Lompat ke isi

Pondok Pesantren Daar El-Qolam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Logo Daar El Qolam.jpg
Logo Pesantren Daar El-Qolam

Pondok Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية) adalah sebuah pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1968. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief (1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa'i Arief meninggal dunia pada tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah. Lembaga pendidikan Islam ini adalah model integrasi antara sistem pendidikan pondok dengan sistem pendidikan madrasah dan sekolah. Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.

Sejarah

Berkas:Ahmad Rifai Arief.png
Potret K.H. Ahmad Rifa'i Arief (Alm).

K.H. Ahmad Rifa'i Arief adalah seorang alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur pada tahun 1964. Sebelum mendirikan pesanten Daar el-Qolam, beliau mengajar terlebih dahulu di almamaternya selama dua tahun. Sempat mengkaji beberapa kitab klasik di beberapa pondok pesantren tradisional. Pada tahun akhir 1967, beliau kembali ke kampungnya, Gintung, untuk membantu ayahnya H. Qasad Mansyur mengelola Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (مشارق الأنوار).

H. Qasad Mansyur, memang menghendaki adanya lembaga pendidikan tingkat menengah agar para alumnus madrasah ibtidaiyah tersebut dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kemudian, beliau menyarankan agar putranya, Ahmad Rifai Arief, untuk mendirikan sebuah pondok pesantren seperti halnya pesantren almamaternya, Gontor. Saran ayahnya itu akhirnya direalisasikan oleh Ahmad Rifa'i Arief untuk mendirikan sebuah pesantren yang diberi nama Daar el-Qolam (دار القلم), yang secara terminologi berarti Kampung Ilmu. Satu-satunya perangkat infrastruktur pendidikan di pesantren Daar El-Qolam pada waktu itu hanyalah sebuah dapur tua milik neneknya, Hj. Pengki yang direnovasi menjadi sebuah ruangan untuk belajar. Hj.Pengki juga mewakafkan tanah seluas satu hektar.

Masa-masa awal pendidikan pondok dilaluinya dengan berbagai kesulitan dan keterbatasan sarana. Namun, dengan keterbatasan itu tidak menghalanginya untuk terus berbuat. Rifai tetap konsisten dengan niatnya. Daar El-Qolam mulai menampakkan perkembangannya, pada tahun 1983. Jalinan silaturahminya dengan K.H. Muhammad Natsir, seorang ulama kharismatik Indonesia, banyak membantu Rifai, sehingga beliau membantu Rifa'i untuk mendapatkan bantuan dana dari Kerajaan Saudi Arabia.

Pada tahun 1983, pemerintah Kerajaan Saudi Arabia memberikan bantuan uang sebesar 64 juta rupiah. Uang itu digunakan untuk membangun asrama putra yang kemudian diberi nama Gedung al-Saudi (مبنى السعودي). Sebagian uang yang lain, dibelikan tanah untuk ekspansi wilayah pondok.

Pada dekade 1980-an hingga sekarang, Daar el-Qolam semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat luas yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Sistem pendidikannya yang modern, penerapan disiplin hidup dan beribadah menjadi alasan para orang tua untuk mendidik anaknya di Daar el-Qolam.

Pada ulang tahunnya yang ke-25 yang diselenggarakan pada tahun 1994, beberapa orang pejabat Indonesia datang ke Daar el-Qolam, di antaranya adalah Dr. Tarmizi Taher (yang kala itu menjabat sebagai Menteri Agama), Prof. Dr. Haryono Suyono (Mentri Koordinator BKKBN), Hayono Isman (Menteri Negara Pemuda dan Olahraga), Harmoko (Menteri Penerangan), dan Mayjen TNI A.M. Hendropriyono (Pangdam Jaya). Peringatan ulang tahun tersebut menjadikan Daar el-Qolam semakin dikenal oleh khalayak.

Ekspansi

Pasca wafatnya pendiri Pesantren, tampuk kepemimpinan pesantren dialihkan kepada adik laki-laki pertamanya, Ahmad Syahiduddin dan Putra pertamanya, Adrian Mafatihullah Karim. Kiai Ahmad Syahiduddin pun lantas meminta kakak perempuannya, Hj. Enah Huwaenah untuk membimbing santriwati, sementara dirinya menangani kebijakan pesantren.

