Lompat ke isi

Bukit abisal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bukit Abisal, adalah bukit kecil di bawah laut yang berbatas tegas secara topografis dapat naik di atas dasar laut abisal. Terletak di dalam laut sedalam 3.000 hingga 6.000 meter (10.000 hingga 20.000 kaki). Ciri khas bukit abisal adalah memiliki diameter hingga ratusan meter, bentuknya memanjang sejajar dengan pusat penyabaran atau anomaly magnetik laut dan menutupi seluruh sisi dan puncak punggungan samudra. Bukit Abisal terbentuk di dekat pegunungan tengah samudra. Bukit-bukit yang memanjang ini mengintervensi struktur, kemudian bertambah dan dasar laut yang sedikit terendapkan. Secara tektonik pertumbuhan yang didorong sejauh 35km dari sumbu penyebaran.[1][2]

Di Samudra Atlantik, perbukitan Abisal sejajar dengan kedua sisi Punggungan Atlantik di sebagian besar panjangnya. Antara 80 dan 85 persen dari lantai abisal pasifik ditempati oleh perbukitan Abisal. Disababkan Samudra Pasifik memiliki persendian sendimen continental yang lebih kecil daripada Samudra Atlantik, dan terdapat parit dan kenaikan lokal yang memisahkan dasar laut utama dari benua, mencegah pengangkutan sendimen ke arah laut. [3]

Morfologi bukit abisal sensitive terhadap aspek kunci dari dasar laut akresi, dengan demikian mempertahankan catatan akurat tentang perubahan laju penyebaran. Litho-struktur termal bola, dan geometri batas lempeng. Jadi, semakin lambat tingkat penyebaran, semakin besar dimensinya. Hubungan tersebut, dimodulasi oleh variasi regional dalam struktur termal litosfer, seperti dihasilkanoleh kedekatan dengan titik panas, titik dingin, atau sesar transformasi dan offset punggungan non-transform.[4]

“Ini adalah zona lautan yang dimulai pada kedalaman 4.000 meter”, kata Covadonga Orejas Saco del Velle, peneliti di Pusat Oseanografi Gijon, bagian dari ).Institut Oseanografi Spanyol (CSIC). Beliau berkata, sangat sedikit data yang diketahui tentang zona ini. Sebagai perbandingan, permukaan Bulan dan Mars sudah sepenuhnya dipetakan, tapi baru 20% dasar laut yang telah di eksplorasi. [5]

Zona abisal mencapai kedalaman 6.000 meter. Lapisan berikutnya disebut zona handal. “Tekanan air di sana sangat besar, mencapai 500 hingga 600 atmosfer (lebih besar dari tekanan atmosfer di permukaan bumi).” Kata Pedro Martinez Arbizu, ahli biologi kelautan dan peneliti di Senckenberg Natural History Museum, Jerman. Suhu di perbukitan abisal sangat rendah, antara dua dan tiga derajat Celsius. Di lapisan laut ini tidak terdapat cahaya, kata Covadonga.[6]

Sejarah Pembentukkan

Perbukitan abisal dibangun akibat dua proses vulkanisme dan kesalahan blok. Kontribusi relative tergantung pada tingkat penyebaran. Di kecapatan yang lambat, patahan kerak adalah factor dominan pembentukkan relief. Relief perbukitan yang lebih besar akibat kecepatan lebih lambat di puncak pusat penyebaran, vulkanisme di zona neovolkanik memulai pembangunan perbukitan vulkanik. Adanya bukit-bukit vulkanik yang terpisah menunjukkan bahwa vulkanisme pada pusat penyebaran bersifat episodik.[7]

Penelitian Tentang Bukit Abisal

Perbukitan abisal adalah wilayah yang jarang dieksprolasi, meskipun kawasan ini mengandung 60% kerak bumi. Zona ini juga sering disebut “kerajaan abisal” merupakan lapisan laut dalam. Penelitian yang terbesar pernah dilakukan pariset dari delapan negara. Kajian tersebut  diterbitkan dalam jurnal Science Advances. Para peneliti dari Spanyol yang terlibat dalam studi itu  mengungkapkan temuan , yakni banyak spesies yang hidup di zona abisal.[8]

Fauna yang Hidup di Bukit Abisal

Fauna yang hidup di bukit abisal bervariasi dan tergolong kelompok taksonomi, dari organisme kecil hingga spesies ikan yang berbeda. Penelitian ini menunjukkan binatang yang hidup di sana lebih  beragam dari yang diperkirakan sebelumnya. Karena tidak ada cahaya di kedalaman ini, fontosistes tidak terjadi di perbukitan abisal. ujar Cavadonga Orejas Saco del Velle, peneliti di Pusat Oseanografi Gijon, bagian dari Institut Oseanografi Spanyol (CSIC).[9]

Organisme di perbukitan abisal hanya memakan yang jatuh dari permukaan laut atau disebut terminologi salju laut. “Yang tersedia untuk dikonsumsi adalah sisa-sisa ganggang dan bangkai kecil zooplankton yang jatuh dan mencapai kedalaman itu. Hanya 5% dari sumber makanan yang dapat mencapai perbukitan abisal. Sisanya dikonsumsi penghuni laut lainnya saat masih di permukaan laut atau dalam perjalanan melalui kolom air” Kata Pedro Martinez Arbizu, ahli biologi kelautan dan peneliti di Senckenberg Natural History Museum, Jerman.[10]

REFERENSI

  1. ^ "abyssal hill | geology | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-02. 
  2. ^ Helene Cormier, Merie (Juli 2018). "Abyssal Hills and Abyssal Plains". ResearchGate. Diakses tanggal 2 Juni 2020. 
  3. ^ "'Kerajaan abisal', ekosistem dasar laut yang tak banyak diketahui publik". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-02. 
  4. ^ Helene Cormier, Marie (Juli 2018). "Abyssal Hills and Abyssal Plains". ResearchGate. Diakses tanggal 2 Juni 2022. 
  5. ^ "'Kerajaan abisal', ekosistem dasar laut yang tak banyak diketahui publik". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-02. 
  6. ^ "'Kerajaan abisal', ekosistem dasar laut yang tak banyak diketahui publik". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-02. 
  7. ^ "abyssal hill | geology | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-02. 
  8. ^ "'Kerajaan abisal', ekosistem dasar laut yang tak banyak diketahui publik". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-02. 
  9. ^ "'Kerajaan abisal', ekosistem dasar laut yang tak banyak diketahui publik". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-02. 
  10. ^ "'Kerajaan abisal', ekosistem dasar laut yang tak banyak diketahui publik". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-02.