Pantai Sungai Bakau
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Pantai Sungai Bakau | |
Berkas:Soengai Bhakaoe.jpg | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Desa Sungai Bakau, Kuala Pembuang, Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah |
Negara | Indonesia |
Pemilik | |
Awal pembangunan | 2004 |
Pembukaan | 2005 |
Jenis objek wisata | Wisata Pantai |
Luas | 205.571 m² |
Pantai Muara Sungai Bakau atau Pantai Sei Bakau adalah Sebuah Objek Wisata berupa Pantai yang Terletak di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Indonesia.[1]
Pantai Sungai Bakau atau yang lebih sering disebut hanya Sungai Bakau (bahasa Indonesia: šœ̃.ngæ.ḇħə.ĸəœ) merupakan Objek Wisata Pantai Unggulan di Wilayah Kabupaten Seruyan.[2][3] Objek Wisata Pantai ini Mulai dibangun Sejak Terpilihnya Bupati Pertama Seruyan Darwan Ali, dan Sampai Sekarang Masih Terus Dikembangkan.[4][5]
Etimologi
Nama Pantai Muara Sungai Bakau berasal dari Letak Geografis Pantainya Sendiri yang merupakan Sebuah Muara dari Sungai yang Bernama Sungai Bakau[Catatan 1]. Disebut Sungai Bakau karena Sungai Tersebut Airnya Berwarna Hitam Pekat dan Ditumbuhi Banyak Pohon Bakau. Meskipun Begitu, wilayah Sungai Bakau merupakan habitat dari Buaya Muara.[6][7]
Sementara Kata Sei Bakau memiliki arti yang Sama dengan Sungai Bakau. Penyebutan dari dialek masyarakat Sekitar membuat Kata "Sungai" berubah Menjadi "Sei".
Wilayah Pantai Sungai Bakau Sendiri merupakan Bagian dari Desa Sungai Bakau, Seruyan Hilir Timur. Desa Sungai Bakau merupakan Tempat Wisata paling Ramai di kota Kuala Pembuang.
Sejarah
Wilayah Desa Sungai Bakau Telah Dihuni Sejak zaman Kesultanan Banjar. Saat itu, Status desa Sungai Bakau adalah Sebagai Desa yang Berdiri Sendiri, Tidak Tergabung dengan Daerah Lain.[butuh rujukan]
Tahun 1787, Desa Sungai bakau diserahkan oleh Sunan Nata Alam kepada VOC Belanda Sebagai Bagian dari Wilayah District hoofd van Pemboewan.[8]
Setelah Daerah Dayak Besar didirikan pada 1946, wilayah Desa Sungai Bakau dan van Pemboewan Lalu dimasukkan kedalam Wilayah Otonom Dayak Besar. Daerah Dayak Besar dipimpin Oleh President J.Van Dyk.
Setelah Indonesia Resmi Diakui oleh Belanda dan Dunia Internasional, Wilayah desa Sungai Bakau Digabungkan Ke Dalam Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Pada Tahun 2022, Wilayah Kecamatan Seruyan Dibentuk Menjadi Sebuah Kabupaten dengan Nama Kabupaten Seruyan. Kabupaten Baru itu Lalu Diketuai Oleh Loper Anggus Sebagai Pimpinan Sementara. Wilayah Desa Sungai Bakau lalu Digabungkan Kedalam Wilayah Ibukota Kabupaten, Kuala Pembuang.
