Lompat ke isi

Saab JAS 39 Gripen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Maret 2022 10.32 oleh Trisma Maulana (bicara | kontrib) (Menambakan Link di kata Jet Tempur JAS 39)
Saab JAS 39 Gripen
TipePesawat tempur JAS-39
Terbang perdana9 Desember 1998
Diperkenalkan9 Juni 1996
StatusAktif
Pengguna utamaSwedia
Pengguna lainHungaria
Ceko
Thailand
Brazil
Jumlah produksi271+ [1]
Harga satuanUS$ 30-60 juta untuk JAS 39C [2][3][4][5]

Saab JAS 39 "Gripen" (Griffin) adalah sebuah pesawat tempur supersonik dari Swedia yang diproduksi oleh Saab. Pesawat ini dijual oleh perusahaan Gripen International, sebuah joint venture antara Saab dan BAE Systems. Pesawat ini sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko, dan Hungaria,[6] serta sudah dipesan oleh Afrika Selatan[7] dan Thailand.[8][9]

Jet tempur JAS 39 Gripen merupakan hasil pengembangan yang dikerjakan bersama antara Saab Military Aircraft, Ericsson Microwave Systems, Volvo Aero Corporation dan Celsius Aerotech. Pesawat ini masuk dalam jenis pesawat tempur multi-peran generasi keempat. JAS 39 Gripen menggabungkan kemampuan baru pada sistem avionik yang dikendalikan perangkat lunak, material modern, desain aerodinamis yang lebih maju, dan mesin dengan sistem yang sepenuhnya terintegrasi, dan hasilnya benar-benar sebuah pesawat tempur dengan spesifikasi multi-peran.

JAS 39 Gripen adalah pesawat tempur produksi Swedia pertama yang dapat digunakan untuk misi intersepsi, serangan darat, dan pengintaian. Tidak berlebihan jika nama pesawat ini dilengkapi dengan akronim JAS yang merupakan singkatan dari J= Jakt (Udara-ke-Udara), A= Attack (Serang), dan S= Spaning (Pengintaian), yang sekarang menggantikan jet tempur buatan Swedia generasi sebelumnya, Draken dan Viggen.

Sejarah

Pada tahun 1978, Angkatan Udara Swedia sedang membutuhkan pesawat tempur multi-peran baru yang akan dioperasikan pada pergantian abad ke-20. Angkatan Udara Swedia juga telah mengkaji pesawat tempur buatan negara lain yang sudah ada, yaitu F-16 Fighting Falcon dan F-18 Super Hornet. Setelah proses evaluasi, Parlemen Swedia pada bulan Juni 1982 memutuskan untuk menlaksanakan proyek pengembangan JAS 39 Gripen, hingga test terakhir diselesaikan pada bulan Desember 1996.

Angkatan Udara Swedia memerintahkan pembuatan 204 unit pesawat yang terbagi dalam 3 tahap. 30 pesawat telah selesai diproduksi pada tahap pertama. Sementara penyerahan tahap kedua sedang berlangsung yang terdiri dari 94 unit pesawat varian satu awak dan 14 unit varian dua awak. Lalu pada bulan Juni 1997, tahap ketiga yang terdiri dari 64 unit JAS 39 Gripen telah disetujui oleh pemerintah Swedia.

Jet tempur JAS 39 Gripen menawarkan kelincahan, sistem akuisisi target tembak yang canggih, radar multi-peran yang kuat, persenjataan modern, dan kemampuan dalam peperangan elektronik komprehensif (EW). Pesawat ini juga dirancang untuk mengantisipasi semua ancaman pada masa kini dan masa depan.

Pada tahun 1995, Saab dan British Aerospace (BAe) menandatangani perjanjian untuk pemasaran bersama produksi JAS 39 Gripen. Kesepakatan ini membuat Saab mendapatkan akses ke jaringan penjualan global British Aerospace serta dukungan pemerintah dalam pemasaran internasional. Selanjutnya British Aerospace mendapatkan hak untuk mengadaptasi versi ekspor JAS 39 Gripen menggunakan standar NATO. Perjanjian yang mengikat selama lebih dari 10 tahun di antara kedua perusahaan dirgantara tersebut menjadi dasar untuk konsilidasi antara Saab dan British Aerospace. Hal ini juga membuka jalan bagi Saab memperdalam integrasi dengan industri kedirgantaraan Eropa.

