Lompat ke isi

Mie Sedaap

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mie Sedaap
Jenis produkMi instan
PemilikWings Food
Negara Indonesia
Diluncurkan2003
Jargon"Jelas Terasa Sedapnya"
Situs webmiesedaap.com

Mie Sedaap adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Wings Food. Produk mi instan ini diluncurkan pada tahun 2003 dan saat ini berada di posisi mi instan terpopuler kedua di Indonesia.[1] Produk ini diklaim sebagai satu-satunya mi instan di pasaran yang memiliki sertifikat ISO 22000.[2]

Sejarah dan perkembangan

Awal kehadiran

Menurut pihak Wings, kehadiran Mie Sedaap dikarenakan para agen/distributor mereka yang menginginkan raja toiletries itu untuk terjun ke bisnis mi instan, dan mereka menyanggupinya.[3] Mie Sedaap diluncurkan ke masyarakat mulai April 2003,[4] dengan awalnya hanya tersedia di tiga varian rasa: mi goreng, soto dan ayam bawang. Tiga varian ini ditawarkan dengan kelebihan seperti rasa bumbu yang diklaim lebih gurih, pelengkap tambahan (seperti koya dan bawang renyah), dan tentu saja berbagai promosi.[5] Menurut suatu sumber, dibutuhkan riset selama dua tahun untuk meramu rasa mi instan ini, dan setahun untuk mencari strategi iklannya.[6] Mie Sedaap jika dilihat, warna kemasannya meniru Indomie (seperti warna putih untuk varian mi goreng), dijual dengan harga yang lebih murah[4] (sesuai dengan pasarnya yang menargetkan kelas bawah),[6] namun juga dibundel dengan hadiah: sebuah gelas untuk 5 bungkus. Sebagai perbandingan, Indomie saat itu dibanderol dengan harga mendekati Rp 1.000/bungkus tanpa promosi apapun,[7] sedangkan Mie Sedaap datang dengan harga Rp 700/bungkus[8] ditambah menawarkan hadiah.

Tidak hanya itu, sebagai pemain baru, Mie Sedaap melakukan promosi yang masif, baik media cetak, elektronik dan lainnya. Berbagai teknik dilakukan, seperti promosi dengan umbul-umbul dan tes rasa di berbagai tempat, seperti pusat perbelanjaan.[5] Mie Sedap juga sangat masif dalam beriklan: Ketika Indofood di tahun peluncuran Mie Sedaap mengeluarkan uang Rp 5,9 miliar untuk promosi seluruh mi instan produksinya, Wings mengeluarkan Rp 5,6 miliar untuk promosi satu mereknya saja. Tahun berikutnya, Mie Sedaap mengeluarkan biaya iklan Rp 9 miliar[9] dan pada tahun 2005 tercatat sebagai salah satu pemasang iklan makanan terbesar di Indonesia.[10] Selain itu, teknik pemasaran Mie Sedaap juga dibantu oleh Wings yang sudah lama bergerak dalam produk konsumen. Ditemukan bahwa di Indonesia Barat, Mie Sedaap menargetkan ritel modern, sedangkan di Indonesia Timur menawarkan pasar ke pedagang grosir, warung dan lainnya.[11] Untuk permulaan, Mie Sedaap menargetkan dahulu pasar kelas bawah, baru setelah mendapat respon yang baik menyasar kota-kota dan pusat perbelanjaan.[12]

Promosi masif tersebut berbuah manis, dengan tercatat keterkenalan produk ini di masyarakat hampir menyamai Indomie dalam beberapa bulan setelah peluncurannya.[13] Dibanding pesaing-pesaing lain yang banyak tergopoh-gopoh ketika melawan Indofood dan Indomie, Mie Sedaap hanya dalam kurang dari setahun setelah peluncurannya mendapat 12% pangsa pasar (sekitar Rp 960 miliar dari pasar mi instan sebesar Rp 8 triliun).[6] Dua tahun kemudian, yaitu pada 2005-2006, Mie Sedaap sudah merebut 15-20% pangsa pasar mi instan.[11] Dari awalnya hanya memiliki pabrik di Jawa Timur (PT Prakarsa Alam Segar) berkapasitas 92.000 ton/tahun,[8] kemudian Wings membangun pabrik baru di Bekasi bernama PT Karunia Alam Segar yang selanjutnya masing-masing ditujukan produksinya untuk bagian Indonesia Timur dan Barat dengan kapasitas total 202.000 ton/tahun.[14] Konon, sebelum ekspansi pabrik ini, Wings sempat kewalahan memenuhi keinginan konsumen dan hanya bisa memproduksi 10% permintaan saja.[6] Sebagai hasil dari keberhasilan ini, Mie Sedaap pada tahun 2004 sempat memperoleh berbagai penghargaan.[15] Dari awalnya hanya 3 rasa, pada tahun 2007 Mie Sedaap sudah memiliki 6 rasa.[16] Hal ini seiring dengan peluncuran rasa kari ayam pada 2004, sambal goreng pada akhir tahun 2005, dan kaldu ayam pada 2006.

