UOB Painting of The Year
UOB Painting of The Year atau lebih dikenal sebagai UOBPOY merupakan ajang kompetisi seni yang secara khusus memberi ruang pada seni lukis dengan lingkup regional seputar negara-negara Asia tenggara.[1] Kompetisi ini telah dimulai pada tahun 1982 di Singapura, sesuai dengan namana, kompetisi ini diselenggarakan oleh United Overseas Bank (UOB). Tidak puas hanya menjadi ajang adu bakat bagi seniman Singapura, UOBPOY melebarkan sayap ke beberapa negara ASEAN antara lain Indonesia, Malaysia dan Thailand. Setiap pemenang dari maing-masing negara akan disandingkan untuk menjadi yang terbaik di UOBPOY tingkat ASEAN.
UOBPOY Indonesia telah dimulai sejak tahun 2011 dan terus berlangsung hingga kini. Setiap tahun selalu menarik minat bagi ratusan seniman di Indonesia untuk saling menguji kualitas karya dan gagasannya di hadapan para dewan juri. Kompetisi ini dibagi menjadi dua kategori yaitu seniman profesional dan seniman pendatang baru. Masing-masing kategori menghasilkan empat jawara, yaitu pemenang utama, gold award, silver award dan bronze award dengan nilai nominal hadiah yang mencapai 250 juta rupiah.
Kompetisi
[sunting | sunting sumber]Perkembangan seni rupa Indonesia tidak lepas dari peran kompetisi-kompetisi seni yang pernah lahir dan tumbuh, meski kemudian harus menghentikan langkahnya. Seperti kompetisi seni yang diadakan oleh Philip Morris pada dekade 90-an yang kemudian melahirkan seniman-seniman mumpuni yang merajai skena seni rupa Indonesia dari segi pasar dan wacana. Nama-nama besar seperti Nyoman Erawan, Nasirun, Yuswantoro Adi, Agung Kurniawan merupakan para mantan pemenang kompetisi yang disponsori oleh perusahaan tembakau tersebut. Setelahnya, kemudian muncul kompetisi-kompetisi lain seperti Indofood Art Award, Gudang Garam Art Award, Jakarta Art Award, Bandung Contemporary Art Award, Kompetisi Karya Trimatra Salihara dan UOB Painting of The Year.
Kompetisi terbukti menjadi salah satu pijakan bagi seniman untuk mengembangkan karier keseniannya. Melalui kompetisi seorang seniman diuji gagasan dan kemampuan teknis dalam mencipta karya oleh dewan juri yang berkompeten, sehingga memberi bobot pada hasil penilaian terhadap seniman dan karyanya. Meskipun, untuk tumbuh menjadi seniman besar, tidak otomatis terjadi ketika seorang seniman memenangkan sebuah kompetisi. Dibutuhkan kemampuan membangun jaringan, mengolah gagasan yang lebih kontekstual, meningkatkan kemampuan teknis dan membangun citra diri yang baik. Namun, berkaca pada sejarah, kompetisi seni telah memberi peranan penting bagi perkembangan seni rupa di Indonesia.
