Lompat ke isi

Wuku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 September 2022 07.35 oleh AABot (bicara | kontrib) (~ref)

Wuku adalah bagian dari suatu siklus dalam penanggalan Jawa dan Bali yang berumur tujuh hari (satu pekan). Siklus wuku berumur 30 pekan (210 hari), dan masing-masing wuku memiliki nama tersendiri. Perhitungan wuku (bahasa Jawa: pawukon) masih digunakan di Bali dan Jawa, terutama untuk menentukan "hari baik" dan "hari buruk" serta terkait dengan weton / nepton. Weton dalam bahasa Bali disebut oton/otonan. Seorang bayi yang berusia 1 siklus wuku (210 hari) disebut 1 oton.

Ide dasar perhitungan menurut wuku adalah bertemunya dua hari dalam sistem pancawara (pasaran) dan saptawara (pekan) menjadi satu. Sistem pancawara atau pasaran terdiri dari lima hari, sedangkan sistem saptawara terdiri dari tujuh hari. Dalam satu wuku, pertemuan antara hari pasaran dan hari pekan sudah pasti, misalkan hari Sabtu Pon terjadi dalam wuku Wugu. Menurut kepercayaan tradisional orang Bali dan Jawa, semua hari-hari ini memiliki makna khusus.

Sejarah

Perhitungan pawukon atau wuku biasanya orang jawa menyebutnya, termasuk dalam perhitungan Primbon Jawa dan sangat dibutuhkan dalam setiap almanak Jawa dimasa lalu maupun masa sekarang; ibaratnya almanak jawa tanpa pawukon seperti sayur tanpa garam rasanya hambar atau cemplang orang jawa bilang.[butuh rujukan]

Para leluhur orang jawa zaman dulu dalam menghitung primbon dengan bermacam-macam cara, termasuk salah satunya pawukon yang dirasa sangat perlu. Perhitungan ini digunakan untuk menjauhkan diri dari segala malapetaka atau sangkala (kala), serta untuk mendekatkan pada keselamatan, dan nyatanya memang semua orang membutuhkan hal yang demikian ini. Sampai dengan sekarang perhitungan primbon Jawa masih digunakan olah orang jawa, walaupun sudah tidak banyak yang paham apa itu pawukon atau wuku.[butuh rujukan]

Daftar wuku

Nama-nama wuku yang tiga puluh didasarkan pada suatu kisah mengenai suatu kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Watugunung. Raja ini beristri Sinta dan memiliki 27 putra. Nama-nama semua tokoh inilah yang menjadi nama-nama setiap wuku. Setiap wuku dijaga oleh seorang dewa pelindung, memiliki pohon simbolik, hewan simbolik, tipe rumah (gedhong), candra ("penciri"), perlambang (dinyatakan dalam suatu peribahasa), ruwatan-nya (sedekah untuk menolak bala), kala sial (sengkala bilahi, situasi yang membawa petaka), dan dunung (arah mata angin yang membawa sial). Satu wuku terdiri dari 7 hari, misalnya untuk wuku Sinta: dari hari Minggu pahing sampai Sabtu Pon. Sehingga rentang 30 wuku meliputi waktu 210 hari.[1]

  1. Sinta - Batara Yama (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
  2. Landep - Batara Mahadewa (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
  3. Wukir, Ukir1 - Batara Mahayakti (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
  4. Kurantil, Kulantir1 - Batara Langsur (Ahad Pon - Sabtu Wage)
  5. Tolu, Tulu1 - Batara Bayu (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
  6. Gumbreg - Batara Candra (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
  7. Warigalit, Wariga1 - Batara Asmara (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
  8. Warigagung, Warigadian1 - Batara Maharesi (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
  9. Julungwangi, Julangwangi1 - Batara Sambu (Ahad Pon - Sabtu Wage)
  10. Sungsang - Batara Gana Ganesa (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
  11. Galungan, Dungulan1 - Batara Kamajaya (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
  12. Kuningan - Batara Indra. (Ahad Wage - Sabtu Kliwon) Pada minggu ini jatuh hari raya Kuningan pada hari Sabtu-Kliwon.
  13. Langkir - Batara Kala (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
  14. Mandasiya, Medangsia1 - Batara Brahma (Ahad Pon - Sabtu Wage)
  15. Julungpujut, Pujut1 - Batara Guritna (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
  16. Pahang - Batara Tantra (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
  17. Kuruwelut, Krulut1 - Batara Wisnu (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
  18. Marakeh, Merakih1 - Batara Suranggana (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
  19. Tambir - Batara Siwa (Ahad Pon - Sabtu Wage)
  20. Medangkungan - Batara Basuki (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
  21. Maktal - Batara Sakri (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
  22. Wuye, Uye1 - Batara Kowera (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
  23. Manahil, Menail1 - Batara Citragotra (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
  24. Prangbakat - Batara Bisma (Ahad Pon - Sabtu Wage)
  25. Bala - Batara Durga (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
  26. Wugu, Ugu1 - Batara Singajanma (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
  27. Wayang - Batara Sri (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
  28. Kulawu, Kelawu1 - Batara Sadana (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
  29. Dukut - Batara Baruna. Pada minggu ini jatuh hari Anggara Kasih pada hari Selasa Kliwon yang dianggap keramat oleh orang Jawa. (Ahad Pon - Sabtu Wage)
  30. Watugunung - Batara Anantaboga. (Ahad Kliwon - Sabtu Legi) Dalam minggu ini jatuh hari Sabtu Umanis adalah hari Saraswati yang dianggap suci oleh orang Bali.

1Nama alternatif, biasanya yang dipakai di Bali. Apabila dilihat biasanya hanya ejaannya saja yang agak berbeda.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kangjeng Pangeran Haryo (KPH) Tjokroningrat, Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, Penerbit CV Buana Raya,2017.