Pranata mangsa
Pranata mangsa (bahasa Jawa, berarti "penentuan musim") adalah semacam penanggalan yang berkaitan dengan musim menurut pemahaman suku Jawa, khususnya dari kalangan petani dan nelayan. Pemahaman yang mirip seperti ini juga dikenal oleh suku-suku lainnya di Indonesia, seperti suku Sunda, atau di beberapa tradisi Eropa, seperti pada bangsa Jerman (dikenal sebagai Bauernkalendar, atau "penanggalan untuk petani").
Pembagian
Musim yang berlaku di Pulau Jawa menurut pemahaman ini dibagi menjadi empat musim (mangsa) utama, yaitu musim hujan atau dalam bahasa Jawa disebut rendeng, musim pancaroba atau mareng (IPA:[marəŋ]), musim kemarau atau ketiga, dan musim menjelang hujan atau labuh. Musim-musim ini terutama dikaitkan dengan perilaku hewan serta tumbuhan dan dalam praktek amat berkaitan dengan kultur agraris. Petani, umpamanya, menggunakan pedoman pranata mangsa untuk menentukan awal masa tanam; atau nelayan menggunakannya sebagai pedoman untuk melakukan penangkapan ikan.
Ke 4 musim utama tersebut dibagi lagi menjadi 12 musim yang rentang waktunya lebih singkat yaitu (dalam bahasa Jawa):
- Mangsa kasa atau mangsa kartiko
- Mangsa karo atau mangsa puso
- Mangsa katelu
- Mangsa kapat
- Mangsa kalima
- Mangsa kanem
- Mangsa kapitu
- Mangsa kawolu
- Mangsa kasanga
- Mangsa kasepuluh
- Mangsa desta
- Mangsa sada