Lompat ke isi

Airbus A320neo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 2 April 2022 10.19 oleh Rere Rayendra (bicara | kontrib) (Menghapus pengalihan ke Airbus A320)
Airbus A320neo
A319neo/A320neo/A321neo
IndiGo Airbus A320neo, operator terbesarnya
Jenis Pesawat jet berbadan sempit
Negara asal Multi-nasional
Pembuat Airbus
Penerbangan perdana 25 September 2014
Pengenalan 25 January 2016 bersama Lufthansa
Status Aktif produksi
Pengguna utama IndiGo
China Southern Airlines
AirAsia
China Eastern Airlines
Dibuat 2012–sekarang[1]
Jumlah 2,136 hingga Februari 2022
Dikembangkan dari Airbus A320ceo family

Airbus A320neo (neo singkatan dari new engine option) adalah pengembangan dari is Airbus A320 yang diproduksi oleh Airbus. Varian-varian dari Airbus A320neo didesain berdasarkan varian A319, A320 dan A321, yang diganti namanya menjadi A320ceo, ceo sebagai singkatan dari "current engine option".

Pengembangan

Pada tahun 2006, Airbus memulai program A320 Enhances sebagai bagian dari pengembangan A320 dengan menargetkan efisiensi bahan bakar sebesar 4-5%. Pada saat itu, Kepala Penjualan Airbus John Leahy menyebut "Siapa yang akan mengeluarkan pesawat generasi baru yang 5% lebih baik dari A320 sekarang? Terutama jika perbaikan sebesar 10% mungkin akan datang pada pertengahan kedua dekade depan menggunakan teknologi mesin yang baru." [2]

Airbus meluncurkan winglet bernama sharklet pada Dubai Airshow tahun 2009. Pemasangan sharklet menambahkan berat 200 kilogram (440 pon) ke pesawat namun meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar 3,5% untuk penerbangan diatas 2,800 km (1,512 nmi).[3]

Pada 1 Desember 2010, Airbus meluncurkan A320neo "New Engine Option" dengan jarak tempuh 500 nmi (930 km) lebih jauh atau daya angkut2 t (4.400 pon) lebih banyak, dan merencanakan untuk mengirimkan 4.000 pesawat dalam waktu 15 tahun.[4] Biaya pengembangan diperkirakan sebesar lebih dari €1 miliar. Harga A320neo diperkirakan $6 juta lebih besar dari A320ceo, termasuk $3.5 million untuk modifikasi pesawat dan sekitar $0.9 million untuk pemasangan sharklet. A320neo ditargetkan untuk mulai beroperasi pada musim semi 2016 dengan A321neo enam bulan kemudian dan A319neo enam bulan setelah A321neo..[5]

Republic Airways, pemilik dari Frontier Airlines yang hanya mengoperasikan A319/320 memesan 40 Bombardier CS300 pada tahun 2010 merupakan salah satu faktor dari keputusan Airbus untuk mengganti mesin A320. COO Airbus John Leahy memutuskan untuk tidak membiarkan CSeries yang akan memberikannya ruang untuk tumbuh, seperti yang Boeing pernah lakukan terhadap Airbus, dan memilih untuk bersaing secara agresif terhadap Bombardier Aerospace.[6]

Airbus A320neo yang pertama keluar dari pabrik Airbus di Toulouse pada 1 Juli 2014 dengan terbang perdana ditargetkan pada September 2014.[7]

Uji terbang

Airbus A320neo terbang perdana pada 25 September 2014.[8] Mesin Pratt & Whitney PW1100G disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA) pada 19 Desember 2014.[9] Setelah 36 bulan, A320neo dan A321neo telah terbang selama 4.000 jam untuk mendapatkan sertifikat layak terbangnya menggunakan mesin PW1100G dan CFM LEAP.

Varian

Airbus menawarkan tiga varian dari A320neo, yaitu A319, A320 and A321. Varian neo untuk Airbus A318 tidak dikembangkan namun dapat dikembangkan jika adanya potensi pasar.[10]

A319neo

Prototipe A319neo.

A319neo merupakan varian A320neo terpendek dan dapat menampung maksimal 160 penumpang atau 140 penumpang dalam dua kelas dengan jarak tempuh sejauh 3,750 nmi (6,945 km) sedangkan varian ACJ dapat menerbangkan delapan penumpang sejauh 6,750 nmi (12,501 km) atau 15 jam.[11]

Referensi

  1. ^ "Airbus starts production of the A320neo Family" (Siaran pers). Airbus S.A.S. 8 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 2017. Diakses tanggal 24 January 2016. 
  2. ^ "Pictures: Airbus aims to thwart Boeing's narrowbody plans with upgraded 'A320 Enhanced'". Flight International. 20 June 2006. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 25 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2013. 
  3. ^ Max Kingsley-Jones (15 November 2009). "Dubai 09: A320s sharklets to deliver 3.5% lower fuel burn from 2012". Flight International. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 23 September 2018. Diakses tanggal 2 January 2017. 
  4. ^ "Airbus offers new fuel saving engine options for A320 Family" (Siaran pers). Airbus. 1 December 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2016. Diakses tanggal 2 January 2017. 
  5. ^ Kerry Reals (7 Dec 2010). "Airbus outlines expected market impact of A320NEO". Flight International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2018. Diakses tanggal 11 May 2017. 
  6. ^ "From war to partner: Airbus and the CSeries". Leeham. 18 October 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2018. Diakses tanggal 28 June 2018. 
  7. ^ "Airbus' first A320neo reaches completion" (Siaran pers). Airbus. 1 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2017. Diakses tanggal 1 July 2014. 
  8. ^ "First A320neo successfully completes first flight" (Siaran pers). Airbus. 25 September 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 23 February 2016. 
  9. ^ "FAA Certifies PurePower Engine for A320neo Aircraft" (Siaran pers). UTC. 19 December 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 January 2018. Diakses tanggal 2 January 2017. 
  10. ^ "Airbus could eventually offer Neo version of A318: Leahy". Flightglobal. 1 December 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2018. Diakses tanggal 21 May 2013. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Airbus21dec2018