Suku Tumi
Suku Tumi (Lampung: Jeghema Tumi) adalah suku pribumi Lampung.[1]
Kebudayaan
Kebudayaan Lampung tidak bisa dipisahkan dari dua hal, yakni keberadaan Suku Tumi di Gunung Pesagi, dan kedatangan penyebar Islam di bawah perintah Ratu Ngegalang Paksi beserta keempat putranya, yaitu Umpu Belunguh, Umpu Bejalan Diwai, Umpu Pernong, dan Umpu Nyerupa.[2] Suku Tumi yang beragama Hindu Bhirawa memiliki seperangkat adat dan budaya. Suku Tumi kemudian dikalahkan oleh para Umpu yang juga membawa adat serta budaya yang bersumber dari ajaran Islam.[3] Keempat umpu yang mengalahkan Ratu Sekekhumong, pemimpin terakhir suku Tumi, seperti para walisongo di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam di Lampung dilakukan dengan melakukan akulturasi kebudayaan yang telah ada sebelumnya.[4]
Kepercayaan
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Batu_kepampang_purba.jpg/285px-Batu_kepampang_purba.jpg)
Sejarah Daerah Lampung, Depdikbud (1997) menyebut bahwa dahulu masyarakat Suku Tumi masih menganut kepercayaan Animisme atau Dinamisme sebelum kedatangan agama Hindu dari daratan India sejak abad ke-3 Masehi.
Referensi
- ^ Sejarah Daerah Lampung. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1997-01-01.
- ^ https://pringsewu.site/nenek-moyang-orang-margakaya/
- ^ https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon
- ^ https://www.medianasional.id/sekura-topeng-1000-wajah/