Gold Miss
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
'Gold Miss' adalah istilah Korea untuk menggambarkan seorang wanita yang belum menikah yang memiliki status sosioekonomi dan tingkat pendidikan yang tinggi.[1] Para wanita ini biasanya memiliki karier yang panjang dan menikmati menjadi lajang sebagai hasil dari perubahan sosial yang akan terjadi ketika menikah di kemudian hari, dan mengurangi diskriminasi gender di tempat kerja. Mereka juga tertarik untuk mengembangkan diri dan keterampilan mereka. Mereka sering menghabiskan banyak uang untuk berbelanja dan menikmati perjalanan ke luar negeri.[2] Mereka tidak memprioritaskan cinta atau pernikahan dalam kehidupan mereka.
Dalam masyarakat berbasis konsumen modern, kelompok ini kerap dianggap berpengaruh. Mereka sering dikritik menggunakan istilah yang menghina yaitu 'Perempuan Doenjang', yang secara harfiah berarti "perempuan pasta kacang kedelai".[3] Istilah 'perempuan Doenjang' sering digunakan di Korea untuk menggambarkan seseorang yang terobsesi dengan barang bermerek dan penampilan mereka.[4] Mereka mencari kehidupan konsumerisme yang mewah dan bergantung pada sumber penghasilan suami mereka, bahkan jika ini tidak konsisten dengan jumlah uang yang mereka miliki. 'Perempuan Doenjang' memiliki konotasi negatif yang serupa dengan istilah 'gold digger' di negara-negara berbahasa Inggris. Seorang 'Gold Miss', tidak sama dengan seorang 'perempuan Doenjang'; para 'Gold Miss' mampu membuat kemajuan sosial dan ekonomi, membangun kekayaan untuk diri mereka sendiri, dan menikmati hidup mereka dengan menggunakan sumber penghasilan mereka sendiri.[5]
Seorang 'Gold Miss' berbeda dengan istilah lain di Jepang, 'Hanako-san'. Perbedaan antara 'Hanako-san' dan 'Gold miss' adalah 'Hanako-san' menggambarkan wanita yang telah gagal untuk menikah; sebaliknya, seorang 'Gold Miss' biasanya memilih untuk tidak menikah.[6]
Karakteristik
Seorang wanita yang belum menikah dengan tingkat pendidikan akademis yang tinggi dan penghasilan yang tinggi sebagai pekerja profesional dapat didefinisikan sebagai seorang 'Gold Miss'.[7] Sebagai tambahan, istilah tersebut mengacu pada wanita lajang berusia pertengahan 30-an atau lebih yang memiliki pekerjaan di sebuah perusahaan besar.[8] Para 'Gold Miss' sering mendapat penghasilan lebih dari 40 juta won per tahun, dan terkadang lebih dari 80 juta won (diperoleh melalui investasi atau real estat).[9]
'Gold Miss' dan Pemasaran
Istilah 'Gold Miss' awalnya digunakan di Korea dalam konteks sosial dan ekonomi,[10] karena para 'Gold Miss' memimpin tren dari konsumsi baru dalam perjalanan bisnis, industri mode, industri kecantikan dan industri jasa makanan.[11]
Referensi
- ^ "골드 미스 (Terms of Gold Miss)". terms.naver.com. Diakses tanggal 2015-12-16.
- ^ "Poverty may await S. Korea's spendthrift 'Gold Misses'". www.ChinaPost.com.tw. Diakses tanggal 2015-12-15.
- ^ http://terms.naver.com/entry.nhn?docId=371134&cid=42028&categoryId=42028
- ^ "[문화수첩]'된장녀'가 어쨌다고…(Doenjang girl and so what?)". news.khan.co.kr. Diakses tanggal 2015-12-16.
- ^ Kim, Ki-ran; Choi, Ki-Ho (2009-08-31). Dictionary about popular culture(대중문화사전) page 208. ISBN 9788992214759.
- ^ Park, Eun-jeong; An, Ka-yeong (2008-07-23). "'Gold Miss': To Be or Not To Be?". koreatimes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04.
- ^ "골드 미스 (Terms of Gold Miss) - line 2". terms.naver.com. Diakses tanggal 2015-12-16.
- ^ "골드 미스 (Terms of Gold Miss) - line 1~2". terms.naver.com. Diakses tanggal 2015-12-16.
- ^ "골드 미스 (Terms of Gold Miss) - line 3". terms.naver.com. Diakses tanggal 2015-12-16.
- ^ "골드미스 (Gold Miss)". terms.naver.com. Diakses tanggal 2015-12-15.
- ^ "[커버스토리]최신 유행 상품 쇼핑안하곤 못살아! 신상녀 납시오 : 뉴스 : 동아닷컴(Cover story : Shopping)". news.donga.com. Diakses tanggal 2015-12-16.