Pesantren Daar el-Qolam mulai melakukan ekspansi yang signifikan di bawah kepemimpinan K.H. Ahmad Syahiduddin. Dari sekitar 15 hektare saat ditinggalkan oleh pendiri, Daar el-Qolam kini meluas hingga mencapai 29 hektare. Dengan banyak ide yang datang untuk meningkatkan kualitas, khususnya datang dari alumni seperti Tafta Zani, Muhammad Wahyuni Nafis, Ubaidillah Asnawi, Tabah Rosyadi dan lain-lain, maka Pesantren Daar el-Qolam mendirikan Program Excellent Class, mulai pada tahun ajaran 2007/2008. Program Excellent Class akhirnya diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H. Maftuh Basyuni pada tanggal 21 Januari 2008, bersamaan dengan peringatan hari jadi (milad) Pesantren Daar el-Qolam yang ke-40 (5 windu). Program Excellent Class ini kemudian diproyeksikan sebagai Sekolah Bertaraf Internasional yang berbentuk pesantren.

Pembangunan Daar el-Qolam juga tidak selesai sampai situ saja. Kini, Kiyai Ahmad Syahiduddin juga tengah mengembangkan pesantren cabang Daar el-Qolam, yang dikhususkan untuk menangani santri tingkat Sekolah Menengah Pertama, di Desa Pangkat, Jayanti, Tangerang, yang hingga bulan Maret 2009 sedang dalam masa pembangunan asrama dan gedung kelas.

Fasilitas

Kompleks Pondok Pesantren Daar El-Qolam terdiri atas:

  • Masjid (dengan nama Masjid as-Syifa untuk santriwan dan Masjid ar-Rahmah untuk santriwati),
  • Aula tempat pertemuan,
  • Lapangan olah raga
  • Gedung satu/dua/tiga lantai yang digunakan sebagai asrama untuk tinggal atau kelas untuk sekolah.
    • Asrama putra:
      • Gedung Saudi (مبنى السعودي)
      • Gedung Indonesia
      • Gedung Ibn Rusyd (مبنى ابن الرشد)
      • Gedung Ibn Sina (مبنى ابن سينا)
      • Gedung al-Jamarat (مبنى الجمرات)
      • Gedung al-Fatah (مبنى الفتاح)
      • Gedung an-Najah (مبنى النجاح)
      • Gedung Bait al-Arqam (مبنى بيت الأرقام)
      • Gedung Bait al-Ridha (مبنى بيث الرضى)
      • Gedung Ashab al-Kahfi (مبنى أصحاب الكهف)
      • Gedung H. Muhammad Natsir
      • Gedung ISMI Putra (Ikatan Santri Madrasatul Mu`allimien al-Islamiyyah)
      • Gedung Koordinator Gerakan Pramuka
      • Gedung Ulul Abrar
      • Gedung Ulul Albab I
      • Gedung Ulul Albab II
      • Gedung al-Manaf
    • Asrama putri:
      • Gedung an-Nashr
      • Gedung Masyithah I
      • Gedung Masyithah II
      • Gedung Masyithah III
      • Gedung Fatimah
      • Gedung Rifa`i I
      • Gedung Rifa`i II
      • Gedung Rifa`i III
      • Gedung Rifa`i IV
      • Gedung Rifa`i V
      • Gedung al-Farabi
      • Gedung Habibah
      • Gedung Mastufah I
      • Gedung Mastufah II
      • Gedung Ummul-Mu'minin
      • Gedung Khadijah
      • Gedung Rabiatul Adawiyah
      • Gedung Ulul Izzah I
      • Gedung Ulul Izzah II
      • Gedung Ulul Izzah III
      • Gedung ISMI Putri
    • Asrama Guru/Asatidz:
      • Gedung as-Syahid
      • Gedung as-Shafa
      • Gedung al-Marwah
      • Gedung Perumahan Guru blok I
      • Gedung Perumahan Guru blok II
      • Gedung Perumahan Guru blok III
      • Gedung Perumahan Guru blok IV
    • Asrama lain-lain:
      • Wisma wali santriwan (terdapat 16 ruangan)
      • Wisma wali santriwati (terdapat 8 ruangan)
  • Ruang-ruang praktikum (praktikum IPA dan komputer)
  • Perpustakaan
  • Koperasi pelajar putra
  • Koperasi pelajar putri
  • Laboratorium komputer

Pranala luar