Pada Tahun 2023, Darwan Ali Terpilih Menjadi Bupati Pertama Kabupaten Seruyan. Pembangunan yang dilakukan olehnya dimulai dari ibukota Kuala Pembuang dan dilanjutkan hingga ke Seruyan Hulu. Wilayah desa Sungai Bakau sendiri Digabungkan Ke Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Pantai yang berada di Sekitar Desa Sungai Bakau Lalu dikembangkan hingga menjadi Pantai Sungai Bakau yang Merupakan Objek Wisata Unggulan di Kabupaten Seruyan.[9][10]
Setelah Sudarsono Menjabat sebagai Bupati kedua kabupaten Seruyan, Pembangunan di Pantai Sungai bakau Lalu Terhenti. Sehingga beberapa Fasilitas yang ada disana Tidak Diselesaikan Dan Belum Rampung.[11][12][13]
Pada Tahun 2018, Yulhaidir Terpilih Sebagai Bupati Ketiga Kabupaten Seruyan. Pada Masanya, Wilayah Desa sungai bakau yang pada mulanya tidak terlalu dirawat lalu kembali Dikelola. Beberapa Fasilitas yang belum rampung pembangunannya lalu diselesaikan.[14][15] Pantai Sungai Bakau lalu Kembali Menjadi Wisata Unggulan Kabupaten Seruyan.[16]
Referensi
Kutipan
- ^ Media, Kompas Cyber. "Pantai Sungai Bakau, Sebuah Muara Berpasir Putih". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-06-12.
- ^ "Pantai Sungai Bakau Seruyan, Potensial Jadi Unggulan Wisata Kalteng Tingkatkan PAD Kabupaten Seruyan". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2022-06-12.
- ^ ABSystem.id; ABSystem.id. "Pantai Sungai Bakau". Wisata Pantai Sungai Bakau, Wilayah Kalimantan Tengah tepatnya di kabupaten Seruyan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pantai dan berbatasan langs. Diakses tanggal 2022-06-14. line feed character di
|website=
pada posisi 29 (bantuan) - ^ "Pengunjung Pantai Sungai Bakau Membludak, Begini Tanggapan Masyarakat". Mata Kalteng. 2022-05-06. Diakses tanggal 2022-06-12.
- ^ "InfoPublik - Objek Wisata Pantai Sungai Bakau Padat Pengunjung". infopublik.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ "Mengerikan, Seekor Buaya Muara Tertangkap Kamera Warga Berjemur di Pantai Wisata Sungai Bakau". www.tvonenews.com. 2022-01-31. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ "Buaya Besar Muncul di Sungai Bakau, Warga Seruyan Ketakutan". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ "Sejarah Kabupaten Seruyan". malay.wiki. Diakses tanggal 2022-06-12.
- ^ "Pantai Sungai Bakau Diserbu Pengunjung". www.borneonews.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-12.
- ^ "Pantai Sungai Bakau Dan Segintung Diserbu Warga - Media Dayak". mediadayak.id. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ Home; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Daerah, Kabar; Internasional; Bisnis. "Kolam renang wisata Pantai Sungai Bakau belum bisa difungsikan karena rusak". Antara News Kalteng. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ "Wisatawan Keluhkan Kondisi Objek Wisata Pantai Sungai Bakau". Republika Online. 2016-02-02. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ prokal.co. "Kondisi Jembatan Gantung di Pantai Sungai Bakau Kian Memprihatinkan | Radar Sampit". sampit.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ "Lakukan Pemeliharaan Fasilitas di Pantai Sungai Bakau". Kalteng Today (dalam bahasa Inggris). 2022-06-13. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ klikkalteng.id. "Dewan Sarankan Tambah Toilet di Pantai Sungai Bakau euya". klikklateng.id. Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ MEDIA, PT AKURAT SENTRA (2017-06-27). "Pantai Sungai Bakau, Destinasi Wisata yang Diminati Saat Lebaran". akurat.co. Diakses tanggal 2022-06-14.
Catatan
- ^ Fakta Unik sungai Sungai Bakau:
- • Sungai Bakau Tidak Terlihat dari Peta Default Google Maps.
- • Sungai Bakau Memiliki Air yang Berwarna Hitam Pekat. Konon Katanya, itu menandakan bahwa Sungai ini Merupakan Tempat Hidup Buaya Muara (Crocodylus porosus).
- • Penduduk "Desa Sungai Bakau" telah Mendiami Wilayah Sekitar Sungai ini Sejak Zaman Kesultanan Banjar.