Bendungan Wonorejo
Bendungan Wonorejo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Lokasi | Tulungagung, Jawa Timur |
Kegunaan | Serbaguna |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | Juni 1994 |
Mulai dioperasikan | Oktober 1999 (rencana) |
Biaya konstruksi | ¥ 14,954 milyar |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor |
|
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 100 m |
Panjang | 545 m |
Volume bendungan | 6.150.000 m³ |
Ketinggian di puncak | 188 m |
Membendung | Sungai Gondang |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee samping |
Kapasitas pelimpah | 540 m³ / detik |
Waduk | |
Nama | Waduk Wonorejo |
Kapasitas normal | 122.000.000 m³ |
Kapasitas aktif | 106.000.000 m³ |
Kapasitas nonaktif | 16.000.000 m³ |
Luas tangkapan | 126,3 km² |
Luas genangan | 3,85 km² |
PLTA Wonorejo | |
Pengelola | PLN Nusantara Power |
Jenis | Konvensional |
Kepala hidraulik | 73,9 m |
Jumlah turbin | 1 |
Kapasitas terpasang | 6,5 MW[1] |
Produksi tahunan | 31.700 MWh |
Bendungan Wonorejo adalah bendungan yang terletak di Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Letaknya berada di kaki Gunung Wilis atau dari pusat kota diperkirakan sejauh 12 kilometer. Dengan kapasitas sekitar 122 juta meter kubik, Bendungan Wonorejo menjadi salah satu bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan Wonorejo diresmikan pada tahun 2001 oleh Wakil Presiden Indonesia pada tahun tersebut, yaitu Megawati Sukarnoputri, setelah dibangun selama hampir 9 tahun sejak 1992.
Pembangunan
Bendungan ini dibangun pada aliran sungai Kali Gondang di Desa Wonorejo. Panjang puncak bendungan 545 meter, lebar puncak sekitar 10 meter dan tinggi bendungan dari dasar sungai mencapai 95 meter. Konsultan desain bendungan oleh Nippon Koei Co.Ltd Jepang dan PT Indah Karya. Sedangkan kontraktor pembangunannya dikerjakan oleh Hazama Gumi, Kajima, Taisei dan PT Pembangunan Perumahan dengan biaya Rp 77 Miliar ditambah ¥ 18,456 Miliar. Waduk dari bendungan ini memiliki luas muka air 380 hektare dengan kapasitas sekitar 122 juta meter kubik. Sungai utama yang memasok air adalah Kali Gondang dan Kali Wangi.
Pemanfaatan
Bendungan Wonorejo memiliki fungsi penting sebagai salah satu pusat tenaga listrik berkapasitas 6,02 MW dan sumber air minum sebesar 8,02 meter kubik per detik di Provinsi Jawa Timur. Bendungan ini juga berfungsi sebagai sumber irigasi bagi lahan pertanian seluas 7.540 hektare, serta untuk mencegah banjir yang dulu sering melanda Tulungagung, bersama Terowongan Neyama di Kecamatan Besuki. Kini, Bendungan Wonorejo juga berfungsi sebagai salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tulungagung, selain Pantai Popoh. Beberapa sarana akomodasi pun telah dibangun di sekitar Bendungan Wonorejo, salah satunya adalah Swa-Loh Resort.
Pranala luar
- Daftar Bendungan di Indonesia[pranala nonaktif permanen]
- Terpesona Bendungan Wonorejo di Tulungagung
Referensi
- ^ Development of the Brantas River Basin (part 10) (PDF) (dalam bahasa Inggris). Tokyo: JICA. 1998. hlm. 206–207.