Lompat ke isi

Damar Wulan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Damar Wulan
Damar Wulan, Wayang Klitik dari Jawa Timur.
Dongeng rakyat
NamaDamar Wulan
Juga dikenal sebagaiDamarwulan
Data
PengelompokanTokoh
MitologiHindu
Negara Indonesia
KawasanJawa Timur

Damar Wulan (sering juga ditulis Damarwulan) adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Kisah Damar Wulan ini cukup populer di tengah masyarakat dan banyak terdapat versi lakon, sendratari ataupun cerita tertulis yang telah dibuat mengenainya.[1][2][3] Umumnya, kisah-kisah tersebut adalah berdasarkan Serat Damarwulan,[4] yang diperkirakan mulai ditulis pada masa akhir keruntuhan Majapahit.

Ringkasan isi

Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo penguasa Blambangan yang bermaksud memberontak kepada Majapahit. Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut, serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.

Cerita alternatif

  • Dalam kesenian wayang Banyuwangi dan Janger, penggambaran Menak Jinggo berlawanan dengan penggambaran dalam Serat Damarwulan. Menak Jinggo digambarkan berwajah rupawan, disukai banyak wanita, arif bijaksana, dan pengayom rakyatnya. Menak Jinggo memberontak karena Kencana Wungu tidak memenuhi janji menjadikannya suami, setelah Menak Jinggo mampu menaklukkan pengacau Kebo Marcuet yang mengamuk di Majapahit. Meskipun akhirnya ia dikalahkan Damar Wulan, Menak Jinggo tetaplah dianggap terhormat.
  • Sanusi Pane, salah seorang sastrawan Pujangga Baru pernah menulis naskah drama Damar Wulan, yang diberinya judul Sandyakala Ning Majapahit.[5] Meskipun demikian, akhir ceritanya sama sekali berbeda dengan Serat Damarwulan yang dijadikan dasar pembuatannya. Dalam versi Sanusi Pane, nasib Damar Wulan berakhir menyedihkan. Damar Wulan dituduh berkhianat dan tidak dinikahkan dengan sang raja putri. Ia pun akhirnya dihukum mati, dan setelahnya Majapahit ditumbangkan oleh pasukan dari Kerajaan Demak Bintara.

Serat Damar Wulan

Wadana atau halaman Serat Damar Wulan, yang berkisah tentang naiknya putera Brawijaya, Kusuma Kancana Wungu, hingga mencapai takhta Majapahit. Ditulis dengan bahasa dan aksara Jawa. Tertanggal Jum'at Manis, 9 Rabi'uIl Awal, tanpa tahun

Serat Damar Wulan (MSS.Jav.89) adalah salah satu manuskrip Indonesia terindah di British Library, dengan perbendaharaan ilustrasi yang menggambarkan masyarakat Jawa pada akhir abad ke-18. Gambar-gambarnya kaya akan humor dan sang seniman memiliki mata yang luar biasa untuk ekspresi wajah dan postur tubuh (misalnya, seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki). Hal-hal sehari-hari digambarkan dengan detail yang menarik, dari sangkar burung hingga pot taman dan tekstil, dengan adegan musik dan tarian yang indah yang sangat menarik bagi para pemain saat ini. Sebuah catatan bahasa Inggris kontemporer yang menyertai sumbangan naskah pada tahun 1815 menyatakan: "Buku ini dikatakan berumur 2 ratus tahun," tetapi menurut Dr. Russell Jones, tanda air dari halaman kertas Belanda yang banyak dijemur dan kotor, "J HONIG" dan "J H&Z," sejauh ini hanya ditemukan dalam manuskrip-manuskrip Indonesia bertanggal sekitar 1800 hingga 1855, sehingga penanggalan akhir abad ke-18 mungkin paling mungkin untuk manuskrip ini. Para cendekiawan awal teks-teks Jawa terkenal mengabaikan aspek artistik naskah, tetapi Serat Damar Wulan terbukti tak tertahankan. Naskah dimulai dengan naiknya putri Brawijaya (Kusuma Kancana Wungu) ke tahta Majapahit. Tanggal Jumahat-Manis, 9 Rabingulawal, tidak diberi tahun.[6]

Galeri dan transkripsi

Galeri dari buku Serat Damar Wulan saat ini tersedia di Wikisource bahasa Jawa: s:jv:Serat Damar Wulan. Sedangkan transkripsinya masih dilangsungkan di s:jv:Indhèks:Serat Damar Wulan.pdf.

Referensi

  1. ^ Koesoemawardhani, Goesti Raden Adjeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati. Damar Woelan ngarit. Toneelstuk van de Langendrija-Klitik (lakon wayang klitik). Soerakarta, 1930.
  2. ^ Sastradiredja, Mas. Wawatjan Damarwoelan. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1931.
  3. ^ Moeis, Abdoel. Hikajat Damar Wulan. Penerbit G. Kolff, Bandung, 1950.
  4. ^ Tjakraningrat, Kangdjeng Pangéran Harja. Serat Damarwulan. Penerbit R. Soemodidjojo, Ngajogjakarta Hadiningrat, 1953.
  5. ^ Pane, Sanusi. Sandyakala Ning Majapahit. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1933.
  6. ^ Deskripsi buku dari Library of Congress Amerika Serikat: Letter of Damar Wulan. | Library of Congress

Lihat pula

Pranala luar