Ni Desak Putu Lambon
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Ni Desak Putu Lambon adalah pelukis perempuan yang dilahirkan di wilayah Kamasan tahun 1922 dan meninggal tahun 1980. Ia adalah anak pelukis Kamasan terkenal I Dewa Putu Kebes.Lambon suka membantu ayahnya dalammelukis dan menjual lukisan. Karena itu pada awalnya ia melukis dengan gaya Kamasan, dengan banyak menggambarkan wayang. Lukisan-lukisan itu dipasarkan di berbagai penjuru Bali, termasuk wilayah Batuan. Di batuan ia bertemu dengan seorang pembeli, yang tak lain adalah pelukis I Nyoman Patera. Lambon tertarik seni lukis gaya Batuan yang dibuat Patera itu. Ia pun tinggal di Batuan dan melukis dalam gaya Batuan. Pada periode selanjutnya ia pindah ke Sanur dan dekat dengan pelukis dari Swiss yang tinggal di Sanur, Theo Meier, namun lukisan Lambon masih bergaya Batuan.[1]
Lambon terbilang sebagai salah satu pelukis perempuan Batuan terpandang selama puluhan tahun. Lukisan-lukisanm Lambon yang dibuat dengan tinta hitam di atas kertas puith, menggambartkan adegan kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seprti pendeta berdoa untuk mengusir ular, atau konser kecil musik bambu dan sebagainya.
Pendidikan dan perjalanan karier Desak Putu Lambon
· Meskipun keluarganya miskin, dia pernah sekolah selama tiga tahun dan bisa membaca dan menulias bahasa melayu
· Lambon adalah satu-satrnya pelukis wanita di komisi Bateson-Mead. Tidak seperti pelukis lain saat itu, Lambon tidak terpengaruh oleh Bonnet atau Spies, namun oleh Theo Meier,di,seniman eropalainnya tinggal di Bali (Sanur).
· Lebih tepatnya, dia dipengaruhi oleh pekerjaannya di studio yang diciptakan oleh Meier, di mana seniman dari Sanur dan batuan bertemu bersama
· Hal ini membuat pekerjaannya terasa lebih naturalistic daripada situasi Ngendon. Ayahnya adalah seorang pengrajin terkemuka yang membuat boneka kulit, kostum dan topeng kulit, dan banyak lukisan Lambon termasuk gambar kerajinan ini. Karya Lambon termasuk berkolaborasi dengan ayahnya, Dewa Putu Kebes.
Karya Lukisan
· Performance
· Woman Dance With Fans, Outside Temple
· Joged
· Dancer
· Rangda and Her Disciples
· Legong
· Baris Dances
· Procession Taking God To The Sea
· Royal Wedding Procession
· Three Figures
· Nyekah
· Two Baris Dancers
· Preparation For A Dance Performance
· Domestic Life: Costume Making-Low and High Status.[2]
Referensi
- ^ 1952-, Agus Dermawan T., ([©2006]). Bali bravo. [Jakarta]: Panitia Bali Bangkit. ISBN 9791501602. OCLC 78889257.
- ^ "Desak Putu Lambon". Informasi Lukisan Indonesia. 2017-12-19. Diakses tanggal 2018-07-07.