Pada tahun 2017, UOBPOY Indonesia dimenangkan oleh Kukuh Nuswantoro dengan lukisan berjudul Kegelapan sebagai pemenang utama, kemudian disusul oleh Citra Sasmita dengan judul lukisan Old Mountain and Imaginary Pilars yang meraih Gold Award. Silver Award diraih oleh Decki Leos Firmansyah dan Bronze Award diraih oleh Wayan Arnata. Untuk kategori pendatang baru, pemenang utamanya adalah Alvian Anta Putra, lalu Galih Reza Suseno pada posisi gold award, Bambang Nurdiansyah pada posisi silver award dan Anis Kurniasih yang meraih bronze award.[2]
Pemenang
[sunting | sunting sumber]Sejak pertama kali digelar pada tahun 2011, UOB Painting of The Year Indonesia telah menghasilkan para pemenang berikut:
2017
[sunting | sunting sumber]- Kukuh Nuswantoro - Kegelapan
- Citra Sasmita (b.1990) - Old Mountain and Imaginary Pilars (gold award)
- Decki Leos Firmansyah - After Rain (silver award)
- Wayan Arnata - Jejak (bronze award)
kategori pendatang baru
[sunting | sunting sumber]- Alvian Anta Putra - Diskusi
- Galih Reza Suseno - Ruang Epifani (gold award)
- Bambang Nurdiansyah - Berburu Ego di Belantara Jiwa (silver award)
- Anis Kurniasih - Penanda (bronze award)
2016
[sunting | sunting sumber]- Gatot Indrajati b.1980 - Right or Wrong My Home[3]
- Hono Sun - Pribumi dan Keseimbangan (gold award)
- Catur Bina Prasetyo - Monumen #2, Membangun Negeri Kuat (silver award)
- Hudi Alfa - Identifikasi (bronze award)
kategori pendatang baru
[sunting | sunting sumber]- Ignasius Dicky Takndare - Khanikla Mey Moyo Yarate Ate
- Henriyette Louis - TUlang Warisan (gold award)
- Agustan - Symptom of Nomophobia (silver award)
- Diana Puspita Putri - Terpaku berlandas alasan (bronze award)
2015
[sunting | sunting sumber]- Anggar Prasetyo - Exploration of Fish[4]
- Sapto Utomo - CV Rumah Kardus (gold award)
- Rocka Radipa - Good Vibration (silver award)
- Andi Firmanto - Menanam Padi di Langit (bronze award)
kategori pendatang baru
[sunting | sunting sumber]- Dian Wijaya - Place of Farming
- Laksamana Ryo - Journey of A Dreamer (gold award)
- Turi Raharjo - Gajahku Menangis (silver award)
- Tito Tyarmei - Berbagi Cerita (bronze award)
2014
[sunting | sunting sumber]- Antonius Subiyanto - Old Stock Fresh Menu[5]
- Tri Wahono - The Brain (gold award)
- Budi Asih - Menuju Terang (silver award)
- S. Dwi Stya - The Silence of The City (bronze award)
kategori pendatang baru
[sunting | sunting sumber]- Andi Sulistiono - Life Style
- Lilik Rahmad Novianto - Nafas Batu (gold award)
- Iwan Suastika - Pursuit of Nothing (silver award)
- Devald Imrod Manulang - So Long, Partner (bronze award)
2013
[sunting | sunting sumber]- Suroso Isur - Indonesian Artist Studio[6]
- Agung Tato Suryanto - Levitasi II (gold award)
- Vani Hidayatur rahman - Unity #5 (silver award)
- Cucu Ruchyat - Revenge of Nature (bronze award)
kategori pendatang baru
[sunting | sunting sumber]- Achmad Toriq - Balada Lutung Kasarung
- Camelia Mitasari Hasibuan - Sisa-Sisa Mereka (gold award)
- Merry Afganial - Quibble (silver award)
- Fikri Efendi - Kesendirian yang Indah (bronze award)
2012
[sunting | sunting sumber]- Y. Indra Wahyu (b.1977) - Himne Sekolah[7]
- Dhanupuji Sampurno - Under Red Carpet
- Mulyo Gunarso - Elegi Sarang
- Seno Andrianto - Sang Perantau II
kategori pendatang baru
[sunting | sunting sumber]- Puspa Sakti Pertiwi - Drainasibku
- Lovio Dikya - Fresh Trip
- Fenera Zara Felustra - Culture in One Packet
- Fahad Muhamad - membasmi tikus
2011
[sunting | sunting sumber]- Gatot Indrajati (b.1980) - Repacking
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "2018 UOB Painting of the Year". UOB Painting of the Year (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-03.
- ^ pandiangan, ester (2017-10-26). "Ketika Kegelapan Menang di UOB Painting of the Year 2017". Sarasvati. Diakses tanggal 2018-09-03.
- ^ Agnes, Tia. "Gatot Indrajati Raih Penghargaan UOB Painting of the Year 2016". detikcom. Diakses tanggal 2018-09-03.
- ^ Marboen, Ade P. Burhani, Ruslan, ed. "Karya Anggar Prasetyo raih gelar tertinggi UOB Painting of the Year 2015". ANTARA News. Diakses tanggal 2018-09-03.
- ^ Sulistiyono, Seno Tri (2014-10-28). Sanusi, ed. "Delapan Pelukis Nasional Raih Penghargaan dari UOB". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-09-03.
- ^ Gunawan, Hendra (2013-11-19). Gunawan, Hendra, ed. "Suroso Isur Menangkan UOB Painting of the Year 2013". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-09-03.
- ^ http://www.uob.co.id/web-resources/downloads/about-us/berita-pers/POY_Press_Release.pdf