Lompat ke isi

Muhammad bin Zayid Al Nahyan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Muhammad bin Zayid Al Nahyan
Mohammed pada 2021
Presiden Uni Emirat Arab ke-3
Mulai menjabat
14 Mei 2022
Wakil PresidenMohammed bin Rashid Al Maktoum
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Penguasa Abu Dhabi
Mulai menjabat
13 Mei 2022
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir11 Maret 1961 (umur 63)
Al Ain, Negara-Negara Gencatan Senjata
(sekarang Uni Emirat Arab)
Suami/istri
Syekhah Salama bint Hamdan Al Nahyan
(m. 1981)
Orang tua
PendidikanAkademi Militer Kerajaan Sandhurst
Karier militer
PengabdianUni Emirat Arab
Dinas/cabangAngkatan Udara Uni Emirat Arab
Lama dinas1979–sekarang
PangkatJenderal
KomandanPanglima tertinggi
Kepala staf Angkatan Bersenjata
Deputi Kepala staf Angkatan Bersenjata
Komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara
Situs webMuhammad bin Zayid Al Nahyan di Twitter Muhammad bin Zayid Al Nahyan di Instagram
IMDB: nm6100599 X: mohamedbinzayed Instagram: mohamedbinzayed Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Syekh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan GCMG (bahasa Arab: محمد بن زايد بن سلطان آل نهيان; lahir 11 Maret 1961), sehari-hari dikenal dengan inisial MBZ,[1] adalah Presiden ke-3 Uni Emirat Arab, Penguasa Abu Dhabi dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab. Dia dipandang sebagai kekuatan pendorong di belakang kebijakan luar negeri intervensionis UEA dan merupakan pemimpin kampanye melawan gerakan Islam di dunia Arab.[2][3]

Kehidupan awal

Presiden Amerika Serikat George W. Bush yang berjalan bersama dengan Al Nahyan sedang disambut oleh pasukan kehormatan pada saat kepulangannya Camp David pada Juni 2008

Al Nahyan lahir pada 11 Maret 1961.[4] Ia adalah putra ketiga dari Zayed bin Sultan Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab pertama dan penguasa Abu Dhabi, dan istri ketiganya, Sheikha Fatima bint Mubarak Al Ketbi.[5][6] Ia memiliki lima adik kandung: Hamdan, Hazza, Tahnoun, Mansour, dan Abdullah.[7] Mereka dikenal sebagai Bani Fatima atau putra-putra Fatima.[8][9]

Karier politik dan bisnis

Pada November 2003, ayahnya Zayed bin Sultan melantik Sheikh Mohammed menjadi deputi pangeran mahkota Abu Dhabi.[5] Setelah kematian ayahnya, Al Nayhan menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada November 2004 dan dilantik menjadi deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA pada Januari 2005. Sebulan kemudian, ia dipromosikan menjadi berpangkat Jenderal. Sejak December 2004 ia juga menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi, yang mengurusi pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi dan anggota Dewan Petroleum Tertinggi.[10] Ia juga menjabat sebagai penasihat khusus Presiden UEA, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, kakaknya. Ia juga merupakan kepala dewan untuk pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED), yang merupakan dewan penasihat kebijakan ekonomi di Abu Dhabi.

Al Nahyan juga merupakan kepala Perusahaan Pengembangan Mubadala sejak pembentukannya pada 2002

Pada November 2010, Al Nayhan dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah Bin Zayed Al Nahyan menyambut Ratu Elizabeth II dari Britania Raya dan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh di UAE pada kunjungan kenegaraan kedua mereka.[11][12] Al Nahyan juga mendampingi Ratu dan Adipati pada kunjungan di Masjid Agung Sheikh Zayed pada permulaan kunjungan mereka.[13] Pada Januari 2011, Al Nahyan menemui Sekretaris Negara AS Hillary Clinton.[14]

Pada 2012, ia mewakili UEA di Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir (2012) yang diselenggarakan di Korea Selatan.

Dan pada 2014, ia mewakili UEA di Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir 2014 yang diselenggarakan di Belanda

Sheikh Mohammed mewakili UEA di Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir 2012

Kehidupan pribadi

Al Nahyan menikah dengan Shaikha Salama bint Hamdan bin Mohammed Al Nahyan.[15] Merekammenikah pada 1981.[16]


Lihat pula

Referensi

  1. ^ Rhodes, Ben (12 October 2018). "A Fatal Abandonment of American Leadership". The Atlantic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 October 2018. 
  2. ^ "The ambitious United Arab Emirates". The Economist. 6 April 2017. Diakses tanggal 11 April 2017. 
  3. ^ "Despots are pushing the Arab world to become more secular". The Economist. 2 November 2017. 
  4. ^ "H.H. General Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan". Diakses tanggal 16 April 2013. 
  5. ^ a b "With MBZ's promotion, Sheikha Fatima sons take centre stage". Gulf States Newsletter. 724. 12 November 2003. Diakses tanggal 16 April 2013. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Davidson, Christopher M. (29 November 2009). "A tale of two desert dynasties". The Telegraph. Diakses tanggal 16 April 2013. 
  7. ^ "UAE Succession Update: The Post-Zayed Scenario". Wikileaks. 28 September 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 16 April 2013. 
  8. ^ "Abu Dhabi's family business". Financial Times. 5 May 2009. Diakses tanggal 16 April 2013. 
  9. ^ Bruce Maddy-Weitzman (1 August 2002). Middle East Contemporary Survey: 1999. The Moshe Dayan Center. hlm. 629. ISBN 978-965-224-049-1. Diakses tanggal 16 April 2013. 
  10. ^ "Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) - The Supreme Petroleum Council (SPC)". ADNOC. 25 June 2011. Diakses tanggal 11 April 2013. 
  11. ^ Mitya Underwood (13 November 2012). "Sheikh Mohammed welcomes back old friends to capital". The National. Diakses tanggal 11 April 2013. 
  12. ^ H.H. Sheikh
  13. ^ "The Leading Mohammed bin Zayed Site on the Net". Mohammed bin Zayed. Diakses tanggal 11 April 2013. 
  14. ^ "The Leading Mohammed bin Zayed Site on the Net". Mohammed bin Zayed. Diakses tanggal 11 April 2013. 
  15. ^ "Shaikha Fatima receives female diplomats". Khaleej Times. 10 August 2011. Diakses tanggal 16 April 2013. 
  16. ^ Barlow, Tom (6 April 2011). "The Most Extravagant Weddings". Forbes. Diakses tanggal 18 April 2013. 

Media tentang Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Wikimedia Commons