Respon Indofood

Konon, peluncuran Mie Sedaap sempat membuat Indomie dan produsennya, Indofood "kebakaran jenggot". Hanya beberapa waktu setelah peluncuran Mie Sedaaap, Indofood meluncurkan tiga merek: Mie Sayaap, Sarimi Ekstra, dan Supermi Sedaaap. Nama Mie Sayaap sendiri dibuat mirip dengan identitas Wings (sayap) dan nama Mie Sedaap dengan target pemasaran di "jantung" Wings (Jawa Timur),[8] sedangkan Supermi Sedaaap memiliki karakteristik yang sama (seperti bawang renyah untuk mi goreng) dan tipografi yang mirip. Untuk Sarimi Ekstra ditawarkan dengan pelengkap yang sama dengan Mie Sedaap. Hanya Supermi Sedaaap yang bertahan kemudian, dengan diklaim bisa "mengelabui" konsumen jika Mie Sedaap habis.[7] Beberapa kalangan juga menilai produk tersebut justru malah menaikkan pamor Mie Sedaap di mata publik.[11]

Indofood pada tahun 2004 menaikkan biaya iklannya lebih dari 50%, mencapai Rp 11 miliar pada 2004, dan kemudian mengikuti teknik Mie Sedaap dengan memberi gratis 1 bungkus jika membeli 5 bungkus Indomie, ditambah hadiah gelas dan mangkuk. Pada 2006-2008, Indofood juga meluncurkan 3 produk yang dibuat mirip dengan pelengkap andalan Mie Sedaap: Indomie Goreng Kriuuk 8x, Sarimi Soto Koya, dan Supermi Go (Goreng).[9] Upaya lain juga dilakukan dengan mengubah sistem distribusi Indofood ke pembeli.[11] Indofood kemudian juga dikabarkan meluncurkan sabun colek Bukrim lewat PT Birina Multidaya yang ada di Pasuruan, Jawa Timur (daerah asal Wings) yang diklaim sebagian kalangan ditujukan untuk "menggoyang" bisnis utama Wings, yaitu sabun cuci.[7] Kedua produsen pun bersaing dengan ketat, dengan memanfaatkan berbagai artis papan atas dan medium untuk mengkomunikasikan produknya. Ketika Indofood dengan Indomie misalnya menawarkan varian "kriuuk 8x", Mie Sedaap muncul dengan iklan "kriuk asli".[17] Hingga saat ini, "persaingan" antara Mie Sedaap dan Indomie (terutama rasa) masih sering dibicarakan banyak orang, bahkan menjadi salah satu budaya populer di Indonesia.[5]

Perkembangan mutakhir

Pada tahun 2012, Mie Sedaap tercatat menjual sekitar 1,98 miliar bungkus mi di tahun tersebut, dengan perkiraan keuntungan Rp 2,5-3 miliar.[18] Kini, diperkirakan 14,9-18,9% pangsa pasar mi instan nasional dikuasai oleh Mie Sedaap.[1][19] Tidak hanya itu, nama "Sedaap" kemudian juga digunakan oleh Wings bagi produk lainnya, seperti kecap manis yang telah diedarkan sejak 2008 dan kemudian minyak goreng. Belakangan ini, telah diluncurkan aneka varian baru seperti "Mie Sedaap Tasty" (yang bersaing dengan Bakmi Mewah Mayora), varian white curry, soto madura, ayam bakar limau, sate, varian cup, dan lainnya.[20] Sebagai pengembangan bisnis mi miliknya, saat ini Wings juga memiliki beberapa merek mi instan lain, seperti Mie Suksess,[21] So Yumie (produk sejenis Mi Gelas), dan Eko Mie (mi telor).

Selain dipasarkan di dalam negeri, Mie Sedaap juga diekspor ke berbagai negara. Di Malaysia, produk ini diedarkan sejak tahun 2007 oleh Gentle Supreme Sdn. Bhd. dengan nama "Mi Sedaap" dan memiliki varian yang hampir sama seperti di Indonesia. Nama "Mi" (bukan "Mie") digunakan agar produk tersebut dapat dibedakan dengan produk impor paralel dari Indonesia oleh importir yang resmi di sana.[22] Produk Mie Sedaap di negara itu cukup berhasil mendapat pasar yang baik.[23] Nama Mie Sedaap juga digunakan di Timor Leste. Sedangkan di negara-negara lain, seperti Myanmar[24] dan negara-negara Afrika,[25] digunakan nama "Mie Sedaap Supreme".[26]

Varian rasa

  • Mie Sedaap Goreng (sejak 2003)
    • Goreng
    • Krispi
    • Mi Ayam Istimewa
    • Sambal Goreng
  • Mie Sedaap Kuah (sejak 2003)
    • Ayam Bawang
    • Ayam Bawang Telur
    • Ayam Spesial
    • Baso Spesial
    • Kari Ayam
    • Kari Spesial
    • White Curry
    • Soto
    • Kaldu Ayam (tidak beredar lagi)
  • Mie Sedaap Cup (sejak 2013)
    • Goreng
    • Ayam Bawang Telur
    • Baso Spesial
    • Kari Spesial
    • Soto
    • Selection Korean Spicy Chicken
    • Selection Korean Spicy Soup
    • Rawit Bingit Ayam Jerit
    • Rawit Bingit Baso Bleduk
  • Mie Sedaap Tasty (sejak 2018)
    • Bakmi Ayam Daging Ayam Asli
    • Ayam Geprek Matah
    • Beef Yakiniku
  • Mie Sedaap Selection (sejak 2019)
    • Korean Cheese Buldak
    • Korean Spicy Chicken
    • Korean Spicy Soup
    • Singapore Spicy Laksa
  • Mie Sedaap Nikmat HQQ (sejak 2020)
    • Goreng Salero Padang
    • Goreng Ayam Bakar Limau[27]
    • Soto Madura

Kontroversi

Mie Sedaap varian Korean Spicy Chicken ditarik dari peredaran di Hong Kong pada tanggal 27 September 2022 karena diduga mengandung zat pestisida etilena oksida. Penggunaan etilen oksida dilarang dalam produksi makanan karena zat tersebut dapat memiliki efek mutagenik dan karsinogenik.[28]

Lihat pula

Rujukan

Pranala luar