Perang Italo-Senussi Kedua

Perang Italo-Senussi Kedua, juga disebut sebagai Pasifikasi Libya, adalah konflik yang terjadi selama penjajahan Italia di Libya antara pasukan militer Italia (terutama terdiri dari pasukan kolonial dari Libya, Eritrea, dan Somalia) dan pemberontak pribumi yang terkait dengan Ordo Senussi. Perang berlangsung dari tahun 1923 hingga 1932, ketika pemimpin utama Senussi, Omar al-Mukhtar, ditangkap dan dieksekusi. Pertempuran terjadi di ketiga provinsi Libya (Tripolitania, Fezzan, dan Cyrenaica), tetapi paling intens dan berkepanjangan di wilayah pegunungan Jebel Akhdar di Cyrenaica. Perang menyebabkan kematian massal penduduk asli Cyrenaica, yang berjumlah seperempat dari populasi 225.000 di wilayah itu. Kejahatan perang Italia termasuk penggunaan senjata kimia, eksekusi kombatan yang menyerah, dan pembunuhan massal warga sipil, sedangkan Senussis dituduh melakukan penyiksaan dan mutilasi terhadap orang Italia yang ditangkap dan penolakan untuk mengambil tawanan sejak akhir tahun 1910-an. Pemerintah Italia secara paksa mengusir 100.000 orang Badui Cyrenaica, setengah dari populasi Cyrenaica, dari pemukiman mereka, banyak di antaranya kemudian diberikan kepada pemukim Italia.