Salah satu faktor penting pada jet tempur JAS 39 Gripen varian ekspor adalah sistem rudal pesawat. JAS 39 Gripen yang digunakan oleh Angkatan Udara Swedia dipersenjatai dengan rudal AIM-120 AMRAAM, AIM-9 Sidewinder, rudal anti kapal Saab Dynamics RBS 15, dan rudal serang permukaan Maverick. Saab Dynamics bekerjasama dengan produsen utama rudal di Eropa dalam pengembangan rudal baru Udara-ke-Udara untuk digunakan pada jet tempur Eurofighter, Rafale dan Gripen.

Dua proyek utama yang dikerjakan adalah pengembangan rudal Meteor and the IRIS-T. Meteor adalah rudal Udara-ke-Udara jarak menengah (10 – 12 km) yang penembakannya dipandu radar. Rudal ini bisa jadi saingan Raytheon AIM-120 AMRAAM. Pengembangan fitur rudal Meteor ini dikerjakan oleh BAe Dynamics, Saab Dynamics, Alenia Difesa, Marconi dan German LFK. Sedangkan IRIS-T adalah rudal Udara-ke-Udara yang dipandu infra merah dan penyandang dana utama untuk biaya pengembangannya adalah Jerman. Pihak lain yang terlibat dalam pengembangan IRIS-T adalah Bodenseewerk Geratechnik and Saab Dynamics.

Desain

Kanard Saab JAS 39 Gripen
Saab Gripen
JAS 39C, Brno, CIAF 2007
JAS Gripen
JAS-39D 43 HuAF
JAS-39 Gripen Swedia

Dalam merancang pesawat ini Saab memilih desain kanard yang tidak stabil. Kanard memberikan pitch rate tinggi dan hambatan yang rendah sehingga memungkinkan pesawat untuk terbang lebih cepat, lebih jauh dan mengankut lebih banyak beban.

Kombinasi sayap delta dan Kanard memberikan Gripen performa yang lebih baik dalam hal karakter terbang maupun lepas landas dan mendarat. Avionik yang total menyatu membuat pesawat ini mampu di "program". Pesawat ini juga mempunyai perangkat perang elektronika internal, sehingga membuatnya mampu mengangkut beban maksimal tanpa mengorbankan kemampuan perang elektronikanya.

Kemampuan yang diinginkan untuk gripen dari awal adalah mampu lepas landas dari landasan pacu sepanjang 800 meter.Pada awal proyek ini, semua penerbangan yang dilakukan dari landasan Saab di Linköping menggunakan acuan sebuah "garis kotak" berukuran 9 m × 800 m yang dicat dilandasan pacu. Jarak pengereman juga diperpendek dengan memperbesar rem udara (menggunakan kontrol permukaan untuk menekan pesawat kearah bawah, membuat rem lebih bertenaga menekan kebawah dan langkah berikutnya adalah memutar kanard ke arah depan, memngubah kanard menjadi rem udara yang besar, untuk menekan pesawat kebawah lebih hebat lagi.

Satu kemampuan menarik dari gripen adalah kemampuannya untuk mendarat pada jalanan umum, yang merupakan salah satu strategi pertahanan Swedia. Begitu mendarat, pesawat ini bisa diisi bahan bakar dan dipersenjatai lagi dalam 10 menit oleh 5 orang kru darat yang beroperasi dari sebuah truk, kemudian Gripen terbang kembali untuk melaksanakan misinya.

Untuk jangka panjang Saab mempertimbangkan untuk menggunakan mesin yang lebih baru seperti General Electric F414 atau versi thrust-vectoring dari mesin EJ200 milik Eurofighter Typhoon dan tanki bahan bakar tambahan atau perpanjangan badan pesawat utnuk jarak tempuh yang lebih jauh.[10]

Radar

Gripen menggukan PS-05/A radar pulse-doppler, buatan Ericsson dan GEC-Marconi, dan berdasar pada radar Blue Vixen milik Sea Harrier (yang juga mengilhami radar CAPTOR milik Eurofighter).

Radar ini mampu mendeteksi, melacak lokasi, mengidentifikasi dan secara otomatis menjejak multi target di atas maupun bawah pesawat, laut darat maupun udara, disemua kondisi cuaca.

