Lompat ke isi

Polychem Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Mei 2022 18.06 oleh Dani1603 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox_Company |company_name = PT Polychem Indonesia Tbk |company_logo = |company_type = Publik ({{BEI|ADMG}}) |company_slogan = |foundation = 1986 |location = Wisma 46 Lt. 20<br>Jakarta, Indonesia<ref name=tex/> |key_people = |num_employees = 627 (2021)<ref name=tex>[https://polychemindo.com/wp-content/uploads/2022/05/2021_AnnualReport_PolychemIndonesia.pdf Lapkeu ADMG 2021]</ref> |products = Etilena glikol<br>Poli...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
PT Polychem Indonesia Tbk
Publik (IDX: ADMG)
IndustriManufaktur
Didirikan1986
Kantor
pusat
Wisma 46 Lt. 20
Jakarta, Indonesia[1]
ProdukEtilena glikol
Poliester
Karyawan
627 (2021)[1]
Situs webpolychemindo.com

PT Polychem Indonesia Tbk (IDX: ADMG) merupakan perusahaan publik yang bergerak di bidang manufaktur yang bermarkas di Jakarta, Indonesia, dan didirikan pada tahun 1986.

Perusahaan yang sepanjang sejarahnya lekat dengan PT Gajah Tunggal Tbk ini[2] didirikan pada tanggal 25 April 1986 dengan nama PT Andayani Megah.[1] Usaha awalnya adalah memproduksi kain ban (tyre cord) dari nilon dan rayon[3] yang ditujukan bagi induknya, Gajah Tunggal, sejak tahun 1990.[2][4] Dengan cepat, bisnis kain ban ini berkembang, dengan memproduksi 12.000 ton kain/tahun pada 1993[5] dan 24.000 ton pada 1995.[2] Produknya kemudian selain untuk Gajah Tunggal, juga diekspor ke luar negeri seperti ke beberapa negara Asia dan Eropa.[6]

Sejak tahun 1991, PT Andayani Megah berada di bawah kendali Gajah Tunggal secara langsung setelah menjadi anak usahanya.[6] Pada tanggal 20 Oktober 1993, Andayani Megah melepas 20 juta sahamnya dengan harga penawaran Rp 4.250/lembar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (kode emiten ADMG).[6][7] Di tahun 1995, perusahaan ini mencatatkan pendapatan Rp 60 miliar.[8] Belakangan, Andayani juga mengembangkan usahanya dengan akuisisi dan pengembangan sektor baru. Di tahun 1994, diakuisisi PT Filamendo Sakti yang juga memproduksi nilon sejak Maret 1993.[9][2] Seiring restrukturisasi internal Gajah Tunggal Group (perusahaan milik keluarga Sjamsul Nursalim), pada 1996 Andayani mengakuisisi seluruh saham Filamendo serta tiga produsen poliester dan etilena glikol bernama PT Prima Ethycolindo (etilena glikol, sejak 1993), PT Gamapersada Polimer dan PT Berinda Mitra Stafindo (kedua-duanya poliester, sejak 1979).[10][11][12] Pasca-restrukturisasi itu, PT Andayani Megah Tbk mengganti namanya menjadi PT GT Petrochem Industries Tbk di tanggal 16 Oktober 1996,[13] dengan lingkup kegiatannya meliputi industri pembuatan kain nylon cord, polyester chips, polyester filament, engineering plastik, engineering resin, ethylene glycol, polyester staple fiber dan petrokimia.[14] PT GT Petrochem juga melakukan ekspansi dengan mendirikan pabrik karet sintetis, etoksilat (kedua-duanya yang pertama di Indonesia), dan menambah kapasitas produksi kain ban dan etilena glikol.[9]

  1. ^ a b c Lapkeu ADMG 2021
  2. ^ a b c d Profil pembangunan Indonesia 50 tahun merdeka
  3. ^ Demokrasi masih terbenam: catatan keadaan hak-hak asasi manusia di Indonesia, 1991
  4. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 8,Masalah 24-33
  5. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 6,Masalah 19-20
  6. ^ a b c Emiten pasar modal Indonesia
  7. ^ Sejarah dan Profil Singkat ADMG (Polychem Indonesia Tbk)
  8. ^ Indonesia News Service, Masalah 1033-1129
  9. ^ a b KOMPAS 100 Coporate Marketing Cases
  10. ^ Financial Fragility and Instability in Indonesia
  11. ^ Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 395-402
  12. ^ Sejarah perseroan
  13. ^ Impor Ethylene Glycol Indonesia
  14. ^ AND ITS SUBSIDIARIES