Thomas Dinesen
Thomas Fasti Dinesen VC (9 Agustus 1892 – 10 Maret 1979 [1] ) adalah salah satu penerima Salib Victoria. Ia merupakan warga negara Denmark. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi dan paling bergengsi untuk keberanian dalam menghadapi musuh. Penghargaan ini hanya diberikan kepada pasukan Inggris dan Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Dinesen merupakan adik dari penulis bernama Karen Blixen (nama pena yang digunakannya adalah Isak Dinesen).
Rincian
Thomas Dinesen lahir di keluarga borjuis. Keluarga termasuk kaya dan merupakan tuan tanah. Namun, keluargany tidak termasuk kaum aristokrat. Keluarganya menempati wilayah di Rungsted, Denmark. Setelah Perang Dunia I dimulai, Dinesen memilih untuk mendaftar sebagai tentara bagi pasukan Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1917, ia akhirnya diterima oleh Korps Kanada. Kemudian DIinesen mendaftar di Batalyon 236 yang diberi nama New Brunswick Kilties. Setelah menjadi prajurit, ia kemudian pindah ke Batalyon ke-42 dari Pasukan Ekspedisi Kanada.[2] Ia dimasukkan ke dalam Resimen Royal Highlander yang memperoleh julukan sebagai sebagai penyihir hitam dari Kanada. MacLean Kilties merupakan Batalyon Kanada ke-236. Proses perekrutan anggotanya diadakan di Nova Scotia. Batalion ini mencapai Inggris pada tahun 1917. Namun, anggotanya kemudian dibagi-bagi sebagai bala bantuan.[3]
Dinesen telah berusia 26 tahun ketika ia mengikutiPertempuran Amiens. Pada usia yang sama, ia menjadi seorang prajurit di Batalion Resimen Quebec ke-42. Batalion ini diberi nama Dataran Tinggi Kerajaan Kanada. DInesen juga bergabung dalam Pasukan Ekspedisi Kanada pada tanggal 12 Agustus 1918 di Parvillers, Prancis. Selama ekspedisi ini, DInesen menunjukkan keberanian dengan maju ke baris depan melawan pasukan musuh dalam keadaan sendirian. Ia berhasil mengeluarkan senjata musuh. DInesen berhasil membunuh 12 musuh hanya dengan menggunakan bayonet dan granat. Karena aksinya, rekan-rekannya memperoleh semangat ketika mereka dalam keadaan kritis.[butuh rujukan]
Dinesen dianugerahi Salib Victoria atas tindakan beraninya tersebut. Dia juga menerima Croix de guerre dari negara Prancis.[4] Nama Dinesen pun muncul di Daftar penerima Canadian Victoria Cross.[butuh rujukan]
Setelah itu, Dinesen kembali ditugaskan. [5] Selama penugasan, ia mengalami kenaikan jabata menjadi letnan.[butuh rujukan]
Pada tanggal 7 Agustus 1918, Dinesen diminta untuk berdiam diri sebelum melaksanakan tugasnya. Ia kemudian menulis tentang kehidupan malamnya di Gentelles Wood. Ia menyatakan kesenangannya karena di tempat tersebut mereka hanya diminta untuk beristirahat. Pasukannya bahkan memperoleh izin untuk menyalakan api kecil untuk memasak di dalam hutan. Kesenangannya bertambah karena masakan mereka sangat enak dan tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Pasukannya menghabiskan seluruh kaleng kacang panggang yang mereka bawa. Pada kondisi ini, pasukannya tidak terlibat dalam perang sama sekali. Mereka semua mempersiapkan diri dengan mencukur dan mencuci rambut mereka. Tujuannya agar dapat terlihat baik di hadapan Fritz. Setelah pasukannya selesai memeriksa semua perlengkapan yang dibutuhkan dan aman, beberapa prajurit diberi hadiah tambahan. Dinesen memperoleh tas besar dan berat yang isinya berupa selusin bom Mills. Pada saat sebelum matahari terbenam, pasukannya mengikuti parade terakhir. Setelah makan malam pada pukul 10 malam, pasukannya kesulitan melewati keramaian orang di jalan Amiens-Roye.' [6]
Referensi
- ^ Gravsted.dk: Thomas Fasti Dinesen
- ^ Bird, Will R, Ghosts Have Warm Hands, CEF Books, Ottawa, 2002, p. 139
- ^ Bird, Will R, Ghosts Have Warm Hands, CEF Books, Ottawa, 2002, p. 75
- ^ Thurman, Judith Isak Dinesen: The Life of a Storyteller, St. Martin's Press, 1982, p. 141
- ^ Messenger, Charles, The day we won the war, Weidenfeld & Nicolson, London, 2008 p.68
- ^ Dinesen, Thomas, VC, A Dane with the Canadians, Jarrolds, London, 1930 pp. 214-215 (republished by Naval and Military Press), quoted in Messenger, Charles, The day we won the war, Weidenfeld & Nicolson, London, 2008 p.68