirdad, Jamal (2020). "Model-Model Pembelajaran: Empat Rumpun Model Pembelajaran". Indonesia Jurnal Sakinah. 2 (1): 20. 
  10. ^ Alizamar, dan Couto, N. (2016). Psikologi Persepsi dan Desain Komunikasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan dan Desain Komunikasi (PDF). Yogyakarta: Media Akademi. hlm. 11. ISBN 978-602-74482-5-4. 
  11. ^ Nurjan, Syarifan (2016). Setiawan, Wahyudi, ed. Psikologi Belajar (PDF). Ponorogo: Penerbit Wade Group. hlm. 56. ISBN 978-602-6802-30-9. 
  12. ^ Novalita, Rahmi (2015). "Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Gestalt serta Implikasinya dalam Proses Pembelajaran" (PDF). Lentera. 15 (15): 34. 
  13. ^ Suralaga, Fadhilah (2021). Psikologi Pendidikan: Implikasi dan Pembelajaran (PDF). Depok: Rajawali Pers. hlm. 109. ISBN 978-623-231-827-4. 
  14. ^ Rahman, Imas Karnia. "Gestalt Profetik (G-Pro): Best Practice Pendekatan Bimbingan dan Konseling Sufistik". Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. 8 (1): 157. 
  15. ^ Asrori (2020). Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidisipliner (PDF). Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada. hlm. 137. ISBN 978-623-7699-72-9. 
  16. ^ Wisman, Yossita (2020). "Teori Belajar Kognitif dan Implementasi dalam Proses Pembelajaran". Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang. 11 (1): 211. ISSN 2087-166X. 
  17. ^ Uno, H. B., dkk. (2014). Teori Variabel Keguruan dan Pengukurannya: Suatu Kajian Mendalam tentang Guru Mulai dari Kompetensi, Lingkungan Kerja, Motivasi, Disiplin, Prestasi hingga Kinerja Guru. Penerbit Sultan Amai Press. hlm. 24. 
  18. ^ Mulyadi, S., dkk. (2016). Zulkaida, Anita, ed. Psikologi Kepribadian (PDF). Jakarta: Penerbit Gunadarma. hlm. 86. ISBN 978-602-9438-60-4. 
  19. ^ Pautina, Amalia Rizki (2018). "Aplikasi Teori Gestalt dalam Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak". Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. 6 (1): 15–16. 

Pranala luar