Lompat ke isi

Dilatansi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 November 2022 05.26 oleh NonaSenjaa (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Dilatansi

Dilatansi (ing.: dilatancy) adalah sebuah sifat larutan koloid tertentu yang ketika ditekan akan menjadi atau memadat.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa dilatansi adalah pengembangan volume tanah saat dikenai tegangan geser.[2] Ketika menggeser tanah maka perlu adanya sudut dilatansi, sudut ini merupakan Merupakan sudut yang bergantung dari kepadatan dan sudut geser dalam tanah pasiran (ψ = ϕ - 30°).[3] Apabila sudut geser dalam besarnya kurang dari 30°, maka sudut dilatansi sama dengan nol, begitu pula pada tanah lempung ψ = 0.[3] Kemudian dilatansi memiliki sifat-sifatnya (shear thickening) yaitu sebagai berikut:

  1. η bertambah (penyimpangan dari aliran Newton).[4]
  2. Naiknya lambat akibat partikel molekul yang besar.[4]

Pada saat dilatansi,maka tanah akan mengalami penyimpangan dalam hal ini penyimpangan mempunyai dua jenis dari Hukum Newton yang dapat amati dalam sistem nyata dan terlihat.[5] Penyimpangan yang paling umum adalah perilaku geser menipis, dimana viskositas sistem berkurang sebagai laju geser meningkat.[5] Penyimpangan kedua adalah perilaku penebalan geser di mana, karena laju geser meningkat, viskositas sistem juga meningkat.[5] Perilaku ini diamati karena sistem mengkristal di bawah tekanan dan berperilaku lebih seperti padat daripada solusi.[5]

Persamaan

[sunting | sunting sumber]

Persamaan yang digunakan pada model ini adalah[6] :

  1. ^ Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: Ichtiar Baru. hlm. 822. 
  2. ^ "Uji Geser Langsung" (PDF). Diakses tanggal 16 Juni 2014. 
  3. ^ a b "Metode Perhitungan Menggunakan Software" (PDF). Diakses tanggal 16 Juni 2014. 
  4. ^ a b "Reologi dan Sifat Mekanik Polimer". 
  5. ^ a b c d Coleman, Paul C. Painter, Michael M. (1997). Fundamentals of polymer science : an introductory text. Lancaster, Pa.: Technomic. hlm. 412–413. ISBN 1-56676-559-5. 
  6. ^ Setiawan, Didik (2008). "Hambatan gesek aliran lumpur dalam pipa 1/2 " dan pipa spiral p/DI = 4,3 = Drag reduction on mud slurry in circular pipe and spiral pipe P/Di = 4,3". Skripsi, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.