Gentengkulon, Genteng, Banyuwangi
Gentengkulon
Desa Gentengkulon | |
---|---|
Desa | |
Pemerintah desa Gentengkulon | |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Banyuwangi |
Kecamatan | Genteng |
Kantor desa | Jl. Guntur No.5, Gentengkulon, Genteng, Banyuwangi |
Pemerintahan | |
• Kepala desa | Drs. Supandi, M.Pd |
Luas | |
• Total | 4,14 km2 (160 sq mi) |
Peringkat | 5 di kecamatan Genteng |
• Lahan pertanian | 779 ha (1,925 acre) |
Ketinggian | 176 m (577 ft) |
Populasi (2016)[1] | |
• Total | 18,685 |
• Kepadatan | 45/km2 (120/sq mi) |
Pembagian administratif[1] |
|
Situs web | gentengkulon |
Gentengkulon adalah sebuah nama desa di wilayah Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Desa Genteng Kulon terdiri dari 5 dusun, yaitu: dusun Krajan, Sawahan, Kopen, Maron dan Jenisari. Mata pencaharian penduduknya terutama pada bidang pertanian dan perdagangan komoditas sayur-mayur yang banyak dipasok dari wilayah dataran tinggi Raung, tepatnya dari kecamatan Sempu. Selain itu juga banyak didatangkan dari Jember dan Probolinggo. Desa ini juga merupakan pusat kota kecamatan Genteng dan pusat perdagangan ketiga setelah Banyuwangi dan Rogojampi.
Sejarah
Gentengkulon merupakan pemekaran dari desa Genteng pada pertengahan tahun 1930. Gentengkulon saat itu didirikan atas dasar pengembangan dan pembagian wilayah yang semakin pesat di daerah Genteng. Lurah Genteng yang berkedudukan di Desa Genteng bagian timur melakukan penyetujuan dengan residen besuki untuk menggabungkan Dusun Kopen, Kopen Lor, Jenisari, dan Maron untuk menjadi satu desa. Termasuk membagi dusun Karangan menjadi Sawahan (dileburkan ke Gentengkulon), Krajan Gentengkulon (masuk Gentengkulon), dan Krajan Gentengwetan (masuk Gentengwetan). Pada tahun 1887, Genteng hanyalah daerah singgahan yang ditempuh dari alasmalang menuju Pesanggrahan (Lidah Pasar Gambiran) dan desa kuno Gambiran dihubungkan dengan jalan dokar antar daerah. Pada tahun 1910, pembangunan jalan-jalan dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan cara merombak total jalan dan jembatan yang tersedia di akhir tahun 1889 itu. Pada 1915, pemukiman tepi jalan masyarakat desa genteng mulai berkembang di daerah Tegalrejo (Sekarang Jl. Diponegoro), Karangrejo (Pemukiman di sebelah utara jalan Gajahmada), dan Genteng (di daerah Krajan Gentengwetan). Pada tahun 1920, masyarakat sudah mulai berdatangan dan membentuk dusun-dusun kecil di daerah Genteng bagian barat mencakup Moron (Maron), Kopen Lor, Kopen, Jenisari, dan Wonorejo. Sementara itu, di wilayah timur sudah berkembang juga beberapa dusun yaitu Karangan, Pecangakan, dan Reksomulyo (sekarang Resomulyo). Atas dasar tersebut Lurah Genteng memutuskan untuk melakukan pemekaran di mana Karangan akan dibagi menjadi dua wilayah, yaitu sebagian bergabung dengan Gentengkulon (Semua Sawahan dan Krajan) dan sebagian lainnya bergabung dengan Gentengwetan (Krajan khusus kampung pahlawan). Dengan demikian pemekaran disetujui dan dibentuklah pemerintah desa tersendiri yaitu Gentengkulon dan Gentengwetan pada tahun 1930.[butuh rujukan]
Pembagian wilayah
Desa Gentengkulon terdiri dari 5 dusun, yaitu:
- Dusun Jenisari
- Dusun Kopen
- Dusun Krajan
- Dusun Maron
- Dusun Sawahan
Pranala luar
- Situs resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Diarsipkan 2009-02-22 di Wayback Machine.