Varian

JAS 39 Gripen, Farnborough 2006
JAS 39A
JAS 39B
JAS 39C
JAS 39D
Gripen Demo
Gripen NG/IN

Operator

Operator Gripen merah, pemesan hijau dan pembeli potensial biru
JAS 39 Gripen Hungaria, 2007
 Ceko
 Hungaria
 Afrika Selatan
 Swedia
 Britania Raya

Pemesan

 Thailand

Spesifikasi (JAS 39 Gripen)

Mesin Gripen

Data dari Gripen International data,[11] Gripen to Brazil data,[12] Superfighters,[13] Czech Republic page,[14] Gripen weapons,[15] Great Book,[16] Fuel chart.[17]

Ciri-ciri umum

  • Kru: 1 (2 for JAS 39B/D)
  • Panjang: 14.1 m
  • Rentang sayap: 8.4 m
  • Tinggi: 4.5 m
  • Luas sayap: 30.0 m²
  • Berat kosong: 5,700 kg
  • Berat isi: 8,500 kg
  • Berat maksimum saat lepas landas: 14,000 kg
  • Mesin: 1 × Volvo Aero RM12 afterburning turbofan
  • Wheel track: 2.4 m (7 ft 10 in)
  • Length (two-seater): 14.8 m (48 ft 5 in)

Kinerja

  • Laju maksimum:
    • At altitude: Mach 2 (2,470 km/h, 1,372 mph)
  • Radius tempur: 800 km (500 mi, 432 nmi)
  • Jangkauan feri: 3,200 km (2,000 mi) with drop tanks
  • Langit-langit batas: 15,240 m
  • Beban sayap: 336 kg/m²
  • Dorongan/berat: 0.97

Persenjataan

  • 1 × 27 mm Mauser BK-27 cannon 120 rounds
  • 6 × Rb.74 (AIM-9) or Rb 98 (IRIS-T)
  • 4 × Rb.99 (AIM-120) or MICA
  • 4 x Rb.71 (Skyflash) or Meteor
  • 4 x Rb.75
  • 2 x KEPD.350
  • 4 x GBU-12 Paveway II laser-guided bomb
  • 4 x rocket pods 13.5 cm rockets
  • 2 x Rbs.15F anti-ship missile
  • 2 x Bk.90 cluster bomb
  • 8 x Mark 82 bombs
  • 1 x ALQ-TLS ECM pod
  • Lihat pula

    Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era

    Referensi

    1. ^ "In Use". Gripen Multirole Fighter. Saab. 2020. Diakses tanggal 28 May 2020. 
    2. ^ "The JAS-39 Gripen: Sweden's 4+ Generation Wild Card". Defense industry daily. 26 June 2017 [2014]. Diakses tanggal 8 July 2017. 
    3. ^ Pirone, Sabine (14 April 2009). "Saab Fails to Land Gripen Orders, Threatening Output" (news). Bloomberg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2012. 
    4. ^ "Saab pinning its hopes on moving Gripen to Brazil". China daily. 2009-07-08. 
    5. ^ "Stark milstolpe av Gripenprojektet" [Strong milestone by the Gripen project]. My news desk (press release). 28 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2014. Diakses tanggal 4 March 2019. 
    6. ^ Sweden delivers final 3 Gripen fighter aircraft to Hungary. Gripen International. 13 Desember 2007.
    7. ^ Gripen team on target in South Africa. Gripen International. 13 November 2007.
    8. ^ Thailand to buy six Swedish Gripen fighters. Reuters.
    9. ^ Thailand selects Gripen and Erieye. Gripen International. 17 October 2007.
    10. ^ The SAAB JAS 39 Gripen, Vectorsite.net, 1 October 2007.
    11. ^ "Gripen Technical Summary." Diarsipkan 2010-02-11 di Wayback Machine. Gripen International.
    12. ^ "'Gripen para o Brasil' (Gripen for Brazil) (Portugis)" Gripen International, p. 6.
    13. ^ Williams 2003, p. 90.
    14. ^ JAS-39 Gripen Supersonic Aircraft, Czech Republic.
    15. ^ "Gripen weapons." Gripen International.
    16. ^ Spick 2000, p. 431.
    17. ^ "Combat radius on p. 39, B1." Defence University, SwAF Air Tactical Command.

    Bacaan lanjutan

    Pranala luar